Transformasi Perekonomian Kalimantan Timur dengan IKN
Kalimantan Timur diprediksi akan lebih berkembang ekonominya ketika Ibu Kota Nusantara sudah terwujud. Wilayah ini diyakini akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa akan datang.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN kini menginjak tahun ketiga. Jika tahapan-tahapan pembangunan dan pemindahan IKN berjalan sesuai jadwal, struktur perekonomian Kalimantan Timur akan bertransformasi.
Kalimantan Timur dirancang untuk beralih dari provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Kalimantan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Kalimantan Timur saat ini berada di tahapan pertama (2020-2024) pemindahan IKN. Ketika dipilih menjadi provinsi tujuan ibu kota negara yang baru, Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah kedua di Pulau Kalimantan.
Di tahun 2019 atau sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tercatat 4,7 persen, hanya berada di atas Kalimantan Selatan yang pertumbuhannya 4,09 persen. Tiga provinsi lainnya mencatat pertumbuhan di atas 5 persen. Pertumbuhan Kalimantan Barat sebesar Rp 5,09 persen, Kalimantan Tengah 6,12 persen, dan Kalimantan Utara 6,89 persen.
Kalimantan Timur dirancang untuk beralih dari provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Kalimantan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan.
Kaltim dipilih menjadi tujuan IKN baru tatkala pandemi Covid-19 menerjang. Perekonomian nasional terpuruk dan sempat mengalami resesi. Tak terkecuali Kaltim. Baru pada tahun 2022 perekonomian mulai bangkit seiring dengan penyebaran Covid-19 yang lebih terkendali.
Namun, perekonomian Kaltim tidak terangkat setinggi perekonomian nasional. Perekonomian Kaltim hanya tumbuh 4,48 persen di tahun 2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang bisa mencapai 5,31 persen.
Juga lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi. Bahkan, merupakan yang terendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi lainnya di Kalimantan.
Baca juga : Semalam di Ibu Kota Nusantara dan Optimisme Presiden
Masa konstruksi
Lokasi IKN di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara secara geografis berada di tengah Indonesia. Posisi ini disebut merepresentasikan keadilan. Dengan pembangunan yang terencana ke dalam empat tahapan hingga tahun 2045, Kaltim diarahkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia masa depan.
Yang paling utama, Kaltim akan menjadi wilayah paling berkelanjutan di dunia. Hal itu karena IKN didesain sesuai kondisi alam dan menjadi kawasan rendah emisi karbon. Sebanyak 75 persen kawasan IKN direncanakan menjadi ruang terbuka hijau. Pemakaian energi akan menggunakan 100 persen energi bersih.
Dalam jangka pendek, dampak ekonomi selama masa konstruksi mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur. Juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan antarwilayah di Indonesia, mendorong output sektor lain, serta penciptaan kesempatan kerja.

