Audiens Berharap Perusahaan Pers Dapat Menjadi Panduan Kehidupan
Dalam era ”banjir” informasi, perusahaan media massa dapat berperan sebagai pemandu kehidupan publik melalui produk jurnalistik bermutu.
Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
·4 menit baca
KOMPAS/YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI
Pembaca mengakses berita digital berupa e-paper Kompas dari layanan berita berbayar kompas.id. Audiens dapat mengakses berita dimana saja dan kapan saja dengan adanya berita digital (8/11/2022)
Fenomena banjir informasi di era digital menimbulkan persoalan bagi masyarakat, terutama dalam hal memilah konten berkualitas. Padahal, masyarakat membutuhkan panduan menentukan sikap berdasar informasi yang beredar luas di internet. Dalam situasi ini, perusahaan media massa dapat berperan sebagai pemandu kehidupan publik melalui produk jurnalistik bermutu.
Sumber informasi yang diperoleh publik saat ini mayoritas berasal dari internet. Platform sumber informasi itu pun sangat beragam, mulai dari portal berita, agregator berita, media sosial, dan melalui tautan berita yang muncul dari mesin pencarian seperti Google salah satunya.
Secara umum, seseorang memperoleh informasi atau berita melalui dua jalur. Pertama, ialah jalur aktif, yakni ketika orang mencari informasi spesifik terkait suatu topik. Hal ini kerap dilakukan melalui bantuan mesin pencarian. Dengan memasukkan kata kunci di kolom pencarian, maka didapatkan sederet tautan berbagai portal yang memuat topik tertentu.
Langkah kedua bersifat pasif, di mana audiens terpapar informasi tanpa melakukan pencarian. Hal ini sering terjadi ketika seseorang membuka aplikasi media sosial yang di dalamnya muncul beragam konten yang direkomendasikan oleh algoritma medsos itu sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan pengguna medsos melakukan pencarian secara aktif terkait suatu informasi melalui kanal tersebut. Selama ini mayoritas warganet cenderung bersifat pasif dari pada aktif.
Perbedaan dari dua cara memperoleh informasi ataupun berita tersebut terlihat dari dampak yang diterima oleh audiens. Pada saat tertentu, audiens yang pasif berpotensi akan kelelahan akibat masifnya paparan informasi yang sedang marak. Misalnya, ketika perang antara Ukraina dan Rusia meletus Februari 2022, sontak informasi terkait peristiwa tersebut membanjiri berbagai kanal media. Begitu pula dengan banjir informasi yang terjadi terkait kasus penembakan terhadap Brigadir J. Konten-konten tersebut secara tidak langsung turut menyetir konten-konten lainnya untuk fokus pada topik itu. Jadi, terkesan yang muncul di berbagai kanal digital berkutat pada informasi yang itu-itu saja.
Ekosistem media digital yang begitu masif dari segi volume informasi dan begitu cepat dalam perubahan isu menimbulkan efek kelelahan bagi para audiens. Terlebih lagi informasi yang populer atau trending belum tentu relevan dengan kehidupan sehari-hari audiens. Konsumen berita yang pasif akan rentan terpapar dan kelelahan.
Untuk keluar dari fenomena yang melelahkan pikiran itu, ada baiknya setiap individu perlu mencari informasi yang relevan secara aktif. Tidak hanya pasif terpapar informasi saat menggulir layar ponsel pintarnya. Oleh karena itu, aktif mencari informasi berita yang berkualitas menjadi solusi yang relatif tepat untuk keluar dari kepungan informasi yang melelahkan itu. Perusahaan pers sebagai salah satu produsen informasi berkualitas berpeluang besar untuk menyuplai asupan berita yang bermutu dalam situasi banjir informasi seperti saat ini.
Peran media massa yang kredibel sangat ditunggu sehingga hal ini menjadi kekuatan besar bagi industri pers untuk terus meningkatkan kualitas berita dan juga jangkauan layanan kepada para audiensnya. Berita yang berkualitas secara tidak langsung akan mendorong nama institusi atau merek menjadi kian dikenal oleh masyarakat luas.
