Pencari hiburan melalui layanan ”streaming” sebagian besar didominasi generasi milenial. Generasi ini memiliki ciri melek terhadap perkembangan teknologi dan memiliki kebiasaan (habit) bermedia sosial.
Oleh
MB Dewi Pancawati
·4 menit baca
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Warga mengakses akun Netflix-nya lewat telepon genggam di Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Saat masyarakat kembali bisa memilih dan menjalankan semua aktivitasnya secara luring, tidak demikian dengan perilaku mencari hiburan. Terhalangnya aktivitas di luar rumah akibat pembatasan kegiatan sosial saat pandemi membuat orang mencari hiburan dengan mengandalkan jaringan internet. Kebiasaan ini berlanjut, bahkan saat pandemi sudah terkendali.
Perubahan perilaku dan gaya hidup dalam mencari hiburan ini terpantau dari hasil jajak pendapat Kompas, 15-17 November 2022. Hasil jajak pendapat menemukan, hanya aktivitas mencari hiburan yang mayoritas masih dilakukan secara daring, sedangkan aktivitas lainnya sudah dijalankan secara luring. Aktivitas perkantoran, kegiatan belajar mengajar, peribadatan, dan fasilitas umum sudah kembali normal setelah melewati hampir tiga tahun masa pandemi.
Hal ini terutama terekam dari sikap lebih dari separuh responden (52,1 persen) memilih menonton film dan mendengarkan musik secara daring untuk hiburan selama pandemi. Hanya 30 persen yang memilih melakukannya secara luring. Responden laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan untuk hobi yang satu ini meski sedikit lebih banyak laki-laki yang bertahan dengan kebiasaan tersebut.
Kompas
Imperfect The Series yang tayang di WETV.
Pergeseran budaya
Tutupnya bioskop selama pandemi dan tersedianya layanan streaming yang mudah dan nyaman diakses mengubah budaya menonton film layar lebar meskipun berbayar. Apalagi, biaya berlangganan penyedia layanan streaming video on-demand (VOD) juga dinilai masih terjangkau. Dengan biaya kurang lebih setara dua tiket sekali menonton film di bioskop, pelanggan streaming VOD bisa menikmati tontonan sampai sebulan sehingga jauh lebih ekonomis dan bisa dinikmati semua kalangan.
Kalangan dari kelas ekonomi menengah bawah dan menengah atas terpotret paling mendominasi pencari hiburan berbayar ini.
Survei yang dilakukan Populix menemukan sebanyak 24 persen dari 3.000 responden memutuskan berlangganan VOD setelah ada pandemi dan 52 persen di antaranya mengaku menjadi tipe penonton yang kerap melakukan binge watch atau menonton film serial tanpa jeda.
Tren mendengarkan musik juga mengalami pergeseran setelah dampak pandemi. Kehadiran era digital membuka gaya baru dalam menikmati musik dan semakin masif ketika pandemi melanda.
Layanan musik streaming digital di Indonesia pun semakin populer dan mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Laporan Statista mengungkapkan, selama masa pandemi nilai pasar musik streaming di Indonesia diperkirakan tembus hingga 148 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.
KOMPAS/A TOMY TRINUGROHO
Tangkapan layar tampilan Spotify saat diakses dari sebuah komputer, di Jakarta, 4 Februari 2022.
Tak heran karena menurut data Digital Report 2020 dari Hootsuit, dari jumlah 175,4 juta pengguna internet di Indonesia terdapat lebih dari 80 persen yang melakukan streaming musik. Apalagi, survei yang dilakukan International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) di 22 negara (termasuk Indonesia) juga menemukan, akibat pandemi, waktu yang digunakan untuk mendengarkan musik terpantau semakin lama pada tahun 2022 hingga mencapai 20,1 jam setiap pekan.
Hasil jajak pendapat Kompas juga memotret, pencari hiburan melalui layanan streaming sebagian besar didominasi generasi milenial. Generasi ini memiliki ciri melek terhadap perkembangan teknologi dan memiliki kebiasaan (habit) bermedia sosial. Empat dari 10 responden pencari hiburan tersebut berusia 24-39 tahun.
Tren yang berdampak pada pergeseran budaya dalam mencari dan menikmati hiburan di era digital adalah suatu keniscayaan mengingat masyarakat memiliki lebih banyak pilihan. Perubahan budaya dalam menikmati film dan musik tersebut menjadi tantangan para pelaku industri musik dan perfilman di Tanah Air. Apalagi, konten hiburan paling banyak dicari.
Hasil jajak pendapat Kompas juga memotret, pencari hiburan melalui layanan streaming sebagian besar didominasi generasi milenial. Generasi ini memiliki ciri melek terhadap perkembangan teknologi dan memiliki kebiasaan (habit) bermedia sosial. Empat dari 10 responden pencari hiburan tersebut berusia 24-39 tahun.
Temuan survei Populix merekam, mayoritas responden (79 persen) mencari informasi menggunakan media sosial. Menariknya dari informasi yang dicari, pertama adalah konten hiburan (22 persen), diikuti musik (14 persen), dan film (12 persen).
Momentum dunia hiburan
Pascapandemi dengan kondisi yang semakin baik dan terkendali bisa menjadi momentum dunia hiburan untuk bangkit kembali. Bagi industri perfilman, ada harapan dengan meningkatnya jumlah penonton film di bioskop. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, meski sempat menurun di 2020 dan anjlok di 2021 hingga hanya tersisa 4 juta penonton, pada tahun 2022 penonton mulai kembali memenuhi studio-studio bioskop di Tanah Air. Tercatat 21 juta penonton bioskop, mendekati kondisi tahun 2019 yang sebanyak 29,6 juta penonton.
Rekor yang diperoleh film KKN Desa Penari turut mendongkrak capaian tersebut dan bisa menjadi contoh bagi sineas lainnya untuk memproduksi film-film box office. Film KKN Desa Penari mendapat momentum ketika akhirnya tayang di bioskop setelah pandemi melandai dan pada momen hari raya.
Film yang sudah ditunggu audiens itu memecahkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dalam waktu kurang dari sebulan sejak tayang perdana pada 30 April 2022 hingga mencapai lebih dari 9 juta penonton.
Memanfaatkan momentum, memainkan kualitas cerita, hingga membuat ide-ide cerita yang dekat dengan keseharian masyarakat bisa menjadi modal untuk menghasilkan karya sinema yang memikat para pencari hiburan film bioskop. Tersedia 2.042 layar lebar di seluruh Indonesia.
FAKHRI FADLURROHMAN
Sejumlah calon penonton mengantre untuk membeli tiket film di Bioskop Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023). Jumlah penonton film Indonesia tahun 2023 diperkirakan memecahkan rekor baru. Tercatat, rekor penonton film Indonesia terbanyak terjadi pada 2022 dengan jumlah penonton sebanyak 54,07 juta orang.
Menemukan strategi baru yang tepat untuk menarik konsumen agar mau melangkahkan kaki kembali ke bioskop-bioskop dan menonton pertunjukan musik secara langsung menjadi pekerjaan rumah pelaku bisnis hiburan.