logo Kompas.id
RisetPetani Padi yang Tetap...
Iklan

Petani Padi yang Tetap Tertinggal

Dari dulu hingga sekarang, kesejahteraan petani padi tetap tertinggal dibandingkan pekerja di sektor-sektor lain.

Oleh
AGUSTINA PURWANTI
· 4 menit baca
Buruh tani membajak sawah dengan menggunakan traktor di Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/2/2024). Sebagian besar petani di kawasan itu baru memulai masa tanam pada akhir Februari akibat El Nino.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Buruh tani membajak sawah dengan menggunakan traktor di Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/2/2024). Sebagian besar petani di kawasan itu baru memulai masa tanam pada akhir Februari akibat El Nino.

Memasuki bulan ketiga tahun ini, kenaikan harga beras tak terbendung. Bagi warga, sebagai konsumen, tentu kondisi ini kian mengimpit lantaran pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pokok membesar. Di sisi lain, idealnya, lonjakan harga itu menjadi angin segar bagi sebagian masyarakat yang memproduksinya, yakni petani padi.

Namun, kondisinya justru terbalik. Para petani padi tak benar-benar merasakan ”gula manis” dari melambungnya harga beras. Hal ini tergambar dari lebih tingginya kenaikan harga beras dibandingkan dengan nilai tukar petani (NTP) yang menjadi tolok ukur kesejahteraan petani.

Editor:
GIANIE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000