Survei Litbang ”Kompas”: Prabowo, Ganjar, Anies Berebut Generasi Pemilih Mengambang
Distribusi pemilih calon presiden makin merata di setiap generasi. Masih tingginya porsi pemilih mengambang menjadi potensi bagi semua bakal calon presiden untuk mendulang dukungan.

Survei Litbang Kompas menunjukkan makin terpusatnya pilihan publik pada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dalam bursa bakal calon presiden.
Keterpilihan ketiganya relatif merata di tiap generasi pemilih. Meski demikian, sikap bimbang dan mengambang masih tinggi di kelompok pemilih generasi matang. Pemilih mengambang ini menjadi ceruk yang potensial diperebutkan oleh ketiga bakal calon presiden tersebut.
Survei periodik Kompas periode Mei 2023 menunjukkan penguatan pada tiga sosok yang paling banyak dipilih sebagai calon presiden, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Preferensi setiap generasi juga semakin seirama dengan adanya potensi besar suara yang belum berlabuh ke sosok mana pun.
Temuan kali ini menunjukkannya adanya peningkatan keterpilihan Prabowo hingga mampu mengungguli Ganjar yang pada dua periode survei sebelumnya memuncaki tangga elektabilitas. Sementara itu, Anies stabil di urutan ketiga dengan elektabilitas yang tak pernah diungguli nama-nama lain, tetapi belum cukup kuat mengejar dua nama di atasnya.
Adapun jika dilihat dari profil generasi responden, keterpilihan setiap nama sebagai bakal calon presiden selaras dengan elektabilitas secara umum. Fluktuasi yang sebelumnya terjadi tidak lagi nampak pada survei periode Mei 2023 ini. Dapat disimpulkan, ketiga nama kuat yang diidolakan menjadi calon presiden sudah cukup mengkristal di benak publik lintas generasi.

Survei merekam, Prabowo Subianto dipilih oleh 24,5 persen responden. Patut diperhatikan, responden yang masuk kategori usia 17-26 tahun (gen Z) menyumbang besar keterpilihan Menteri Pertahanan ini. Tercatat proporsi gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen.
Dukungan dari gen Z tersebut menguntungkan bagi Prabowo yang cenderung belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya baby boomers. Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopassus ini dari responden berusia 56 – 74 tahun baru di angka 16,3 persen.
Kecenderungan yang sama juga nampak dari karakter pemilih Ganjar Pranowo. Nama Ganjar dipilih oleh 22,8 persen responden secara umum dengan sumbangan yang cukup besar dari gen Z.
Meski tidak setinggi dukungan yang diterima Prabowo, Gubernur Jawa Tengah ini mendapatkan 24,5 persen suara gen Z. Adapun generasi baby boomers juga merupakan kelompok dengan proporsi yang paling sedikit memberikan dukungan pada Ganjar, yakni 18,4 persen.
Survei Litbang Kompas menunjukkan makin terpusatnya pilihan publik pada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dalam bursa bakal calon presiden.
Berbeda dengan Prabowo dan Ganjar, dukungan pada Anies Baswedan justru tidak disokong kuat oleh gen Z. Elektabilitas Anies berada di posisi 13,6 persen berkat komposisi yang cukup tinggi dari generasi berusia matang, yakni gen Y (27-41 tahun) dan gen X (42-55 tahun).
Elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta ini pada kelompok gen Y mencapai 15,1 persen dan gen X sebesar 15,6 persen. Adapun hanya 10 persen dari gen Z yang mengidolakan Anies yang juga mantan Mendikbud ini untuk menjadi calon presiden.
Baca juga : Survei "Kompas", Persaingan Bakal Capres dan Cawapres Kian Sengit
Ceruk potensial
Dari penjelasan di atas makin mengukuhkan bahawa elektabilitas Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan berada di atas angin. Ketiga nama ini tak goyah berada di papan atas sejak penjajakan nama bakal calon presiden dilakukan Litbang Kompas sejak 2021.
Meski demikian, proporsi suara tiap generasi yang berlabuh ke tiga nama besar ini tidak berimbang. Masih ada setidaknya separuh suara yang tersebar dan memiliki potensi untuk diperebutkan siapa saja.
Jika diakumulasikan, sebanyak 67,2 persen suara gen Z mengalir pada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan di periode survei Litbang Kompas Mei 2023 ini.
Sementara itu, suara gen Y yang mengalir ke Prabowo, Ganjar, dan Anies sebesar 62,1 persen. Adapun gen X sebanyak 58,6 persen dan baby boomers hanya 47,5 persen. Artinya, semakin matang generasi, semakin sedikit suara yang mengalir ketiga sosok tersebut.
Kondisi tersebut juga nampak pada survei sebelumnya. Pada survei Litbang Kompas periode Januari 2023, sebanyak 58,5 persen suara gen Z mengalir ke pundi-pundi elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies. Adapun gen Y di angka 54,2 persen, gen X tercatat 44,9 persen, dan baby boomers hanya 42,7 persen.

