Prediksi Sevilla Vs AS Roma, Adu Rekor Mourinho Vs Rekor Sevilla di Liga Europa
Sejarah membuat Sevilla lebih difavoritkan memenangi laga final Liga Europa 2023. ”Namun, sejarah tidak memainkan permainan,” ujar pelatih AS Roma, Jose Mourinho.
Oleh
ANDREAS YOGA PRASETYO
·6 menit baca
Sevilla, klub asal Spanyol, sedang mengincar gelar ketujuh Liga Europa. Sevilla telah mengoleksi gelar tersebut pada 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, dan 2020. Prestasi ini membuat Sevilla merupakan klub dengan gelar terbanyak Liga Europa. Klub-klub lain, seperti Inter Milan, Liverpool, Juventus, dan Atletico Madrid, baru tiga kali mengoleksi trofi juara yang dulu dikenal dengan nama Piala UEFA.
Pertama kali Sevilla meraih gelar Liga Europa pada 2006 dengan mengalahkan klub Inggris, Middlesbrough, dengan skor 4-0. Sementara terakhir kali Sevilla memenangkan gelar tersebut pada 2022 setelah unggul 3-2 atas klub Italia, Inter Milan. Tahun ini, Sevilla berhasil lolos ke final setelah mengalahkan PSV Eindhoven, Fenerbahce, Manchester United, dan Juventus.
Catatan rekor Sevilla juga tampak laga final yang dimainkan. Sevilla berhasil menembus enam final Liga Europa dan seluruhnya berhasil dimenangkannya. Selain rekor di Liga Europa, Sevilla juga memiliki jejak kemenangan melawan AS Roma. Dari tiga laga yang pernah dijalani kedua tim sepanjang 2017-2021, Sevilla belum pernah kalah melawan AS Roma.
Pertandingan pertama ialah laga persahabatan yang digelar pada Agustus 201. Sevilla yang lebih banyak menguasai pertandingan (55 persen) menang dengan skor 2-1. Dua gol Sevilla dicetak oleh Sergio Escuredo pada menit ke-73 dan Nolito pada menit ke-90. Sementara AS Roma memperkecil gol melalui Edin Dzeko pada injury time.
Kedua tim kembali bertemu pada Agustus 2020 di babak 16 besar Liga Europa. Lagi-lagi Sevilla menang atas AS Roma dengan skor 2-0. Dua gol Sevilla dicetak pada babak pertama, masing-masing oleh Sergio Reguilon (menit ke-21) dan Youseff En-Nesyri pada menit ke-44.
Satu laga lainnya berlangsung pada Juli 2021. Dalam pertandingan persahabatan, kedua tim berbagai hasil imbang dengan skor 0-0. Meski berakhir seri, Sevilla tetap dominan dalam penguasaan bola dengan persentase 59 persen unggul atas ball possession AS Roma (41 persen).
Jejak pertandingan masing-masing tim sepanjang tahun juga menunjukkan persentase Sevilla yang cenderung sedikit lebih stabil performanya. Sevilla memainkan 33 pertandingan sejak Januari 2023 hingga 28 Mei 2023 di kompetisi La Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Europa. Dari semua laga tersebut, sebanyak 16 diantaranya (48,4 persen) berhasil dimenangkan Sevilla. Enam pertandingan lainnya berakhir imbang dan 11 pertandingan sisanya Sevilla menelan kekalahan.
Di tujuh pertandingan terakhir, Sevilla mampu memenangkan tiga pertandingan. Tiga laga lainnya berakhir imbang dan satu pertandingan Sevilla kalah. Dari tujuh pertandingan terakhir tersebut, Youssef En-Nesyri dan kawan-kawan berhasil mencetak 11 gol dan kebobolan tujuh gol.
Sedangkan AS Roma memainkan 32 pertandingan sepanjang 2023 mulai dari Liga Seri A Italia, Coppa Italia, dan Liga Europa. Dari keseluruhan pertandingan tersebut, AS Roma memenangkan 14 laga. Sebanyak 10 laga lainnya AS Roma menelan kekalahan dan delapan pertandingan sisanya imbang.
Meski demikian, jika diperkecil menjadi tujuh pertandingan terakhir, AS Roma baru sekali menang. Empat laga lain berakhir imbang dan dua pertandingan AS Roma menelan kekalahan. Dari tujuh laga terakhir, Lorenzo Pellegrini dan kawan-kawan hanya mampu mencetak lima gol dan lebih banyak kebobolan, yaitu tujuh gol.
Penampilan AS Roma pada laga terbarunya di kompetisi Seria A juga menunjukkan performa menurun. AS Roma kalah dari Fiorentina dengan skor 1-2 dan berada di posisi keenam klasemen sementara.
Melihat performa ini, AS Roma harus mewaspadai performa tim Sevilla. Lima predator gol Sevilla, yaitu Youssef En-Nesyri, Rafa Mir, Erik Lamela, Lucas Ocampos, dan Marcos Acuna, merupakan pencetak gol produktif di Sevilla. Lima pemain tersebut sudah mencetak 26 gol di musim 2022/2023 ini. Secara khusus, Youssef En-Nesyri menjadi ancaman gol terbesar, dengan 18 golnya di semua kompetisi musim ini. Delapan gol di antaranya dicetak di La Liga, sedangkan empat gol disarangkannya di kancah Liga Europa.
