Prediksi Kroasia Vs Belgia, Pertaruhan Terakhir Generasi Emas Belgia
Pemenang kedua Piala Dunia 2018 (Kroasia) akan berhadapan dengan pemenang ketiga Piala Dunia 2018 (Belgia) di laga penentuan Grup F Piala Dunia 2022. Seberapa besar peluang generasi emas Belgia lolos ke babak berikutnya?
- Belgia membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak 16 besar
- Jejak pertandingan menunjukkan kekuatan imbang kedua tim
Generasi emas Belgia mulai meredup? Pertanyaan ini muncul setelah Belgia hanya menang tipis 1-0 atas Kanada dan dikalahkan Maroko di babak penyisihan Grup F Piala Dunia 2022 dengan skor 0-2. Takluknya Belgia atas Maroko ini menurut catatan The Opta Analyst menambah jumlah kekalahan Belgia menjadi tujuh kekalahan dari 19 laga terakhirnya di semua kompetisi.
Secara mengejutkan, redupnya pamor Belgia justru diungkapkan gelandang andalan Belgia Kevin De Bruyne dalam wawancara dengan koran Inggris, The Guardian, Sabtu (26/11/2022). De Bruyne menyatakan Belgia tidak memiliki peluang untuk memenangkan gelar Piala Dunia karena timnya terlalu tua.
Benarkah kekhawatiran De Bruyne tersebut? Merujuk data Transfermarkt, rata-rata usia pemain Belgia di Piala Dunia ini mencapai 27,8 tahun. Rerata usia ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pesaingnya seperti Kanada (27 tahun), Maroko (26,2 tahun), Kroasia (27,4 tahun), Brasil (27,9 tahun), atau bahkan Argentina (27,8 tahun).
Namun, jika mencermati lebih mendetail orang per orang, sebagian besar pemain yang diturunkan Pelatih Roberto Martinez sudah berusia di atas rata-rata pemain timnas Belgia. Di dua laga yang telah dijalani Belgia di Piala Dunia tahun ini, kebanyakan pemainnya sudah berumur di atas 29 tahun.
Kiper Thibaut Courtois sudah berusia 30 tahun. Demikian pula dengan duo motor serangan, yaitu Kevin De Bruyne dan Eden Hazard yang berusia 31 tahun. Dua pemain belakang malah lebih senior, yaitu Toby Alderweireld (33 tahun) dan Jan Vertonghen (35 tahun).
Tidak heran, walau bisa mengalahkan Kanada di laga pertama, Eurosport menyebutkan pemain-pemain Belgia menang dengan susah payah. Kecepatan pemain-pemain Kanada berhasil membuat repot pertahanan senior Belgia. Kanada juga memiliki banyak tembakan ke gawang (21 kali) dibandingkan Belgia (9 tembakan).
Namun, Martinez punya pendapat lain. ”Kami belum melihat yang terbaik dari Belgia,” ungkapnya. Klaim sang pelatih bisa jadi merupakan bentuk optimisme bahwa generasi emas Belgia masih bisa bersinar di Piala Dunia 2022.
Pertaruhan Belgia
Keyakinan Martinez cukup beralasan. Belgia datang ke Qatar dengan sejumlah prestasi. Belgia merupakan tim yang berada di peringkat kedua dunia saat ini. Peringkat pertama FIFA diduduki Brasil. Selain berada di jajaran elite dunia, Belgia juga menyandang gelar juara ketiga di Piala Dunia 2018.
Prestasi tersebut menjadi spirit Belgia di Piala Dunia 2002. Di Qatar, Pelatih Roberto Martinez masih membawa 16 pemain yang mempersembahkan gelar juara tiga di Piala Dunia 2018. Sepuluh pemain di antaranya diturunkan saat melawan Kanada.
Mereka ialah kiper Thibaut Courtois, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, Yannick Carrasco, Kevin De Bruyne, Leander Dendoncker, Youri Tielemans, Axel Witsel, Eden Hazard, dan Michy Batshuayi.Pengalaman bermain De Bruyne dan kawan-kawan inilah yang masih diandalkan Martinez untuk menghadapi Kroasia di laga penentuan penyisihan Grup F Piala Dunia 2022.
Kedua tim memiliki reputasi gemilang di Piala Dunia 2018. Jika Belgia merupakan juara tiga, Kroasia menjadi runner up. Di final Piala Dunia 2018, Kroasia dikalahkan Perancis. Karena itu, dipastikan pertandingan kedua tim akan berjalan seru. Hal ini mengingat juga bahwa pertandingan ini merupakan laga hidup mati bagi kedua tim untuk lolos ke babak 16 besar.