Survei Litbang Kompas Mei 2023 merilis survei elektabilitas bakal capres potensial. Ketiga nama dengan elektabilitas teratas, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Dapat ditarik kesimpulan awal bahwa ketiga nama sosok tersebut belum cukup menarik bagi generasi yang semakin matang. Masih ada setidaknya separuh lebih suara yang tersebar ke tokoh lainnya maupun berada pada ceruk kebimbangan.
Jawabannya ternyata lebih condong pada masih besarnya proporsi responden usia matang yang belum menentukan pilihan. Sebanyak 44 persen generasi baby boomers menjawab belum tahu siapa yang akan dipilih jika pemilihan presiden dilakukan saat ini.
Adapun seperempat responden pada gen X dan gen Y juga menyampaikan hal serupa. Sementara itu, sisa suara gen Z yang belum menentukan pilihan relatif kecil, yakni hanya 15,2 persen.
Dilihat dari kacamata peluang, survei kali ini menunjukkan masih besarnya potensi tiga sosok teratas untuk memperebutkan suara publik. Sekaligus, masih terbuka pula peluang bagi sosok yang berada di papan tengah bursa bakal calon presiden.
Pendapat tersebut didukung pula dengan makin besarnya ceruk publik berusia matang yang belum menentukan pilihan. Dibandingkan dengan survei Kompas pada Januari 2023, ada peningkatan 6,4 persen gen baby boomers yang belum menentukan pilihan dan 4,8 persen gen Y yang belum punya pilihan sosok idaman sebagai calon presiden.
Baca juga : Survei Litbang "Kompas" : Sederet Opsi Figur Cawapres
Belum mantap
Masih adanya potensi perebutan suara, baik bagi Prabowo, Ganjar, maupun Anies ataupun tokoh-tokoh lainnya, semakin dikuatkan dengan temuan belum mantapnya pilihan publik pada nama yang mereka pilih saat ini.
Secara umum, sebanyak 43,7 persen responden merasa belum yakin nama yang mereka pilih saat ini merupakan pilihan final dalam memilih calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Ketidakpastian ini kuat disampaikan oleh kalangan baby boomers (46,8 persen) dan gen Y (45,9 persen).
Tidak hanya itu, terpotret kecenderungan publik yang memberikan ruang bagi pihak lain untuk mempengaruhi keputusannya dalam memilih calon presiden. Terekam 30,1 persen responden menyebut bahwa anggota keluarga memberikan pengaruh kuat dalam keputusannya memilih nama yang kini diidolakan menjadi presiden.
Adapun 24,2 persen responden menyebutkan pihak lain sebagai pengaruh utama responden menentukan pilihan. Dari proporsi tersebut, pengaruh dari figur publik seperti tokoh idola, selebriti, maupun influencer mengambil porsi terbesar.

Keterlibatan pihak lain dalam menentukan pilihan ini nampak paling kuat terjadi pada gen Z. Sebagai pembanding, 65,6 persen gen Z mempertimbangkan opini pihak lain dalam menentukan pilihan calon presiden. Sementara itu, kondisi ini hanya disampaikan oleh 50,4 responden gen Y dan 48,2 responden gen X.
Survei terkini Litbang Kompas ini menunjukkan menguatnya nama Prabowo, Ganjar, dan Anies di tiap generasi. Dukungan semakin kompak mengarah pada tiga nama tersebut. Sementara itu, masih ada peluang besar untuk memenangkan hati calon pemilih berusia matang yang belum memiliki pilihan.
Potensi ini bisa diperebutkan oleh sosok-sosok yang telah mapan atau justru menjadi ajang bai sosok-sosok lain yang bisa saja mengubah kontestasi jelang Pemilu 2024 mendatang. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Survei Litbang "Kompas" : “Partisanship” Pengaruhi Penilaian Kinerja Pemerintah