Elektabilitas Prabowo Subianto kembali ke posisi puncak setelah sebelumnya tersalip Ganjar Pranowo. Dalam simulasi tiga kandidat dan skema “head to head”, sejauh mana peluang Prabowo, Ganjar, dan Anies saat ini?
Oleh
BAMBANG SETIAWAN
·4 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika menyampaikan pidatonya di acara Silaturahmi dan Tausiah Kebangsaan di Masjid Istiqlal, Jakarta (18/5/2023). Acara ini digelar Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia.
Berdasarkan hasil survei terbaru Kompas, Mei 2023, potensi keterpilihan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencapai 24,5 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 22,8 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13,6 persen. Suara untuk Prabowo meningkat signifikan, yaitu 6,4 persen, dari sebelumnya 18,1 persen pada Januari 2023 dan menjadikan elektabilitasnya berada di posisi teratas. Posisi ini sempat diraihnya, tetapi sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023 direbut oleh Ganjar.
Ganjar, yang selama periode survei Oktober 2019 sampai Januari 2023 menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitas, kali ini terganjal. Dengan penurunan 2,5 persen dari survei Januari 2023 sebesar 25,3 persen, kini elektabilitas Ganjar berada di posisi kedua. Sementara perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari sebelumnya sebesar 13,1 persen, hanya naik 0,5 persen.
Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya.
Pemilih yang mengaku memilih Ganjar sebelum kasus ini mencuat kini hanya 63 persen yang tetap mendukungnya sebagai calon presiden. Sebanyak 12,5 persen lari ke Prabowo dan sisanya lari ke calon lain atau abstain. Momen deklarasi Ganjar pada 21 April, sehari menjelang Lebaran, jadi momen terbaik Ganjar karena kemudian menjadi perbincangan yang hangat saat Lebaran.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo menghadiri Konsolidasi PDI-P Sumsel untuk pemenangan Pilpres 2024 di kompleks olahraga Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (20/5/2023).
Simulasi tiga calon
Meskipun elektabilitas Prabowo berada di posisi tertinggi ketika pilihan dilakukan secara bebas kepada semua tokoh yang memiliki potensi, ada perubahan posisi jika simulasi dilakukan hanya terhadap tiga tokoh dan dua tokoh berhadapan. Ganjar menjadi sosok yang paling diuntungkan di putaran pertama pemilu presiden jika calonnya terdiri atas tiga tokoh: Anies, Ganjar, dan Prabowo.
Namun, kemenangan pada putaran pertama tidak menjamin Ganjar unggul di putaran kedua. Sebaliknya, Prabowo menjadi calon yang lebih berpeluang unggul melawan Ganjar di putaran kedua.
Dalam simulasi terhadap tiga calon, Ganjar memperoleh dukungan 40 persen, Prabowo 36,8 persen, dan Anies 23,2 persen. Dengan hasil ini, dapat dikatakan Ganjar dan Prabowo akan lolos ke putaran kedua kalau pemilu dilakukan saat ini. Pada simulasi ini, perhitungan dilakukan dengan hanya menyertakan suara yang diberikan kepada tiga kandidat dan mengandaikan pemilih rahasia menjadi golput.
Dengan total pemberi suara sejumlah 1.049 orang, margin of error pada simulasi tiga nama menjadi 3 persen. Sejak Oktober 2022, keunggulan Ganjar sudah terlihat dalam simulasi tiga kandidat. Hanya, jarak keterpilihannya menjadi lebih sempit dengan Prabowo pada survei kali ini. Jika sebelumnya berjarak 15,1 persen, sekarang tinggal 3,2 persen.
Prabowo masih sulit mengungguli Ganjar pada simulasi tiga kandidat karena sebagian basis suaranya terbagi kepada Anies. Sebagaimana terekam dalam survei, suara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 cenderung tersebar kepada Anies dan Prabowo untuk pemilu mendatang. Sebanyak 54 persen tetap mendukung Prabowo saat ini dan 36,6 persen mendukung Anies.