Saat ini Kroasia berada di peringkat atas klasemen sementara Grup F dengan mengantongi empat poin. Nilai yang diraih Kroasia sama dengan Maroko yang berada di peringkat kedua. Sementara Belgia ada di peringkat ketiga dengan tiga poin.
Melihat kondisi ini, Belgia jelas membutuhkan kemenangan atas Kroasia untuk dapat lolos ke babak 16 besar. Jika kalah, langkah Belgia akan terhenti di babak penyisihan grup. Dua tim yang sudah memiliki poin di atas Belgia yaitu Kroasia dan Maroko yang berpeluang lolos.
Bagaimana jika Belgia bermain imbang? Peluang lolos tetap terbuka bagi Belgia. Dengan hasil pertandingan seri, nilai Belgia akan sama dengan Maroko (empat poin). Namun, untuk lolos ke babak selanjutnya, Belgia masih harus menunggu hasil pertandingan Maroko melawan Kanada.
Untuk lolos dengan mengandalkan hasil pertandingan seri, Belgia membutuhkan asupan keberuntungan dari hasil kemenangan Kanada atas Maroko. Itu pun Kanada harus menang dengan jumlah gol yang agak banyak karena saat ini Maroko punya surplus dua gol.
Namun, sebagai catatan, kans Kanada untuk lolos ke babak selanjutnya sudah berakhir menyusul dua kekalahan yang dideritanya dari Belgia dan Kroasia. Jadi, untuk amannya, tidak ada pilihan lain, Belgia harus menang di laga pamungkas Grup F melawan Kroasia. Lalu, sejauh mana prediksi hasil pertandingan Belgia melawan Kroasia?
Sama kuat
Salah satu simulasi pertandingan dilakukan lembaga riset dunia, BCA Research. Permodelan yang dilakukan menggunakan data awal peringkat timnas setiap negara. Selain itu, digunakan juga sampel seluruh pertandingan yang dimainkan selama Piala Dunia, termasuk menggunakan probabilitas setiap hasil pertandingan (menang, seri, kalah), beserta dengan statistik pemain.
Dengan permodelan tersebut, BCA Research memperkirakan Belgia sedikit lebih unggul dibandingkan Kroasia. Probabilitas kemenangan Belgia mencapai 48 persen, lebih tinggi dibandingkan hasil imbang (27 persen) dan prediksi kalah (25 persen).
Namun, permodelan ini dilakukan sebelum babak penyisihan Grup F digelar. Artinya, ada pertandingan terbaru yang belum masuk dalam permodelan tersebut, yaitu dua laga awal yang dijalani setiap tim.
Menariknya, dari hasil simulasi, BCA Research justru memperkirakan kedua tim bakal lolos ke babak 16 besar. Belgia diprediksi lolos dengan meraih 4,0 poin, sedangkan Kroasia diperkirakan lolos dengan mengumpulkan 3,9 poin.
Hasil simulasi ini mengingatkan peluang kedua tim jika menggunakan penghitungan sederhana, yakni berdasarkan peringkat FIFA. Saat ini Belgia berada di peringkat kedua FIFA, sedangkan Kroasia berada di peringkat ke-12. Dengan rata-rata peringkat dari empat tim di Grup F, yaitu sebesar 19, maka Belgia dan Kroasia memang yang paling berpeluang lolos dibandingkan Kanada dan Maroko.
Namun, perkembangan terakhir dari hasil dua pertandingan di Grup F Piala Dunia 2022 menunjukkan jalan yang tidak mudah bagi Belgia. Maroko yang mencatatkan sekali menang dan sekali imbang juga berpeluang lolos karena sudah mengantongi nilai empat.
Di luar simulasi-simulasi tersebut, peluang Belgia dan Kroasia dapat juga ditelusuri dari rekam jejak pertandingan. Meski keduanya berasal dari zona Eropa yang memiliki tradisi panjang akan pertandingan sepak bola, tetapi data pertandingan Belgia dan Kroasia baru terekam pada 2000. Hal ini tidak telepas dari sejarah Kroasia yang baru merdeka dari Yugoslavia pada 1991.
Data yang dikumpulkan Litbang Kompas menunjukkan kecenderungan kekuatan berimbang setiap tim. Sedikitnya sudah delapan kali Belgia dan Kroasia bertanding baik di laga persahabatan, Piala Eropa, dan babak kualifikasi Piala Dunia.
