Warna Baru ”Sport Tourism” Indonesia dari Piala Dunia FIBA 2023
Pertandingan Piala Dunia FIBA 2023 membawa warna baru ”sport tourism” dengan menarik animo para penggemar olahraga basket di Nusantara dan juga dunia.
Potensi pengembangan sport tourism di Indonesia masih terbuka lebar. Semakin baiknya sejumlah infrastruktur pendukung olahraga membuat Indonesia berpotensi besar menggelar pertandingan bertaraf Internasional. Terbaru, pertandingan Piala Dunia FIBA 2023 membawa warna baru sport tourism dengan menarik animo para penggemar basket di Nusantara dan juga dunia.
Gelaran Piala Dunia basket 2023 tengah berlangsung di Indonesia. Selama lebih kurang dua minggu, yakni dari 25 Agustus-3 September, para pencinta basket Indonesia akan disuguhi pertandingan apik kelas internasional di Indonesia Arena yang terletak di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Event itu menampilkan delapan tim dari sejumlah negara, seperti Brasil, Spanyol, Pantai Gading, Iran, Kanada, Latvia, Perancis, dan Lebanon. Beberapa pemain kaliber dunia yang berlaga di liga basket Amerika, NBA, juga hadir dalam pertandingan ini untuk mendukung tim basket negara masing-masing. Di antaranya adalah Dillon Brooks (Houston Rockets), Rudy Gobert (Minnesota Timberwolves), Kelly Olynyk (Utah Jazz), dan RJ Barrett (New York Knicks). Kehadiran sejumlah pemain bintang ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta basket, khususnya penggemar NBA, untuk menonton aksi mereka secara langsung di lapangan.
Selain kehadiran para pemain top tersebut, pertandingan Piala Dunia FIBA 2023 yang di gelar di Jakarta itu terbagi dalam dua kelompok, yakni Grup G dan H, yang sebagian di antaranya adalah negara-negara papan atas dalam permainan basket dunia. Dalam ranking FIBA, Perancis menempati peringkat ke-3 dunia, Spanyol ke-4, Kanada urutan ke-5, Brasil ranking ke-11, dan Latvia peringkat ke-14. Pada ajang kali ini, Perancis, Kanada, dan Latvia tergabung dalam Grup H sehingga grup ini dijuluki sebagai grup neraka. Tentu saja pertandingan yang disuguhkan sangat atraktif dan mungkin hanya bisa ditonton kembali dalam waktu beberapa tahun mendatang.
Di sisi lain, ada daya tarik tersendiri dalam ajang Piala Dunia FIBA tahun ini, yaitu lokasi pertandingannya di Indonesia Arena. Stadion ini baru selesai dibangun dan memang dipersiapkan untuk menyambut pertandingan Piala Dunia basket. Oleh karena itu, Indonesia Arena dibangun dengan standar internasional dan sementara ini menjadi satu-satunya stadion basket kelas dunia di Indonesia.
Pembangunan stadion itu memakan biaya Rp 640 miliar dengan pengerjaan selama 18 bulan. Banyak penonton yang memuji kemegahan arena stadion yang multifungsi ini. Indonesia Arena dibangun di atas lahan seluas 30.720 meter persegi dan mampu menampung sekitar 16.000 penonton. Areanya cukup luas sehingga pengunjung juga dapat menikmati tenant-tenant di luar arena pertandingan yang menjajakan aneka rupa produk.
Baca juga : Memperkenalkan Indonesia ke Bintang NBA
Kombinasi antara pertandingan kelas dunia dan juga infrastruktur mutakhir yang megah itu berhasil menarik minat wisatawan, khususnya penggemar basket, untuk hadir di Indonesia Arena. Apalagi saat pertandingan-pertandingan unggulan, jumlah penonton hampir mencapai kapasitas total stadion.
Saat Kanada melawan Perancis pada Jumat (25/8/2023) lalu, misalnya, jumlah penonton yang memenuhi stadion tembus 12.091 orang. Angka tersebut memecahkan rekor penonton pertandingan olahraga dalam ruangan (indoor) di Indonesia. Selain itu, jumlah pengunjung ini sudah maksimal karena kursi yang disediakan panitia hanya sekitar 12.000 kursi.
Pertandingan berikutnya yang juga menyedot tingginya animo penonton adalah pertandingan antara Latvia dan Prancis, Minggu (27/8/2023). Kala itu, jumlah penonton juga membeludak hingga sekitar 11.000 orang. Demikian pula saat Latvia melawan Kanada, Selasa (29/8/2023), stadion dipenuhi penonton dengan jumlah yang hampir sama.
