logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (Bagian 116)

Pesta mereka berakhir sudah. Dan mereka kembali hidup dalam keseharian yang biasa. Hidup yang tak mungkin terlepas dari beban dan derita.

Oleh
Sindhunata
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/k4RDaz7WO2k_wa8SZOCas6Dzwyo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F01%2F21%2F9236d024-c3c4-473a-8227-ad99980f8744_jpg.jpg

Pesta sudah berlalu. Rakyat Maespati sudah terkuras habis kegembiraannya karena perayaan yang seakan tak kenal akan waktu. Siang malam, mereka bergembira, merayakan demikian banyak anugerah yang turun ke Maespati. Raja mereka telah mempunyai permaisuri yang dirindukannya, Dewi Citrawati, Putri Magada. Siapakah yang tidak berbangga mempunyai ratu yang demikian jelita? Lalu, karena jasa Sumantri, sekarang ada taman dewata di negeri mereka. Tak ada taman yang demikian indah seperti Taman Sriwedari di Maespati. Tak mungkin tangan manusia membuat atau menirunya karena taman itu asalnya dari kahyangan, dan hanya dewa yang bisa menciptakannya.

Ikuti Cerita Bersambung di Rubrik Sastra:

Editor:
MARCELLUS HERNOWO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000