Gelang Pembawa Sial
rasa ketertarikan kepada gelang-gelang batu akik itu sudah menggelitik hati dan pikiranku, aku putuskan untuk membeli seutas gelang yang ada pada sebuah toko di "market place" itu.
Aku memperhatikan semua gelang-gelang terbuat dari batu akik yang dipajang di halaman toko sebuah market place online terkemuka di negeri ini. Gelang-gelang itu beraneka warna, ada merah, putih, hitam, hijau, kuning, bahkan ada yang merupakan kombinasi bermacam-macam warna yang sangat indah dan menarik perhatianku. Harganya pun bermacam-macam, mulai dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Toko yang menjualnya pun bermacam-macam, ada toko dalam negeri dan toko luar negeri.
Namun yang paling menarik hatiku adalah manfaat atau khasiat dari gelang-gelang batu akik tersebut. Ada yang berkhasiat untuk menarik rejeki, penangkal kejahatan, memperlancar urusan dan usaha hingga untuk menarik hati lawan jenis, agar jatuh cinta kepada pemakainya.
Sebenarnya aku tidak mempercayai hal-hal berbau klenik, apalagi yang menyangkut khasiat dari segala macam batu akik dan pusaka bertuah. Menurutku semua itu akan menjerumuskan diriku ke lembah kemusyrikan. Bagiku yang bisa menentukan baik atau buruk takdir manusia di muka bumi ini hanya Tuhan semata.
Namun mungkin karena aku terlalu lama memandang gelang-gelang dan membaca khasiat batu-batu yang di pajang di market place itu, membuat hatiku tergoda juga ingin memilikinya.
Karena rasa ketertarikan kepada gelang-gelang batu akik itu sudah menggelitik hati dan pikiranku, aku putuskan untuk membeli seutas gelang yang ada pada sebuah toko di market place itu. Toko yang aku pilih adalah sebuah toko perhiasan milik orang yang satu negara denganku, alias toko dalam negeri.
Gelang yang aku beli adalah gelang yang sangat indah, terdiri dari delapan belas butir manik-manik yang terbuat dari batu giok asli Cina bewarna hijau lumut. Pada diskripsi produk yang tertera di halaman toko, tertulis sederetan khasiat yang berkenaan dengan gelang itu. Di samping foto gelang terdapat juga gambar seseorang lelaki mengenakan setelan jas serta sebuah gelang yang melingkar di tangannya. Foto itu dipasang tentulah sebagai penarik hati orang agar mau membeli.
Di antara sederet khasiat yang tertera, yang membuat pikiran dan hatiku tertarik adalah bahwa gelang itu bisa mendatang rezeki dari arah yang tidak terduga. Pikirku jika khasiat gelang itu benar, tentulah akan menjadikan aku orang yang hidup berkecukupan dan semua yang aku inginkan akan terpenuhi. Dari rezeki itu nanti aku bisa membantu orang- orang yang kekurangan, sehingga akan menjadi amal untukku di kemudian hari.
Baca juga:
Toko Buku
Karena rasa tertarik dan keinginan memiliki gelang itu tidak bisa dibendung lagi, akhirnya aku menuju ke halaman check out untuk mengisi data-data transaksi yang diperlukan. Transaksi pun berhasil dan aku tinggal duduk manis menunggu kurir datang mengetuk pintu rumahku.
Tiga hari kemudian seorang kurir dari perusahaan expedisi yang telah jadi langananku menyampaikan sebuah paket padaku, ketika aku baru saja usai mendirikan kewajiban sebagai umat Muslim. Tentu saja aku sudah tahu paket itu dari mana. Setelah aku terima paket itu dari tangan kurir dan mengucapkan terimakasih, aku langsung meletakkannya di atas meja disertai perasaan ingin cepat-cepat membuka paket itu. Perlahan- lahan aku merobek kertas yang membungkus isi paket itu dengan hati ingin segera tahu bagaimana bentuk rupa gelang batu akik jenis giok yang aku pesan itu.
Gelang itu berada dalam sebuah kotak karton, bersama dengan bonus sebuah kalung dengan liontin mata uang kuno . Di samping itu disertakan juga selembar kertas yang berisi do'a-do'a dan tata cara menggunakan gelang itu untuk keperluan tertentu. Dan dituliskan juga pada kertas itu, bahwa gelang itu sudah diisi ilmu gendam tingkat lima belas.
Namun aku tidak tertarik dengan tata cara ritual yang tertera pada selembar kertas itu, aku langsung memakai gelang batu akik itu seperti memakai gelang biasa. Sedangkan bonusnya yang berupa kalung dengan liontin uang kuno, ku masukkan kembali ke kotaknya dan aku taruh dalam laci di lemari pakaian.
Selama seminggu gelang batu akik jenis giok bewarna hijau lumut itu sudah melingkar di tanganku, aku tidak merasakan ada keistimewaan apa-apa pada gelang itu. Hingga suatu malam aku mendapat telephone dan pesan WA dari nomor yang tidak aku kenal. Bahkan kode negaranya pun setelah aku teliti di belakang hari, bukanlah kode negara kita yang tercinta ini.
