Survei Litbang "Kompas": Prabowo dan Ganjar Saling Salip Di Kalangan ”Pemilih Tua”
Pada kalangan pemilih yang berusia di atas 50 tahun, sosok Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo paling banyak dirujuk sebagai calon presiden pilihan.
Oleh
Bestian Nainggolan
·4 menit baca
KOMPAS/LASTI KURNIA
Seorang lansia, Dien (83) dibantu anaknya memasukkan kertas suara yang sudah dicoblos usai mengunakan hak pilihnya di TPS 073, Rw 04 Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta, Rabu (17/4/2019). Tua muda tak terkecuali menunjukkan antusiasme mengikuti Pemilu 2019.
Dalam konfigurasi pemilih di negeri ini, kaum ”pemilih tua” terbilang signifikan jumlahnya. Sebagai gambaran, mengacu pada hasil Sensus Penduduk 2020, kalangan yang berusia di atas 50 tahun ini diperkirakan sebanyak 55.709.166 jiwa atau 20,6 persen dari total penduduk di negeri ini.
Apabila dalam Pemilu 2024 mendatang diperkirakan sebanyak 205.853.518 pemilih yang tercatat pada daftar pemilih sementara (DPS), maka setidaknya diperkirakan 27,1 persen dari total pemilih merupakan kalangan ”pemilih tua”.
Dari segi proporsi, keberadaan kalangan ”pemilih tua” ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Besarnya bahkan melebihi jumlah pemilih pemula, kaum yang baru pertama kalinya akan menggunakan hak pilih pada pemilu kali ini.
Di sisi lain, kalangan ”pemilih tua” pun memiliki karakter politik yang khas. Dengan pengalaman mengikuti berkali-kali pemilu, kelompok ini cenderung tidak mudah goyah. Begitu pula dalam berbagai perubahan, berbagai studi menunjukkan jika kalangan inilah yang menjadi barisan terakhir dari yang berubah (late adopter).
Itulah mengapa dalam persaingan di arena politik, keberhasilan para capres menguasai suara kaum pemilih yang kenyang dengan dinamika politik ini menjadi nilai lebih. Selain signifikan jumlahnya, kaum pemilih ini pun dikenal tidak mudah berpindah pilihan, yang sekaligus menjadi benteng loyalitas dukungan.
Persoalannya, jelang Pemilu 2024, siapakah capres yang paling banyak menguasai kaum ”pemilih tua” ini?
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pemilih lansia menunjukan jari yang telah dicelupkan ke dalam tinta saat simulasi Pemilu 2019 di Jakarta (6/4/2019). Jumlah pemilih tua yang berusia di atas 50 tahun diperkirakan mencapai 55,7 juta orang.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru, Mei 2023, persaingan antara Prabowo dan Ganjar terbilang ketat. Kedua sosok capres tersebut salip-menyalip dalam menguasai para pemilih yang berusia di atas 50 tahun. Adapun sosok capres rujukan lainnya, Anies Baswedan, tertinggal.
Dengan menggunakan pertanyaan bersifat terbuka, misalnya, sosok Ganjar tampil sebagai pemenang. Ganjar mampu menguasai hampir 18,4 persen dari total ”pemilih tua”. Prabowo bersaing ketat dengan menguasai hingga 16,9 persen. Berikutnya, Anies menguasai 14,8 persen ”pemilih tua”.
Apabila dibandingkan dengan total keseluruhan dukungan pemilih yang mereka raih pada periode survei Mei 2023 kali ini, sebenarnya proporsi kalangan pemilih tua yang dikuasai Ganjar dan Prabowo masih relatif di bawah total capaian keduanya. Adapun Anies, proporsi pemilih tuanya dominan dibandingkan dengan total pemilih.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)
Puluhan lansia yang tergabung dalam Klub Jantung Sehat Hang Tuah Jakarta melakukan senam jantung sehat secara rutin, (5/3/2020) di Taman Hang Tuah, Jakarta Selatan. Hampir 50 persen anggota klub yang aktif berusia 50-80 tahun.