Meskipun didominasi penonton lokal Indonesia, ajang Piala Dunia FIBA 2023 itu dihadiri pula oleh para pendukung dan penikmat basket dari negara lain. Salah satu yang terlihat mencolok adalah pendukung tim Latvia yang selalu meramaikan tribune penonton. Pada pertandingan Latvia melawan Perancis, sebagian besar warga asing yang hadir adalah pendukung Latvia. Menurut data imigrasi, ada sekitar 2.000 warga Latvia yang datang ke Indonesia saat gelaran Piala Dunia basket 2023 kali ini.
Warna baru
Gegap gempita Piala Dunia FIBA 2023 ini menjadi capaian tersendiri bagi industri pariwisata Indonesia. Pasalnya, acara itu menambah pembuktian bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan ajang olahraga tingkat dunia yang sesuai standar internasional.
Di balik itu, ada upaya besar yang dilakukan pemerintah agar Indonesia layak menjadi tuan rumah ajang olahraga tersebut. Salah satunya dengan pembangunan fasilitas arena olahraga baru yang sesuai dengan standar internasional. Kehadiran Indonesia Arena menambah deretan fasilitas olahraga standar internasional yang sebelumnya juga disediakan untuk sejumlah cabang olahraga lain. Harapannya, kian banyak agenda kejuaraan dunia yang digelar di Indonesia sehingga menjadi warna baru dalam agenda sport tourism nasional.
Salah satu venue olahraga standar dunia yang sudah dimiliki Indonesia adalah Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pada ajang MotoGP 2022, tercatat perputaran uangnya mencapai Rp 5 triliun yang tersebar di NTB hingga Bali. Dampak gelaran itu menyentuh sejumlah sektor, mulai dari akomodasi, transportasi, kuliner, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Survei Kompas menunjukkan, rata-rata tingkat hunian melonjak dari sekitar 50 persen menjadi lebih dari 75 persen, bahkan bisa mencapai maksimal 100 persen untuk Lombok Tengah (Kompas, 23 Maret 2023).
Baca juga : Piala Dunia FIBA 2023, Hiburan bagi Semua Kalangan
Selain ajang MotoGP, Sirkuit Mandalika juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan World Superbike, WBSK 2023, Kejuaraan Nasional Mandalika Racing Series, dan Asian Road Race. Ada pula kegiatan wisata olahraga lain, seperti ajang lari Mandalika 100 dan World Muscle Tour and Sport 2022.
Sama seperti Sirkuit Mandalika, keberadaan Indonesia Arena yang diperuntukkan bagi Piala Dunia basket itu juga akan digunakan untuk sejumlah ajang olahraga tingkat dunia lainnya. Stadion itu bisa digunakan untuk arena pertandingan bulu tangkis hingga bola voli.
Terselenggaranya Piala Dunia FIBA 2023 ini kian menambah pengalaman Indonesia melaksanakan ajang pertandingan olahraga level internasional. Dengan demikian, akan semakin terbuka peluang sport tourism yang berpotensi mendatangkan pengunjung dari banyak daerah dan juga turis asing. Pelaksanaan event olahraga yang didukung infrastruktur memadai ternyata mampu mendatangkan pendapatan bagi daerah dan devisa bagi negara. Sejumlah sektor jasa pendukung pariwisata, seperti akomodasi perhotelan, restoran, dan transportasi, juga turut serta menikmati dampak positif dari penyelenggaraan ajang olahraga kaliber dunia itu.
Meskipun popularitas dan eksposurnya tidak sebesar penyelenggaraan MotoGP dan WBSK di Sirkuit Mandalika, Piala Dunia FIBA 2023 menjadi salah satu pengembangan wisata olahraga yang diprioritaskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun ini. Bersama dengan F1 Powerboat Lake Toba, Piala Dunia FIFA U-20, dan ANOC World Beach Games, Piala Dunia FIBA 2023 diharapkan dapat berkontribusi mendongkrak kunjungan wisatawan. Khusus wisatawan mancanegara, pemerintah menargetkan pada tahun ini jumlah kunjungannya mencapai 8,5 juta turis dengan besaran devisa 6 miliar dollar AS.
Harapannya, kian banyak agenda kejuaraan dunia yang digelar di Indonesia dapat menjadi magnet baru dalam mengembangkan sport tourism yang mengakselerasi hadirnya para turis asing. Selain itu, dapat pula mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan domestik dan merangsang tumbuhnya minat olahraga di seluruh Indonesia. (LITBANG KOMPAS)