logo Kompas.id
RisetAPBN Berbasis Jender dan...
Iklan

APBN Berbasis Jender dan Investasi Negara pada Kaum Perempuan

Kebijakan khusus negara pada kaum perempuan sudah menjadi perhatian pemerintah sejak era Presiden Abdurrahman Wahid.

Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
· 5 menit baca
Aliansi Perempuan Indonesia memperingati Hari Perempuan Internasional 2024, dengan berjalan kaki dari depan Gedung Bawaslu hingga kawasan Monas, Jakarta (8/3/2024). Mereka menyuarakan berbagai tuntutan perempuan, terutama perlindungan dari berbagai kekerasan, seiring meningkatnya kejahatan di dalam dan luar negeri.
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Aliansi Perempuan Indonesia memperingati Hari Perempuan Internasional 2024, dengan berjalan kaki dari depan Gedung Bawaslu hingga kawasan Monas, Jakarta (8/3/2024). Mereka menyuarakan berbagai tuntutan perempuan, terutama perlindungan dari berbagai kekerasan, seiring meningkatnya kejahatan di dalam dan luar negeri.

Dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia, 8 Maret 2024, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan dunia untuk terus aktif mengatasi diskriminasi perempuan. Seruan Guterres ini didasarkan pada kenyataan bahwa masih ada miliaran perempuan dan anak perempuan termarjinalisasi serta menghadapi ketidakadilan dan diskriminasi. Di Indonesia, Komnas Perempuan mencatat, pada 2023 masih ada 289.111 kasus kekerasan yang dialami perempuan.

Lebih lanjut, Guterres juga meminta negara-negara di dunia untuk memberikan anggaran bagi program-program yang mendukung kaum perempuan. Langkah ini bukan hanya untuk pemenuhan hak-hak perempuan semata, melainkan juga mendorong kemajuan menuju dunia yang lebih adil dan setara.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000