Tiga Penyebab Prabowo-Gibran Unggul
Ada tiga faktor penyebab keunggulan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Apa saja faktor tersebut?
Keunggulan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atas pesaing politik lainnya tidak lepas dari kian menguatnya faktor Jokowi, Prabowo, dan Gibran sendiri. Menurut survei, seberapa besar sumbangan setiap faktor tersebut?
Keunggulan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran atas pesaingnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, terbilang telak. Pasalnya, jika mengacu pada hasil hitung cepat, jarak keterpilihan Prabowo-Gibran dengan pesaing lainnya lebih dari 30 persen. Dengan selisih sebesar itu, dapat dipastikan pemilu satu putaran mendekati kebenaran.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Sedemikian lebarnya jarak perbedaan dukungan juga semakin menarik dicermati, terutama alasan di balik kemenangan telak tersebut. Faktor apa saja yang menjadi determinan sehingga sedemikian tinggi surplus dukungan yang diraih sekaligus menjadi penentu kemenangan pasangan ini?
Dengan membandingkan dua hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas sebelum Pemilu 2024 dan mengonfirmasikannya dengan hasil survei pascapencoblosan Pemilu 2024 (exit poll), setidaknya terungkap tiga alasan terbesar penentu kemenangan Prabowo-Gibran.
Pertama, faktor keberadaan Presiden Jokowi. Kehadiran Jokowi dalam persaingan, yang diidentifikasikan sebagai sosok pemimpin populer dengan segenap keberhasilan kinerja pemerintahannya, terbukti masih menjadi magnet bagi para pemilih dalam pemilu kali ini.
Sumbangan keberadaan faktor Jokowi ini dapat dicermati dari migrasi suara dukungan dari para pemilih yang sebelumnya mengaku menjadi pemilih Presiden Jokowi dalam Pemilu Presiden 2019. Dalam pemilu saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Mar’uf Amin menjadi pemenang dan mampu menguasai dukungan sebesar 55,5 persen.
Sementara pesaingnya, Prabowo-Sandiaga Uno, menguasai 44,5 persen dukungan. Menarik dikaji dalam pemilu kali ini, ke mana migrasi para pemilih Jokowi?
Apabila mengacu pada hasil survei pada Agustus 2023, para pemilih Jokowi belum banyak tertuju pada Prabowo, yang kala itu belum dipasangkan dengan Gibran. Bagian terbesar pemilih Jokowi justru tertambat pada Ganjar Pranowo. Adapun dari semua pemilih Jokowi, yang menginginkan Prabowo sebagai presiden pilihannya hanya berkisar 22,9 persen.
Jika dikalkulasi, dari total pendukung Jokowi pada Pemilu 2019, proporsi sebesar itu terbilang rendah dan diperkirakan hanya akan memberikan sumbangan sebesar 12,7 persen suara pada elektabilitas Prabowo.
Akan tetapi, pada survei berikutnya di bulan Desember 2023, menjadi meningkat. Setelah Prabowo berpasangan dengan Gibran, pemilih Jokowi yang beralih menjadi pendukung Prabowo-Gibran menjadi 40,7 persen. Dengan peningkatan proporsi sebesar itu, Prabowo-Gibran sudah menguasai hingga 22,6 persen pemilih yang diraih dari para pendukung Jokowi.
Hingga pemilu presiden berakhir, tampaknya faktor Jokowi terhadap pasangan Prabowo-Gibran tetap bertahan. Berdasarkan hitungan survei pascapencoblosan, yang dilakukan 14 Februari 2024, diperkirakan sumbangan dukungan faktor Jokowi pada elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 29,6 persen. Dengan demikian, sepanjang Pemilu 2024, diperkirakan 22,9-29,6 persen pendukung Prabowo-Gibran berasal dari para pemilih Jokowi saat Pemilu 2019.
Faktor Prabowo
Kedua, sumbangan kemenangan Prabowo-Gibran juga tidak lepas dari keberadaan faktor Prabowo. Prabowo yang telah malang-melintang dalam tiga pemilu sebelumnya tidak diragukan lagi memiliki modal simbolik yang kuat. Terbukti pula, pada pemilu kali ini, masih terbilang besar para pendukungnya, yang sekaligus menjadi faktor penentu kemenangannya.
Apabila mengacu pada hasil survei pada Agustus 2023, misalnya, masih sebesar separuh bagian (50,3 persen) dari total pemilihnya dalam Pemilu 2019 yang tetap bertahan, loyal pada pilihan. Bersandar pada proporsi yang loyal, dan mengacu pada besaran suara yang Prabowo dapatkan dalam Pemilu 2019 (44,5 persen), artinya sumbangan pemilih loyal Prabowo pada besaran elektabilitasnya kali ini diperkirakan sebesar 21,2 persen.
Kendati pada Desember 2023 mengalami penurunan, pada hari pemungutan suara pasangan Prabowo-Gibran mampu menjaga besaran pilihan para pendukungnya. Bahkan pada survei pasca-pencoblosan Februari 2024 mengalami penguatan.
Tidak kurang dari 57,1 persen pemilih Prabowo dalam Pemilu 2019 kembali memilih Prabowo. Artinya, jika dikonversikan pada besaran capaian dukungan Pemilu 2019, pada pemilu kali ini pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan sumbangan berkisar 18,3-24,8 persen dari para pemilih Prabowo.
Faktor pemilih mula
Ketiga, sumbangan terhadap kemenangan Prabowo-Gibran tidak lepas dari kalangan pemilih mula. Pemilih mula yang dimaksud merupakan kalangan pemilih yang baru kali ini melakukan pencoblosan. Berdasarkan estimasi hasil survei, dalam pemilu kali ini diperkirakan sebanyak 13 persen besarannya. Dari hasil pencermatan survei sebelum pemilu, tampak terjadi peningkatan dukungan yang signifikan pada Prabowo, khususnya terjadi sesaat setelah Prabowo dipasangkan dengan Gibran.
Mengacu pada survei pada Agustus 2023, misalnya, dukungan kalangan pemilih mula pada Prabowo masih sebesar 32,9 persen, atau sepertiga dari total pemilih mula. Kalangan pemilih mula pendukung Prabowo ini mengagumi sosok ketegasan dan jiwa kemiliteran yang melekat.
Akan tetapi, sesaat setelah dipasangkan dengan Gibran, sosok muda putra Presiden Jokowi, dukungan kaum muda menjadi berlipat. Survei pada Desember, misalnya, lebih dari separuh (55,6 persen) pemilih mula menyatakan akan memilih Prabowo-Gibran.
Proporsi dukungan pemilih pemula tersebut semakin meningkat pada saat pemungutan suara. Berdasarkan hitungan survei pasca-pencoblosan, diperkirakan 67,1 persen pemilih pemula mendukung Prabowo-Gibran.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Semua Gugus Pulau
Dengan segenap dukungan kaum pemilih mula, jika dikonversikan pada total jumlah pemilih mula pada pemilu kali ini, peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran menjadi semakin signifikan. Setidaknya, pasangan ini mendapatkan dukungan suara berkisar 6,8-9,0 persen dari kalangan pemilih mula.
Kehadiran ketiga faktor di atas terbukti signifikan memberi sumbangan dan peningkatan dukungan yang semakin memuluskan langkah politik pasangan Prabowo-Gibran dalam menggapai kursi kepresidenan. (LITBANG KOMPAS)