Prediksi Jordania Vs Qatar, Kuda Hitam dan Tuan Rumah Berebut Sejarah
Final Piala Asia 2023 menjadi panggung Jordania dan Qatar merebut gelar juara dan sejarah. Siapa berpeluang juara?
Oleh
VINCENTIUS GITIYARKO
·4 menit baca
Di awal kompetisi Piala Asia 2023 tidak banyak yang mengunggulkan Jordania sebagai tim favorit juara. Hal yang wajar mengingat timnas asal Asia Barat Daya ini bukan tim bergelimang pemain bintang. Selain itu, melihat ranking FIFA, Jordania juga bukan tim papan atas di Asia.
Melihat data FIFA yang diperbarui 21 Desember 2023, Jordania berada di urutan 87. Posisi ini relatif jauh di bawah dibandingkan dengan tim kuat Asia seperti Jepang (17), Iran (21), dan Korea Selatan (23). Akan tetapi, tim-tim unggulan tersebut malah telah kandas perjalanannya menuju juara Piala Asia kali ini.
Bahkan, dalam laga semifinal Jordania memulangkan Korea Selatan dengan dua gol tanpa balas. Sempat dipandang akan dengan mudah disingkirkan Korea Selatan, Jordania malah membalikkan situasi. Bermain rapat di lini tengah dan belakang, Korea Selatan tampak kehilangan akal untuk menembus pertahanan Jordania.
Meskipun bermain dengan penguasaan bola 70 persen, Korea Selatan hanya mampu mencatatkan delapan tembakan tanpa satu pun yang on target mengarah ke gawang.
Sebaliknya, dengan hanya 30 persen penguasaan bola, Jordania berfokus untuk membidik gawang Jo Hyeon-woo. Tercatat ada 17 tembakan dengan tujuh di antaranya tepat mengarah ke gawang.
Dari catatan tersebut, dua tembakan di antaranya berhasil menjadi gol. Petaka pertama bagi Korsel diciptakan Jordania pada menit ke-53.
Umpan tanggung pemain Korsel di lapangan tengah berhasil direbut oleh Mousa Al Tamari yang dengan cepat menggiring bola ke arah kotak penalti Korsel. Al Tamari lalu memberikan umpan terobosan kepada Al-Naimat yang kemudian menceploskan bola ke gawang Korsel.
Tak terlalu lama berselang, giliran Mousa Al Tamari yang meliuk-liuk melewati sejumlah pemain Korea Selatan yang kemudian melepaskan sepakan dari luar kotak penalti dengan kaki kirinya pada menit ke-66. Bola meluncur mulus masuk ke gawang Korea Selatan. Hasil 2-0 membuat Jordania mengukir sejarah untuk pertama kali melenggang ke partai final Piala Asia.
Upaya Jordania melanjutkan sejarahnya akan kembali menemui jalan terjal di final. Qatar yang juga merupakan tuan rumah turnamen kali ini siap menghentikan langkah Jordania di partai puncak.
Qatar pun membuktikan diri layak dipandang sebagai tim kuat Asia. Di semifinal, pertandingan melawan Iran berlangsung dramatis. Di atas kertas, Iran lebih unggul.
Menurut ranking FIFA, Iran berada di posisi 21 sementara Qatar berada di urutan 58. Namun, bermain di depan khalayak sendiri, tim tuan rumah tampil dengan semangat juang tinggi, meskipun pertandingan sempat tampak akan dimenangkan mudah oleh Iran setelah gawang Qatar kebobolan cepat di awal pertandingan.
Berawal dari lemparan ke dalam dari sisi kiri pertahanan Qatar, Sadar Azmoun membuat gol cantik pada menit ke-4. Namun gol cepat tak membuat Qatar melemah, sebaliknya serangan bertubi segera dilancarkan.
Alhasil, babak pertama berakhir dengan keunggulan berbalik untuk Qatar setelah Jassem Adulsallam mencetak gol pada menit ke-17 disusul Akram Afif pada menit ke-43.