Hasil laporan dari Edelman TrustBarometer Global Report 2023 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih berpegang pada merek atau brand dalam menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Mayoritas responden (80 persen) dari 1.118 responden di Indonesia yang meyakini bahwa mengonsumsi produk dengan merek yang kredibel dapat memberi manfaat positif bagi kehidupan sehari-hari, termasuk juga di dalamnya produk berupa informasi atau berita.
Produk jurnalisme
Salah satu acuan kredibilitas suatu produk jurnalisme melekat pada merek perusahaan pers. Acuan ini bisa dijadikan patokan bagi audiens untuk memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Namun, hal ini pun juga memunculkan pertanyaan besar. Apakah benar informasi yang disajikan oleh industri media massa itu sudah menjawab kebutuhan audiens, baik itu dari segi muatan informasi maupun format penyajiannya?
Hasil survei dari Reuters Institute yang dilaporkan dalam Journalism Media and Technology Trends and Predictions 2023 menunjukkan bahwa terdapat beberapa format penyajian berita yang menarik bagi para audiens. Format pertama, yaitu melalui produk jurnalisme eksplanatori atau pemaparan tentang suatu peristiwa atau isu. Format ini berisi penjelasan yang runtut secara kronologi serta memuat informasi tentang ”mengapa” dan ”bagaimana” suatu peristiwa bisa terjadi.
Produk jurnalisme eksplanatori bisa menjawab kebutuhan akan one stop information yang mengulas peristiwa secara menyeluruh. Kebutuhan ini muncul karena audiens mengalami kelelahan akibat informasi sepotong-sepotong dan melewatkan informasi penting dari suatu rangkaian peristiwa. Hal ini bukan berarti menafikan berita pendek atau kilas berita yang sudah lazim selama ini. Berita pendek masih perlu disajikan demi mengejar kecepatan informasi, tetapi perlu dibuatkan ulasan yang mendalam dalam format slow journalism.
Format selanjutnya yang menarik bagi audiens adalah format konten tanya jawab. Format ini menawarkan informasi yang asli dan murni sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemateri atau narasumber. Daya tarik format tanya jawab ada kaitannya dengan melonjaknya popularitas podcast, baik berupa audio maupun video. Sebagian audiens bisa jadi lebih suka memaknai sendiri terkait informasi yang disampaikan oleh narasumber dari pada berupa interpretasi yang dilakukan oleh para penulis ataupun jurnalis.
Format berita selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah jurnalisme solusi yang secara lugas dapat menjawab kebutuhan dan persoalan yang dihadapi oleh audiens. Format ini bukanlah barang baru, biasanya lazim dijumpai di majalah atau tabloid yang menyediakan rubrik konsultasi atau tanya jawab dengan audiens. Bentuk informasi seperti itu makin populer dengan hadirnya portal tanya jawab mulai dari topik kesehatan, finansial, hingga pendidikan atau bantuan mengerjakan soal pelajaran.
Editor surat kabar The New York Times, Tim Herrera, tengah memaparkan format pemberitaan inovatif, Jurnalisme Pelayanan, yang menurut dia juga menjadi salah satu andalan untuk menarik pembaca muda terutama yang bersedia berlangganan dan membayar konten-konten berita berkualitas dari platform digital surat kabar tersebut.
Jurnalisme solusi juga dapat disajikan tanpa model interaksi atau satu arah saja. Misalnya, mengulas tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh mayoritas publik. Beberapa persoalan musiman seperti contohnya ketika kenaikan kelas atau mencari sekolah baru. Musim libur Lebaran dan akhir tahun berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan dalam transportasi perjalanan panjang dapat diangkat sebagai topik yang menarik.
Cakupan jurnalisme solusi bisa mulai dari ranah personal, ranah publik, hingga ranah pengambilan kebijakan. Peran jurnalisme solusi bisa sebagai watch dog yang mengawasi pemerintahan, menyampaikan kritik, tetapi tidak lupa menawarkan alternatif solusi.
Format-format penyajian berita tersebut kini menjadi hal yang menarik bagi para audiens. Dinamika perilaku audiens dalam mengonsumsi berita dapat digunakan perusahaan pers untuk tetap dapat menjaga jarak kedekatan dengan audiens dan pelanggannya.