Jasa Perancang Skenario Hantu Kejahatan
Arwahku melayang tidak tentu arah. Hingga aku bertemu makhluk menyeramkan yang memperkenalkan dirinya Raja Iblis. Ia tahu aku dulu semasa hidup adalah penulis skenario.
Kalian para orang awam tidak tahu enaknya menjadi perancang skenario hantu untuk bikin kejahatan. Dapat kiriman uang kertas palsu yang banyak dan rupa kembang setaman. Tidak perlu panggung untuk perancang skenario hantu, karena dialah yang menciptakan panggung itu.
Selama ini mungkin yang kalian tahu, perancang skenario hanya ada film atau sinetron saja. Kalian salah. Perancang skenario juga ada di dalam dunia hantu. Dia tidak hanya menuliskan cerita, menciptakan panggung tapi lebih dari itu. Dia bisa ikut bermain di dalam skenario hantunya. Dia terlibat emosional dalam alur ceritanya. Bahkan terkadang, dia rela mengaburkan suatu fakta demi keuntungan pribadi.
Mungkin yang kalian tahu, penulis skenario hantu itu hanya orang baik-baik dan pintar saja. Kalian lagi-lagi salah. Arwah orang jahat dan bodoh sekalipun bisa menjadi perancang skenario hantu hebat, bahkan membuat alur cerita yang lebih viral.
Contohnya aku. Sekarang umurku dua ratus lima puluh tahun. Aku ini dulunya seorang penulis skenario yang mati muda. Mengakhiri hidup karena desakan pekerjaan menulis skenario tanpa henti. Tiada waktu untuk beristirahat. Stres dan depresi kurasakan. Lalu kuminum banyak obat tidur. Dan aku pun tidur panjang dalam keabadian.
Arwahku melayang tidak tentu arah. Hingga aku bertemu makhluk menyeramkan yang memperkenalkan dirinya Raja Iblis. Ia tahu aku dulu semasa hidup adalah penulis skenario. Lalu memperkerjakanku di rumah yang ia sebut Dunia Iblis, di mana kejahatan selalu menang, aku ditunjuknya sebagai perancang skenario hantu spesialis kejahatan besar dan terencana. Pelangganku adalah arwah penjahat-penjahat besar, kelas kakap yang sudah mati tapi masih penasaran kenapa semasa hidupnya kejahatan yang dilakukan tidak pernah sempurna apalagi menang.
Perancang skenario hantu sepertiku tidak butuh panggung untuk eksis. Karena akulah tokoh di balik layar. Dan aku yang membuat panggungnya.
Kebanyakan arwah para penjahat besar, kelas kakap selalu menuntut kejahatan yang sempurna. Dan itu memacu adrenalinku merancang skenario hantu kejahatan agar tidak sampai diketahui, atau minimal lama diketahui dan dibongkar oleh Aparat Penegak Hukum Dunia Hantu.
Aku tidak mempercayai istilah "Tidak ada kejahatan yang sempurna". Karena itu omong kosong bagiku. Tidak selaras dengan pekerjaanku yang memastikan kejahatan terjadi seolah sempurna setidaknya selama sekian tahun atau hingga masa kedarluasa tiba.
Plot-plot cerita kejahatan kususun rapi dalam berlembar-lembar halaman skenario hantu kejahatan yang kuketik memakai mesin tik tua di atas meja. Di situ juga, kuberitahu bagaimana alur cerita saat menbuat pembelaan, alibi palsu, pelenyapan barang bukti dan saksi secara halus maupun kejam.
***
Baca juga: Mbah Diman Terbang Bersayap Malam
"Skenario hantu kejahatan apa ini? Masa aku harus menyingkirkan teman dekatku sendiri di dunia nyata." Pelanģgan setiaku, arwah seorang pria setengah baya dengan setelan jas mahal keheranan setelah membaca seperempat halaman skenario hantunya. Ia dulu meninggal, bunuh diri karena kasus suap dan korupsinya terbongkar. Tidak mau anak dan istrinya ikut terseret, ia pilih gantung diri.
"Ini kejahatan yang sempurna, Pak. Semuanya kan demi bisnis yang sudah lama Bapak jalankan juga."
"Tapi warga dunia hantu sekarang pintar-pintar, kamu lupa ya."
"Pintar dan sok pintar, itu beda. Tahu dan sok tahu itu juga tidak sama."
"Maksudmu?"
"Pintar yang berlebihan membuat kita sulit membedakan fakta atau bukan."
"Cerdas kamu. Bagaimana dengan Aparat Penegak Hukum Dunia Hantu? Mereka selalu merecoki dan menganggu bisnis yang sedang kujalankan."
"Semuanya ada di skenario hantu yang saya tulis ini. Bapak tinggal menjalankannya dan jangan lupa minta bantuan doa dari penjahat-penjahat dunia nyata." Dia tertawa keras.
"Para penjahat dunia nyata? Kenapa mereka harus dilibatkan sih?"
"Apa ada yang salah?"