Melihat capaian Sevilla di musim ini, jejak pertandingan, serta performa para pemainnya, superkomputer Opta memberikan prediksi kemenangan bagi Sevilla. Persentase kemenangan yang dapat diraih Sevilla dalam 90 menit pertandingan mencapai 35,9 persen. Adapun prediksi keunggulan yang dapat dicapai AS Roma sebesar 33,7 persen.
Prediksi Opta ini secara tidak langsung juga memperlihatkan bakal ketatnya pertandingan kedua tim. Selisih kemenangan yang berpotensi diraih Sevilla hanya berjarak 2,2 persen dengan AS Roma. Di luar itu, superkomputer Opta juga memberikan prediksi kemungkinan kedua tim bermain imbang (30,4 persen) hingga pertandingan berakhir dalam waktu normal, 90 menit.
Ambisi Mourinho
Dalam ulasan The Analyst, salah satu faktor yang membuat pertandingan ini akan berjalan sengit ialah keberadaan Jose Mourinho, sang pelatih AS Roma. Di luar prediksi kemenangan tipis Sevilla, superkomputer Opta juga memberikan catatan simulasi. Jika AS Roma memenangkan pertandingan ini, maka Mourinho akan menjadi manajer paling berprestasi dalam sejarah kompetisi Eropa dengan enam gelar utama Eropa.
Sebelumnya, Mourinho telah meraih lima gelar di kompetisi Eropa, yaitu juara Liga Europa (2003 dan 2017), juara Liga Champions (2004 dan 2010), dan juara Liga Konferensi Eropa (2022). Gelar juara Liga Konferensi Eropa diraih Mourinho bersama AS Roma.
Prestasi Mourinho dan capaiannya musim lalu bersama AS Roma menjadi faktor lain yang membuka celah kemenangan AS Roma melawan Sevilla. Terlebih, Mourinho juga punya catatan gemilang saat menghadapi Sevilla.
Berdasarkan data Transfermarkt, sudah 10 kali Mourinho menghadapi Sevilla. Dari 10 pertandingan tersebut, tujuh laga di antaranya berhasil dimenangi Mourinho. Pada dua laga, tim asuhan Mourinho kalah dan satu laga lainnya berakhir imbang. Prestasi head to head Mourinho dengan pelatih Sevilla saat ini, Jose Luis Mendilibar, juga tak kalah cemerlang.
Kedua pelatih pernah bertemu di empat pertandingan pada musim kompetisi La Liga Spanyol musim 2012/2013. Saat itu Mourinho menjadi pelatih Real Madrid, sedangkan Mendilibar melatih Osasuna. Dari empat pertandingan tersebut Mourinho belum pernah kalah saat melawan Mendilibar. Tiga pertandingan dimenangkan Mourinho dan satu laga lainnya berakhir imbang.
Untuk menghadapi Sevilla, Mourinho diperkirakan akan memainkan formasi andalannya 3-4-1-2. Formasi ini sering dimainkan Mourinho saat melatih Real Madrid dan memiliki strategi daya serang yang mempu menggetarkan lawan. Formasi ini dapat dimodifikasi menjadi 3-4-2-1 atau 4-2-3-1 jika Mourinho ingin menerapkan strategi negative football atau lebih dikenal sebagai ”parkir bus”.
Kembali ke format 3-4-1-2, formasi ini bertumpu pada tiga bek tengah dalam sistem pertahanan. Tiga bek tengah yang kerap menjadi andalam Mourinho ialah Gianluca Mancini, Roger Ibanez, dan Chris Smalling atau Bryan Christante. Empat gelandang akan menjadi jangkar permainan lini tengah AS Roma. Di sini Mourinho memiliki banyak pilihan gelandang atau bek sayap yang sekaligus dapat membantu pertahanan.
Nama Zeki Celik menjadi salah satu pemain andalan untuk menempati posisi bek kanan dan Leonardo Spinazzola di posisi bek kiri. Dalam skema taktik yang lebih ofensif, Mourinho juga memiliki opsi pemain sayap bernaluri penyerang seperti Nicola Zalewski dan Stephan El Shaarawy. Untuk memenangi permainan tengah, Mourinho diperkirakan juga akan memasang pemain yang memiliki keunggulan fisik dan berpengalaman seperti Nemanja Matic dan Edoardo Bove.
Di depan keduanya, kapten Lorenzo Pellegrini menjadi andalan untuk tampil sebagai gelandang serang. Untuk pemain depan, Tammy Abraham kemungkinan besar akan bermain bersama Andrea Belotti. Sebenarnya, AS Roma memiliki penyerang andalan Paulo Dybala yang memiliki kualitas menyerang dan tembakan akurat. Namun, kondisi cedera fisiknya belum dapat dipastikan dapat tampil.
Selain Dybala, ada empat pemain andalan Mourinho yaitu Tammy Abraham, Stephan El Shaarawy, Lorenzo Pellegrini, dan Chris Smalling yang memiliki kemampuan besar mencetak gol. Torehan gol yang mereka buat sudah mencapai 33 gol sepanjang musim ini. Jumlah tersebut lebih banyak dari lima predator gol Sevilla. Dengan capaian rekor yang diraih pelatih Mourinho dan strategi permainan yang bertumpu pada kekuatan lini serang, bukan tidak mungkin AS Roma mampu mengambil alih prediksi kemenangan yang saat ini mengarah ke Sevilla. (LITBANG KOMPAS)