Dari pertandingan-pertandingan yang digelar sejak September 2000-Juni 2021, sebanyak tiga laga dimenangkan Belgia dan tiga laga lainnya dimenangkan Kroasia. Dua pertandingan sisanya berakhir dengan hasil imbang.
Tren kesetaraan kekuatan juga terjadi saat melihat pertandingan kedua tim di babak kualifikasi Piala Dunia. Belgia dan Kroasia sudah empat kali bertemu. Satu laga dimenangkan Belgia, satu laga dimenangkan Kroasia, dan dua laga lainnya berakhir seri. Pertemuan terakhir kedua tim pada pertandingan persahabatan 6 Juni 2021. Saat itu Belgia menang dengan skor tipis 1-0.
Melihat tren rekam jejak pertemuan kedua tim sejak 2000, didapat probalititas kemenangan setiap tim. Dari hasil olah data pertandingan, kecenderungan kemenangan yang dapat diraih Belgia mencapai 37,5 persen. Di sisi lain, probabilitas kemenangan yang dapat diraih Kroasia juga mencapai 37,5 persen.
Kemungkinan pertandingan itu berakhir imbang sebesar 25 persen. Artinya, pertandingan kedua tim berdasarkan simulasi jejak pertandingan memperlihatkan kecenderungan berakhir imbang.
Adapun rasio gol yang berpotensi terjadi ialah 0,75 untuk Belgia dan 1,13 untuk Kroasia. Simulasi rasio gol ini didasarkan pada raihan gol yang telah dibuat timnas Belgia dan Kroasia sejak kedua tim bertemu pada September 2000. Belgia sudah mencetak enam gol ke gawang Kroasia. Sebaliknya, Kroasia sudah berhasil membuat sembilan gol ke gawang Belgia.
Peluang Kroasia
Dari jumlah gol yang telah disarangkan kedua tim, Kroasia lebih produktif dibandingkan Belgia. Di Piala Dunia 2022, Kroasia juga telah mencetak empat gol, lebih banyak dibandingkan Belgia yang baru membuat satu gol.
Selain cukup produktif, Kroasia dikenal sebagai tim yang penuh kejutan dalam turnamen. Tampil perdana di Piala Dunia 1998, Kroasia berhasil tampil menjadi juara ketiga. Prestasi lebih baik dicapai pada Piala Dunia 2018 sebagai juara kedua.
Titik kekuatan Kroasia berada di lini tengah. Daya jelajah tiga gelandangnya, yaitu Luka Modric (Real Madrid), Marcelo Brozovic (Inter Milan), dan Mateo Kovacic (Chelsea), disebut FIFA sebagai salah satu yang tersolid di Piala Dunia 2022. Meski sebagian besar juga sudah senior dari sisi usia, pergerakan lini tengah Kroasia tetap menjadi ancaman bagi lawan seperti yang terlihat saat mengalahkan Kanada dengan skor 4-1.
Selain ketiganya, masih ada juga Ivan Perisic (Tottenham Hotspur) dan Mario Pasalic (Atalanta) yang dapat menambah daya gedor serangan Kroasia. Di Piala Dunia kali ini, Ivan Perisic menjadi salah satu pemain yang paling banyak melakukan asisatau umpan matang yang berbuah gol bagi Kroasia.
Faktor yang tak kalah penting ialah keberadaan Pelatih Zlatko Dalic yang sudah melatih Kroasia sejak Oktober 2017. Keberhasilan membawa Kroasia ke babak final Piala Dunia 2018 membuatnya menjadi legenda baru bagi Kroasia.
Dengan formasi 4-3-3, Dalic membuat Kroasia konsisten menampilkan gaya menyerang. Dengan taktik ini, Dalic sudah membawa Kroasia menang di 31 laga dari total 62 pertandingan. Sebanyak 14 laga lainnya berakhir imbang.
Konsep permainan menyerang dari pemain-pemain Kroasia inilah yang harus diwaspadai lini pertahanan Belgia. Kemampuan permainan matang Belgia untuk meredam daya serang Kroasia ini sekaligus akan menjawab kekhawatiran De Bruyne, apakah generasi emas Belgia tetap bersinar atau makin redup di Piala Dunia kali ini. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Mengukur Peta Persaingan Grup Piala Dunia 2022 Berdasarkan Peringkat FIFA