"Tidak ada untungnya melibatkan nama mereka dalam suatu aksi kejahatan di dunia hantu."
"Tapi itulah yang harus kita lakukan. Karena dari mereka, kita mendapatkan kekuatan, The Power Of Evil." Dia mengangguk pelan kemudian tampak berdoa.
"Jadi berapa harga skenario hantu kejahatan yang kamu tulis ini?" Dia berkata selesai berdoa, tidak sabar ingin membeli skenario hantu kejahatan yang kutulis.
"Tidak mahal. Hanya dua ratus lima puluh juta rupa uang kertas palsu dan rupa kembang setaman." Matanya langsung melotot.
"Kenapa semahal itu? Skenario hantu kejahatan yang dulu kamu jual kepadaku harganya tidak lebih dari seratus juta uang kertas palsu dan rupa kembang setaman."
"Itu kan dulu. Saat bisnis Istri dan Anak Bapak di dunia nyata belum berkembang dan semaju saat ini." Dia mengangguk. Kemudian memberikan koper yang dibawanya kepadaku. Aku langsung memasukkannya ke dalam laci meja kerjaku.
"Tidak dibuka dulu."
"Tidak perlu. Saya percaya. Kita kan sudah lama kerja sama, sudah ada seabad lebih. Saya yang merancang skenario hantu kejahatan saat bisnis Bapak dulu sedang ada gangguan yang harus segera disingkirkan. Sedangkan Bapak tinggal membayar dan melaksanakannya. Bapak tidak perlu capek-capek berpikir. Dan Anak Istri Bapak bisa lolos dari tuntutan kasus pembunuhan berencana dengan hukuman mati." Dia tersenyum.
"Kamu yakin skenario hantu kejahatan ini akan berhasil seperti yang dulu?"
"Asal Bapak melaksanakan semuanya, tidak menambahi tidak mengurangi, pasti tidak akan ketahuan." Dia mengangguk kemudian menjabat tanganku.
"Jangan lupa doanya ya biar skenario hantu kejahatannya sukses nanti. Ini yang terakhir aku datang ke sini. Setelah ini aku ingin jadi baik lalu terbang ke Surga." Aku mengangguk. Tidak tampak kekagetan di wajahku. Sudah sering kudengar pelanggan skenarioku berkata begitu. Ada yang pura-pura. Ada yang hanya bercanda.
Kupandangi kepergiannya mengendarai mobil hantu berwarna hitam, keluar dari tempat kerjaku. Entah kenapa aku merasa ini terakhir kali melihatnya.
***
Hari berganti, bulan berlalu. Abad baru menjelang. Pelangganku kian bertambah. Mereka tampaknya terkesan dengan rancangan skenario hantu kejahatan yang kubuat, membuat mereka tidak pernah ditangkap Aparat Penegak Hukum Dunia Hantu sehingga tidak sekalipun merasakan penjara hantu atau hanya sebentar saja di bui padahal yang kejahatan yang dilakukan tergolong berat. Aku terus memeras otakku. Mencari formula ampuh membuat skenario hantu kejahatan.
Di sela-sela kesibukanku, kudengar dia pelanggan setiaku benar-benar pensiun jadi arwah jahat. Aku kaget dan bertanya-tanya mengapa dia tidak melakukan skenario hantu kejahatan yang kujual kepadanya? Aku mencari tahu penyebabnya.
Kenyataan yang kudapatkan sungguh di luar perkiraanku. Temannya di dunia nyata yang aku skenariokan dia singkirkan lewat dunia hantu ternyata ketahuan menghamili anak perempuannya yang diam-diam lama berpacaran. Dia tidak tega melihat anaknya lahir tanpa seorang ayah. Dia tidak ingin putri satu-satunya jadi bahan cibiran dan gunjingan tetangga kanan kiri. Dia pun mengalah, pilih jadi arwah baik demi bisnisnya aman dan putrinya bahagia.
Apakah rancangan skenario hantu kejahatan yang kubuat dikatakan gagal? Terkadang aku berpikir seperti itu. Tapi aku pastinya akan berkata berhasil. Karena selama ini tidak ada yang ditangkap, tidak ada yang di bui, dan tidak ada lagi menganggu bisnisnya. Semua sesuai tujuan awal rancangan skenario hantu kejahatan untuknya.
Yogyakarta, 17 Oktober 2022
***
Herumawan Prasetyo Adhie, seorang pejalan kaki yang memilih naik trans Jogja atau becak ketika lelah melanda, juga pemerhati sepak bola dan suka sekali menulis apapun. Mulai artikel sepak bola, cerita remaja, cerita pendek, cerita lucu hingga cerita misteri (mistik/seram). Beberapa karya cerpen saya pernah dimuat di Apajake.com. Bangka Pos, Banjarmasin Pos, Harian Analisa Medan, Harian Rakyat Sultra, Majalah Story, Majalah Kuntum, Minggu Pagi, Koran Merapi Pembaruan, Koran Pantura, Inilah Koran, Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja, Harian Joglosemar, dan Republika.