Periode 2020-2024 merupakan tahap pertama atau tahap awal pemindahan IKN dengan membangun infrastruktur utama, yaitu pembangunan istana kepresidenan, gedung pemerintahan dan lembaga tinggi negara, serta perumahan di area utama kawasan IKN. Selain itu, dibangun infrastruktur dasar seperti air, energi, serta jaringan kereta api untuk melayani sekitar 500.000 penduduk tahap awal.
Pemindahan aparatur sipil negara akan dilakukan pada tahap awal ini, termasuk TNI, Polri, dan MPR/DPR. Presiden direncanakan pindah ke kawasan IKN sebelum 16 Agustus 2024 dan merayakan peringatan Hari Kemerdekaan RI di IKN pada 17 Agustus 2024.
Mengenai rencana pemindahan tahap awal ini, publik cukup yakin akan terlaksana sesuai rencana. Hasil survei Kompas pada Januari 2023 menyebutkan, sebagian besar responden (41,1 persen) merasa yakin dan sangat yakin pemindahan IKN pada 2024 dapat terwujud. Adapun sebanyak 34,7 persen responden menyatakan sebaliknya.
Baca juga : Pembangunan IKN Tidak Akan Terhentikan
Transformasi
Dengan pelaksanaan tahapan konstruksi yang masif, struktur perekonomian Kaltim lambat laun bakal bertransformasi dari sektor primer ke sektor tersier layaknya karakter sebuah kota. Saat ini transformasi belum terlalu kelihatan karena masih di tahap awal.
Sebelum ditetapkan sebagai lokasi IKN Nusantara, struktur perekonomian Kaltim tahun 2019 ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian (45,52 persen) sebagai yang utama. Disusul dengan sektor industri pengolahan (17,87 persen). Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya berkontribusi sebanyak 7,95 persen.
Pada tahun 2022, perekonomian Kaltim masih tetap bertopang pada sektor ekonomi yang sama, tetapi dengan porsi kontribusi yang sedikit berubah.
Produk domestik regional bruto (PDRB) dengan harga konstan Kaltim meningkat 4,48 persen dari Rp 484,44 triliun menjadi Rp 506,16 triliun. Meski pertumbuhan ekonomi Kaltim merupakan yang terendah di Kalimantan, secara nominal PDRB Kaltim adalah yang tertinggi di pulau tersebut.
Sektor pertambangan dan penggalian tetap terdepan dengan porsi membesar menjadi 53,24 persen. Sementara kontribusi sektor industri pengolahan turun menjadi 15,05 persen. Begitu pula dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang berkurang kontribusinya menjadi 7,04 persen.

Area untuk rumah-rumah tapak para menteri. Sebanyak 36 rumah akan dibangun di Ibu Kota Nusantara. Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan pembangunan, Kamis (23/2/2023).
Adapun sektor konstruksi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur kontribusinya juga ikut menurun, yaitu dari 8,98 persen menjadi 7,70 persen. Hal ini berarti peningkatan pembangunan fisik di Kaltim karena IKN masih kalah dibandingkan dengan kegiatan penambangan dan penggalian.
Hal ini tidak mengherankan karena Kaltim merupakan penghasil minyak dan gas bumi, serta batubara, terutama di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.
Kontribusi yang besar dari pertambangan dan penggalian ini cukup sulit untuk digeser jika tanpa investasi yang besar. Dibutuhkan waktu yang sangat panjang untuk bertransformasi menjadi daerah yang menjadi ikon pusat pemerintahan dengan kekuatan sektor tersiernya seperti jasa-jasa.
Oleh sebab itu, dibutuhkan investor-investor untuk segera mewujudkan pembangunan IKN. Penjajakan terhadap investor-investor potensial dari dalam dan luar negeri terus dilakukan agar transformasi ekonomi bisa berjalan.
Hingga saat ini, setidaknya terdapat 167 perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di IKN (Kompas, 18/3/2023). Separuh dari jumlah tersebut adalah investor dari Indonesia. Lainnya adalah investor asing, termasuk dari Singapura, setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada 16 Maret 2023.

Selebihnya adalah peminat investor antara lain dari Korea Selatan, Amerika Serikat, China, dan Uni Emirat Arab. Pemerintah menargetkan kebutuhan investasi sekitar 24 miliar dollar AS untuk mewujudkan IKN.
Jika target investasi ini tercapai, secara bertahap kontribusi terhadap perekonomian Kaltim akan meningkat pada sektor konstruksi. Begitu pula setelah pemindahan tahap awal berhasil dilalui tanpa gejolak, sektor- sektor tersier, seperti perdagangan, real estat, penyediaan makan-minum, serta kegiatan jasa-jasa juga akan meningkat.
Sementara, kontribusi dari sektor pertambangan dan penggalian akan berkurang seiring dengan tren menurunnya produksi minyak dan gas bumi dari Kaltim. Dengan demikian, transformasi perekonomian Kaltim pun terjadi. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : UU IKN dan Keyakinan Publik