Perubahan
Hasil survei kali ini menunjukkan adanya perubahan yang cukup signifikan ketimbang periode survei sebelumnya. Pada survei Januari 2023, misalnya, dukungan ”pemilih tua” kepada Ganjar relatif lebih besar. Saat itu, Ganjar mampu menghimpun 21 persen dari total kaum ”pemilih tua”.
Adapun Prabowo jauh tertinggal. Dengan menguasai 14,3 persen dukungan ”pemilih tua”, posisinya hanya di peringkat ketiga setelah Anies Baswedan (19 persen). Namun, dengan capaiannya kali ini, Prabowo mampu memperkecil selisih perbedaan dengan Ganjar dan meninggalkan Anies.
Peningkatan dukungan kepada Prabowo semakin dikukuhkan dalam simulasi pilihan capres. Pada model simulasi pilihan capres, persaingan antara Prabowo dan Ganjar semakin ketat. Apabila dalam pemilu mendatang hanya terdapat dua capres yang saling bersaing, maka dalam simulasi hadap-berhadapan di antara kedua calon presiden tersebut, justru Prabowo yang kali ini cenderung menguasai persaingan.
Dalam simulasi persaingan antara Prabowo dihadapkan dengan Ganjar, Prabowo sedikit unggul meski tidak signifikan dari Ganjar. Dengan menguasai 50,4 persen, berselisih tipis dengan Ganjar (49,6 persen).
Berhadapan dengan Anies, Prabowo jauh lebih unggul. Dengan menguasai hingga 59,2 persen dukungan dari ”pemilih tua” terpaut cukup jauh dengan Anies (40,8 persen). Pada kesempatan yang sama, Anies pun tertinggal dari Ganjar yang mampu menguasai hingga 52,3 persen.
Jika ditelusuri lebih jauh, keunggulan Prabowo menjadi lebih potensial lantaran karakteristik dukungan ”pemilih tua” yang berhasil dikuasainya. Dalam hal ini, besaran proporsi pendukung loyal yang dimiliki masing-masing capres akan menentukan kualitas dukungan yang dikuasai. Pada Prabowo, kelompok pemilih loyal (strong voter) relatif lebih tinggi ketimbang Ganjar dan pesaing lainnya.
Elaborasi dari survei ini, misalnya, menunjukkan jika dari total seluruh kelompok ”pemilih tua” yang memilih Prabowo sebagai capres, setidaknya terdapat 60,7 persen kalangan pemilih loyal yang mengaku sudah pasti dan tidak akan berganti pilihannya terhadap Prabowo. Dengan demikian, sisanya (39,3 persen) kalangan pemilih tua yang memilih Prabowo, terbilang belum loyal dan masih dapat berubah pilihan (swing voter).
Proporsi kalangan pemilih tua loyal kepada Prabowo tidak terdapat pada capres lainnya. Ganjar, misalnya, pada survei kali ini hanya memiliki kurang dari separuh (48,4 persen) ”pemilih tua” yang loyal. Dengan demikian, pada Ganjar masih cenderung lebih banyak yang belum loyal.
Pada Anies, sosok capres yang memiliki dukungan kaum ”pemilih tua” cukup signifikan, juga masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan capaian Prabowo. Hasil survei menunjukkan, 54 persen pemilihnya tergolong loyal dan sisanya masih dapat berubah pilihan capres.
Dengan capaiannya kali ini, semakin melengkapi penguasaan Prabowo yang dalam survei kali ini juga menguasai kalangan pemilih pemula. Artinya, di setiap ujung lini usia, baik kalangan tua yang telah berkali-kali berpengalaman dalam menggunakan hak pilihnya maupun kalangan muda yang baru pertama kali memilih, sosoknya menjadi pilihan. (LITBANG KOMPAS)