logo Kompas.id
RisetNapas Nasionalisme dan...
Iklan

Napas Nasionalisme dan Tantangan Partai Religius

Dalam lini sejarah penguasaan politik sejak reformasi, terdapat tiga pembabakan yang dapat dicermati terkait pola penguasaan partai di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Oleh
RANGGA EKA SAKTI/LITBANG KOMPAS
· 5 menit baca
Warga binaan mengikuti simulasi pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta, Kamis (11/4/2019). Pemilu pada 17 April mendatang akan diikuti 149 warga binaan lapas tersebut.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga binaan mengikuti simulasi pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta, Kamis (11/4/2019). Pemilu pada 17 April mendatang akan diikuti 149 warga binaan lapas tersebut.

Sejak era reformasi tidak terdapat pola penguasaan partai yang ajek di lima kabupaten dan kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam lima pemilu terakhir, yakni 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019, tidak ada partai yang bisa mempertahankan kemenangannya secara konsisten. Hal ini mengindikasikan provinsi ini memiliki arena politik yang cenderung terbuka.

Dalam lini sejarah penguasaan politik sejak reformasi, terdapat tiga pembabakan yang dapat dicermati. Pembabakan pertama dimulai dari pemilu pertama setelah reformasi, di mana kontestasi politik di tingkat nasional di provinsi ini didominasi oleh PDI-P. Pada pemilu tersebut, partai ini mampu meraih suara di atas 31 persen di tiap kabupaten kota. Bahkan, perolehan partai ini di Kota Yogyakarta menembus angka 42 persen kala itu.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000