Babak kedua, pertandingan berlangsung dengan tempo makin tinggi. Kedua tim memainkan bola-bola panjang mengarah ke pertahanan lawan masing-masing. Iran mendapat keuntungan gol dari titik putih setelah handball pemain Qatar di kotak penalti . Alireza Jahanbakhsh mengeksekusinya dengan sukses pada menit ke-51.
Setelah pertandingan tampak akan berakhir imbang, Almoez Ali membuat gol dramatis setelah lolos dari posisi offside pada menit ke-82. Publik tuan rumah bergemuruh di tribune penonton.
Qatar sempat mendapat ancaman serius ketika sepakan Jahanbakhsh menyapa mistar gawang kiper Meshaal Barsham. Namun papan skor tak berubah, Qatar unggul 3-2 atas Iran.
Dipandang sekilas, partai final tampak berpihak lebih pada Qatar ketimbang Jordania. Qatar adalah juara bertahan Piala Asia 2019. Selain itu, Akram Afif dan kawan-kawan berstatus sebagai tuan rumah kali ini. Sebaliknya, Jordania baru akan menjalani final pertamanya di kompetisi ini. Selain itu ranking FIFA Qatar juga lebih unggul.
Akan tetapi, melihat performa kedua tim dalam kompetisi kali ini, partai final tampak akan berjalan alot. Jordania memang tidak tampil sempurna di fase grup, namun mereka mampu memenangkan tiga pertandingan babak gugur dalam 90 menit. Sebaliknya, meski tampil sempurna di fase grup dengan menyabet poin penuh, Qatar sempat harus berjibaku dengan adu penalti di babak gugur melawan Uzbekistan.
Dilihat dari performa fase grup dan gugur, Jordania memiliki probabilitas kemenangan sebesar 78,6 persen. Sementara Qatar sedikit lebih unggul dengan probabilitas kemenangan 83,3 persen. Dari rasio mencetak gol kedua tim hampir sama. Jordania mencetak 2 gol per pertandingan, sementara Qatar mencetak 1,83 gol per pertandingan.
Jika membandingkan probabilitas kemenangan keduanya, maka peluang kedua tim untuk memenangi partai final pun bersaing sengit. Jordania memiliki 48,5 persen kemungkinan menang, sedangkan Qatar sedikit lebih unggul dengan 51,5 persen. Dengan mengalikan probabilitas tersebut dengan rasio gol masing-masing, maka kemungkinan Jordania akan mencetak 1,89 gol dan Qatar 1,94 gol.
Dengan demikian, terbuka kemungkinan pemenang pertandingan final ini harus ditentukan melalui adu penalti. Namun, Qatar punya sedikit peluang lebih unggul untuk menyelesaikan pertandingan di waktu normal dengan selisih gol tipis.
Kendati begitu, bermain di hadapan publik sendiri bisa menjadi pedang bermata dua bagi Qatar. Di satu sisi, dukungan publik tuan rumah akan memberi suntikan moral semangat. Di sisi lain, ada tekanan yang harus dihadapi untuk memuaskan ekspektasi penonton yang sebagian besar akan diisi oleh pendukung Qatar. Celah inilah yang dapat dimanfaatkan oleh Jordania sebagai tim kuda hitam untuk bermain tanpa beban.
Apabila peluang tersebut berhasil dimanfaatkan, Jordania akan meneruskan ukiran sejarahnya untuk pertama kali menjuarai Piala Asia. Namun, Qatar juga punya misi untuk mencatatkan rekor berturut-turut menjuarai Piala Asia.
Jepang menjadi tim terakhir yang melakukannya, namun sudah dua puluh tahun silam. Perebutan cerita sejarah inilah yang akan menambah keseruan partai final yang akan digelar di Stadion Lusail kebanggaan warga Qatar pada Sabtu, 10 Februari 2024. (LITBANG KOMPAS).