logo Kompas.id
SastraAnak Bajang Mengayun Bulan...
Iklan

Anak Bajang Mengayun Bulan (115)

Ketika jiwa yang melayang ke masa silam itu kembali ke raganya, Dewi Citrawati pun merasa menemukan apa yang selama ini hilang dari dirinya. Ia begitu bahagia berada di tengah-tengah Taman Sriwedari.

Oleh
Sindhunata
· 4 menit baca
Taman Sriwedari
Susilo Budi

Taman Sriwedari

Betapa kesepian itu menyiksa, sebab tidakkah taman itu diciptakan untuk mencinta, sementara tiada lagi cinta di sana? Dia bagaikan bunga Wijayakusuma yang kehilangan putiknya. Tak heran, dia selalu rindu untuk kembali menemukan putiknya. Sungguh dalam dirinyalah tersimpan cinta yang ingin berjumpa kembali dengan kekasih yang meninggalkannya. Dan kerinduan itu sekarang terjadi: karena Sumantri, Taman Sriwedari telah bertemu kembali dengan putiknya, Dewi Sri yang kini ada dalam diri Putri Magada, Dewi Citrawati.

Maka, ketika jiwa yang melayang ke masa silam itu kembali ke raganya, Dewi Citrawati pun merasa menemukan apa yang selama ini hilang dari dirinya. Ia begitu bahagia berada di tengah-tengah Taman Sriwedari. Ia merasa, betapa bahagianya boleh kembali menjadi putik yang indah bagi bunga Wijayakusuma. Ia sendiri sudah sangatlah cantik. Dan cantiknya menjadi makin jelita, ketika sekarang ia berada kembali di Taman Sriwedari. Kecantikannya benar-benar kecantikan Dewi Sri yang berada di dunia. Rakyat Maespati terheran-heran melihatnya. Dan mereka pun makin mengelu-elukannya. Pantaslah, bila Dewi Citrawati menjadi permaisuri Kerajaan Maespati. Layaklah memang, bila raja mereka, Prabu Arjunasasrabahu, bersanding dengan Putri Magada ini. Karena perkawinan mereka adalah takdir yang sudah digariskan para dewa, takdir yang berkata, di dunia ini penjelmaan Batara Wisnu dan Dewi Sri pasti akan bertemu menjadi suami istri. Bahkan dalam perkawinan mereka makin teguh dan kentara, bahwa raja mereka, Prabu Arjunasasrabahu, adalah titisan Batara Wisnu, dan permaisurinya, Dewi Citrawati, adalah titisan Dewi Sri. Untuk takdir itu, rakyat Magada dan Maespati merasa, Taman Sriwedarilah saksinya.

Editor:
MOH. HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000