logo Kompas.id
SastraKejadian di Tambang Pasir
Iklan

Kejadian di Tambang Pasir

Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, beberapa kuli tambang pasir berkumpul menikmati kopi dan rokok. Kepala desa pemilik tambang meminta mereka berjaga.

Oleh
RANANG AJI SP
· 8 menit baca
-
SUPRIYANTO

-

Malam gelap dan berawan di langit Merapi. Sepanjang garis sungai tumpukan pasir seperti benteng hancur oleh serbuan brutal. Perut bukit hitam berlobang oleh mulut pengeruk pasir. Di atasnya pohon-pohon berdiri di antara kecemasan mati dan hidup. Suara serangga berdengung. Air sungai mengalir tipis menyusuri jalurnya yang ditimpa tanah, pasir, dan batu. Di sisi sungai, di bawah tebing - beberapa kuli tambang pasir berkumpul di depan tenda menikmati kopi dan rokok. Kepala desa pemilik tambang meminta mereka untuk berjaga dan bekerja lembur. Pukul sembilan malam tampak kilat petir membelah langit, ketika beberapa pekerja tiba-tiba berteriak ketakutan dan berlarian. Esok harinya mereka memutuskan untuk tidak ikut lagi menambang di hulu sungai.

"Dasar bodoh! Kalian takut apa?," kepala desa membentak murka.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000