"Hallo...!" sapa orang tidak aku kenal yang nada suaranya membuat aku terpesona, sehingga aku merasa tanganku berat untuk melepaskan HP yang ada di tanganku. " Betul ini Pak Marwan?" tanya orang tak aku kenal itu.
"Ya betul...," jawabku sekenanya. Karena aku malas menerima telpon orang yang tidak aku kenal, bahkan biasanya tidak aku angkat sama sekali.
"Apakah Bapak sudah membaca pesan WA dari kami?" tanya orang tak aku kenal.
"Belum...," Jawabku, "Memangnya ada apa?" aku balik bertanya kepada orang yang tidak aku kenal.
"Bapak adalah salah satu dari sepuluh orang terpilih oleh 'Pesona Market' untuk menerima hadiah uang tunai lima juta rupiah," jawab orang tidak aku kenal dengan nada sungguh-sungguh. "Syaratnya Bapak harus mengaktifkan fitur 'Pesona Pay later' yang ada di akun Bapak,"jelas orang tak aku kenal dengan nada suaranya membuat hatiku seperti terhipnotis.
Entah mengapa aku menurut aja apa yang dikatakan oleh orang yang tak aku kenal itu. Padahal aku biasanya tidak pernah melayani telephone dari orang yang namanya tidak tertera dalam daftar kontak telephoneku. Seandainya pun aku angkat, sebentar kemudian langsung aku tutup lagi HP ku.
Sementara itu gelang batu akik masih tetap melingkar di pergelangan tanganku. Rasanya gelang itu begitu kuat mempengaruhi pikiran dan perasaanku.
Aku seperti tak punya kekuatan untuk menolak omongan orang itu. Akhirnya seperti kerbau ditusuk hidungnya, aku ikuti semua perintah orang itu. Langkah demi langkah aku dituntun orang itu untuk mengisi data-data pribadiku untuk membuka akun pesona paylater. Pesona paylater adalah sebuah fitur belanja dulu bayar kemudian. Bisa juga digunakan untuk pinjam uang melalui market place Pesona yang sangat terkenal itu.
Setelah orang itu menuntun aku untuk mengaktifkan pesona pay later, kemudian dia menyuruh aku membuka internet banking milik aku. Aku dituntun untuk mentransfer sejumlah uang dengan nilai yang cukup besar bagi orang seperti aku. Aku hanya menurut saja. Aku seperti di hipnotis
Sementara gelang batu akik yang ada ditangan terasa menyedot pikiran dan kekuatanku untuk patuh kepada orang yang tak aku kenal. sementara aku merasa tak punya kekuatan untuk menahannya.
Setelah aku kehilangan uang yang bagiku nilainya cukup besar, barulah aku menyadari aku kena tipu oleh orang yang tidak aku kenal. Dan sebulan kemudian aku ditagih oleh tim dari Pesona Market untuk bayar hutang yang tidak aku lakukan. Orang yang telah menipu aku rupanya meminjam uang kepada Pesona Market dengan menggunakan identitas ku. Sejak saat itu setiap hari aku diteror oleh tim Pesona market dengan nada dering HP yang membuat otakku stress.
Akhirnya aku putuskan untuk mengganti no HP.
Gelang batu akik pun aku lepaskan dari pergelangan tanganku. Aku merasa gelang itulah yang membuat aku tak berdaya dalam menghadapi penipuan yang mendera diriku.
Aku teringat dengan seorang temanku yang mengerti soal ilmu-ilmu supranatural. Aku ceritakan kasus aku itu kepada temanku itu, dan tentunya tidak lupa aku serahkan gelang batu akik yang aku beli di market place Pesona untuk diteliti olehnya. Sebenarnya aku enggan memberitahu masalahku kepada temanku yang praktisi supranatural itu. Tapi setelah aku pikir tidak ada salahnya juga sekali-sekali dicoba.
"Gelang ini sudah diisi ilmu gendam, Bro...!" Kalau kamu pakai terus, kamu akan diperdaya terus oleh penipu. Yang nipu kamu itu orang yang menjual gelang ini kepada kamu. Mereka itu juga yang telah ngisi gendam ke gelang itu." Lalu lanjut teman aku itu, "Aku sarankan kamu bakar aja gelang itu atau ditenggelamkan ke laut atau ke sungai, supaya tidak diambil orang lain, Broo...!"
Atas saran teman aku itu, keesokan harinya aku pergi ke tepi sungai besar yang ada di kota tempat aku berdomisili.
Pagi hari suasana sungai masih sepi, aku berharap tidak ada orang lain melihat aku melempar kalung pembawa sial itu. Jika sore hari di tepian sungai itu banyak anak muda yang nongkrong, sebab letaknya di tengah kota, sebagai pembelah wilayah Timur dan Barat daerahku dan dihubungkan dengan sebuah jembatan yang cukup panjang. Sungai itu juga sudah mulai dibangun oleh pemerintah daerah untuk dijadikan objek wisata air.
Aku melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lain di sekitar sungai. Beberapa saat kemudian kalung pembawa sial itu sudah tenggelam ke dasar sungai dengan meninggalkan riak gelombang kecil di atas permukaan air sungai**
***
Al Arudi berdomisili di Pangkalpinang Bangka Belitung.