Hasil survei pascapencoblosan memperlihatkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di semua gugus pulau.
Oleh
BAMBANG SETIAWAN
·3 menit baca
Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden 2024 yang dilakukan Litbang Kompas pada 14 Februari 2024 menunjukkan, perolehan suara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mencapai 58,73 persen, saat jumlah sampel masuk sebesar 88,45 persen pada pukul 21.21. Dengan hasil ini, pilpres diprediksi akan berlangsung satu putaran.
Hasil suara untuk Prabowo-Gibran terpaut cukup jauh dengan kedua pasangan lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mendapatkan 25,10 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,17 persen.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Hasil survei setelah pencoblosan (exit poll), yang dilakukan setelah pemilih keluar dari bilik suara, juga menunjukkan Prabowo-Gibran unggul cukup jauh dari kedua pasangan yang lain. Prabowo-Gibran mendapatkan suara 54,4 persen, sedangkan Anies-Muhaimin mendapatkan 22,1 persen dan Ganjar-Mahfud 14,4 persen. Sebanyak 9,1 persen responden merahasiakan pilihan mereka.
Pasangan Prabowo-Gibran unggul di semua gugus pulau. Hasil survei setelah pencoblosan memperlihatkan pasangan tersebut unggul dengan 52,3 persen suara di Pulau Jawa, sedangkan di Sumatera 54,7 persen dan Bali-Nusa Tenggara 51,6 persen. Di gugus Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku-Papua, bahkan dukungan terhadap mereka di atas 60 persen.
Prabowo-Gibran mendapatkan suara terbesar di semua provinsi di Jawa. Di Jawa Tengah, suara mereka juga lebih unggul daripada yang didapat Ganjar-Mahfud, dengan 45,5 persen berbanding 30,6 persen.
Demikian juga di DKI Jakarta, wilayah yang pada Desember 2023 masih dikuasai pasangan Anies-Muhaimin dengan 28,6 persen berbanding 26,8 persen untuk Prabowo-Gibran, kini posisinya berbalik. Prabowo-Gibran unggul dengan suara 38,9 persen berbanding 35,5 persen.
Pun demikian dengan wilayah battle ground Jawa Timur, kini mutlak dikuasai Prabowo dengan 60,1 persen, selisihnya sangat jauh dari kedua pasangan lain yang mendapatkan 13,4 persen untuk Anies-Muhaimin dan 15,5 persen untuk Ganjar-Mahfud.
Sementara itu, berdasarkan hasil hitung cepat, sampai dengan jumlah TPS masuk sebanyak 1.661 dari 2.000 TPS sampel, pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan yang kuat di Aceh dan Sumatera Barat. Sebanyak 36 provinsi lainnya cenderung menjadi wilayah penguasaan Prabowo-Gibran.
Dengan hasil ini, persyaratan penguasaan suara terkait sebaran geografis relatif sudah terpenuhi oleh pasangan nomor urut 2 ini. Ketentuan bahwa pemenang pilpres juga harus dapat menguasai lebih dari 50 persen jumlah provinsi dengan raihan suara minimal 20 persen tampaknya dengan mudah terlampaui.
Hasil perolehan suara Prabowo-Gibran yang tinggi tak lepas dari dukungan kuat dari generasi muda, terutama kalangan generasi Z (<26 tahun). Pada Desember 2023, dukungan dari generasi Z baru mencapai 54,5 persen, kini mencapai 66,9 persen. Selain menang pada kalangan muda, dukungan terhadap mereka juga mengalir dari generasi-generasi di atasnya.
Dukungan terhadap mereka juga kuat di kalangan berpendidikan menengah ke bawah. Selain itu, makin rendah status sosial ekonomi pemilih, dukungan terhadap Prabowo-Gibran makin tinggi. Dukungan yang besar juga didapatkan dari kalangan laki-laki dan terlebih kaum perempuan.
Penguasaan suara yang didapat Prabowo-Gibran juga tak lepas dari kemampuan mereka mendapatkan dukungan dari pemeluk semua agama dan kepercayaan. Selain dari Nahdlatul Ulama sebagai aliran agama Islam yang terbesar, pasangan ini juga mendapat dukungan dari Muhammadiyah. Mereka juga mendapat dukungan yang besar dari kalangan Katolik, Protestan, Hindu, dan kepercayaan lainnya.
Suara Prabowo-Gibran yang besar didapat tidak hanya dari pemilih partai-partai koalisi pengusungnya, tetapi juga dari pemilih partai-partai yang mengusung pasangan calon lain. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi pengusung Anies-Muhaimin ternyata sebagian besar (45,6 persen) pemilihnya mencoblos Prabowo-Gibran. Adapun yang memilih Anies-Muhaimin hanya 36,6 persen.
Gejala yang sama terjadi pada Partai Hanura, Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lebih banyak memilih Prabowo-Gibran. Sementara pemilih PDI-P ternyata sebanyak 34,7 persen juga memilih pasangan Prabowo-Gibran walau masih lebih banyak yang memilih Ganjar-Mahfud (54,9 persen). (LITBANG KOMPAS)