FAKHRI FADLURROHMAN
Bakal calon presiden Anies Baswedan berpidato di depan para sukarelawannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). Relawan Anies Baswedan menyelenggarakan acara bertajuk "Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan".
Dibandingkan Januari lalu dengan hanya 40 persen suara yang dapat diraih dari bekas pemilihnya dalam Pilpres 2019, saat ini Prabowo makin berhasil melakukan konsolidasi sehingga ada penambahan 14 persen dari ceruk pemilih lamanya.
Suara dari bekas pemilih Prabowo yang beralih mendukung Ganjar hanya 9,4 persen. Namun, Ganjar menguasai sebagian besar (56,3 persen) suara pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang membuatnya cukup kuat bertahandi puncak simulasi tiga nama. Meski demikian, aliran suara dari pemilih Jokowi yang makin besar kepada Prabowo dapat menjadi ancaman cukup serius bagi posisi Ganjar pada hari-hari mendatang.
Terekam dalam hasil survei Januari 2023, suara dari pemilih Jokowi ke Prabowo 21 persen dan meningkat 5,2 persen pada Mei 2023 menjadi 26,2 persen. Sementara pemilih Jokowi yang mendukung Ganjar turun 4,7 persen dari proporsi sebelumnya yang mencapai 61 persen.
Simulasi dua calon
Lima bulan menjelang dibukanya pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, 19 Oktober 2023, dinamika politik masih akan terjadi, termasuk penentuan pasangan yang akan secara resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Pergerakan politik bisa saja mengkristal pada tiga pasang kandidat, tetapi juga masih terbuka peluang ke arah empat atau bahkan dua pasang kandidat.
Jika saat ini dilakukan pilpres dengan dua calon atau head to head, Prabowo menjadi sosok yang paling diuntungkan. Ia menang telak melawan Anies dan unggul tipis atas Ganjar. Kalau melawan Anies, Prabowo diprediksi akan memperoleh 62 persen dan Anies 38 persen. Selisih keunggulan Prabowo dari Anies mencapai 24 persen, lebih tinggi dari kondisi pada Januari sebesar 14,6 persen.
Kalau melawan Ganjar, Prabowo akan memperoleh 51,1 persen dan Ganjar 48,9 persen. Meski belum berbeda signifikan, hanya selisih 2,2 persen, hal ini dapat mengindikasikan dominasi Prabowo. Dengan proporsi yang sekarang diraihnya, Prabowo mampu membalikkan posisi yang pernah diraihnya. Dominasi Prabowo sempat direbut Ganjar pada Oktober 2022 hingga Januari 2023.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN/ LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Dengan skema dua calon, Prabowo dengan Ganjar, pemilih Anies akan terdistribusi kepada kedua calon, tetapi dengan proporsi yang menguntungkan Prabowo. Pendukung Anies yang melimpahkan suaranya kepada Prabowo 62 persen, sedangkan kepada Ganjar 38 persen. Suara yang dilimpahkan pemilih Anies kepada Prabowo mengalami peningkatan 7,2 persen dari proporsi yang terdeteksi pada survei Januari sebesar 54,8 persen.
Sementara itu, Ganjar diprediksi memenangi pertarungan jika yang dihadapi hanya Anies. Ganjar memperoleh 59,9 persen dan Anies 40,1 persen atau selisih 19,8 persen. Jarak keterpilihan kedua calon itu hampir sama dengan survei sebelumnya, Januari 2023, sebesar 20,4 persen.
Politik masih sangat dinamis karena masih ada momen yang biasanya paling dramatis, yaitu pembentukan pasangan capres-cawapres. Pemunculan cawapres dari tiap kandidat sangat mungkin mengubah konstelasi dukungan pemilih kepada Prabowo, Ganjar, dan Anies. (LITBANG KOMPAS)