Survei Litbang ”Kompas”: Apresiasi Peserta Cycling de Jabar 2022
Para peserta antusias ikut kembali pada kesempatan ajang balap sepeda Cycling de Jabar periode mendatang. Mereka berharap animo peserta lebih besar untuk menjajal rute pesisir Jabar selatan.
Oleh
Yohanes Advent Krisdamarjati
·5 menit baca
Penyelenggaraan tur sepeda Cycling de Jabar 2022 pada Agustus lalu sukses terlaksana. Apresiasi para peserta tecermin melalui survei yang dilakukan Litbang Kompas. Para peserta antusias ikut kembali pada kesempatan mendatang. Selain itu, mereka berharap supaya peserta lebih banyak dan mengajak kalangan penghobi untuk menjajal rute Jabar selatan.
Debut tur sepeda Cycling de Jabar 2022 yang dilaksanakan pada 27-28 Agustus lalu itu diikuti oleh 60 pesepeda yang mayoritas berlatar belakang atlet daerah dan nasional. Bahkan ada juga pesepeda senior berusia lebih dari 50 tahun turut berpartisipasi.
Etape pertama dimulai dari Pantai Palangpang di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan bentang jalur sejauh 127 kilometer. Pada hari pertama, para peserta dihadapkan pada jalur perbukitan yang cukup menantang. Dari pantauan kondisi rute melalui aplikasi Komoot terlihat sedikitnya peserta harus menaklukkan tiga bukit yang tinggi dan dua bukit lebih rendah.
Tur pada hari pertama berakhir di titik finis yang berada di Pantai Karang Potong, Kabupaten Cianjur, Jabar. Para peserta bermalam di kawasan Pantai Rancabuaya yang berada di Kabupaten Garut untuk kembali melanjutkan tur keesokan harinya.
Ke-60 peserta yang terdiri dari 53 laki-laki dan 7 perempuan diberangkatkan dari Rancabuaya menuju titik finis etape kedua di Alun-alun Paamprokan yang berada di kawasan wisata Pantai Pangandaran. Jalur di hari kedua lebih panjang dibandingkan dengan hari pertama. Para peserta diajak melintasi jalanan sejauh 169 kilometer dengan kondisi jalur dominan datar dengan tipe kontur yang berbeda dibandingkan etape sebelumnya.
Dengan total rute tur hampir 300 kilometer, para peserta disuguhi suasana khas Jabar selatan dengan bentang alam berupa perpaduan antara perbukitan dan kawasan pantai. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada sesi taklimat atau pengarahan peserta mengatakan bahwa lanskap Jabar selatan mirip dengan daerah yang pernah ia kunjungi di kawasan Perancis selatan.
Perpaduan antara kesiapan tim panitia, rute perdana yang digunakan sebagai arena tur sepeda, serta lanskap yang indah tersebut mampu memberi kesan tersendiri bagi tiap peserta. Litbang Kompas melalui survei yang dilakukan secara langsung di lokasi acara dapat menjaring dan menampung kesan dan pesan dari para pesepeda di ajang Cycling de Jabar 2022.
Kepuasan peserta
Ditinjau dari aspek penyelenggaraan, mayoritas peserta menyatakan puas, bahkan sangat puas, dengan pengalaman yang didapatkan selama dua hari mengikuti event ini. Dari skala 1 hingga 10, dengan angka 10 menandakan sangat puas dan angka 1 sangat tidak puas, para peserta merespons pada skala 7 hingga 10. Bahkan, peserta yang memberi skor tertinggi ada 40 persen.
Hasil survei itu mengindikasikan bahwa event perdana tersebut terselenggara dengan apik. Kepuasan yang tinggi membuat para peserta mau mengikuti Cycling de Jabar pada periode mendatang. Hampir 90 persen peserta menyatakan bahwa mereka akan ikut tur ini kembali. Hanya sebagian kecil yang masih mempertimbangkan lagi keikutsertaannya.
Meskipun secara umum memuaskan, ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki oleh pihak penyelenggara serta Pemerintah Jabar. Masukan dari peserta terutama terkait infrastruktur jalan menjadi satu hal terpenting yang harus digarisbawahi.
Saat peserta melintas di beberapa tempat, masih terdapat perbaikan jalan. Bahkan, masih ada jembatan yang belum direvitalisasi sehingga pada lokasi-lokasi tersebut para peserta harus lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan.
Perlu diperhatikan pula bahwa lubang-lubang di jalan beraspal itu tersebar di beberapa lokasi, terutama di jalur perbukitan yang berliku dan berkelok. Peserta harus ekstra waspada dengan adanya lubang yang menganga di tikungan supaya dapat mengantisipasi dan terhindar dari celaka.
Selain itu, kondisi aspal yang kotor oleh pasir juga perlu diberi perhatian oleh panitia. Ini mengingat jalur sepeda yang berada di sepanjang pantai rentan terselimuti lapisan pasir yang terbawa oleh angin Samudra Hindia yang begitu kencang. Apabila hujan turun, maka jalanan menjadi licin dan membahayakan.
Saran yang berkenaan dengan infrastruktur merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat ataupun daerah. Pemprov Jabar setidaknya bertanggung jawab menyediakan infrastruktur jalan di wilayah tanggung jawabnya agar layak pakai untuk ajang kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional.
Lebih banyak peserta
Selanjutnya, para peserta juga menyampaikan pendapat terkait keragaman dan jumlah peserta Cycling de Jabar. Pada perhelatan perdana, tur sepeda ini diikuti oleh kalangan pesepeda profesional, yakni mereka yang berlatar belakang sebagai atlet. Harapannya, di kesempatan mendatang para penghobi sepeda juga bisa ikut serta sehingga lebih meriah dan semarak.
Para peserta juga berpendapat bahwa kepesertaan bisa dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori balap dan kategori reguler. Dengan demikian, pesepeda profesional bisa berkompetisi secara total, sedangkan pesepeda hobi bisa menikmati tur sesuai dengan kemampuannya.
Dengan adanya dua kategori kepesertaan, diharapkan kian banyak pegiat sepeda di lingkup nasional yang tertarik untuk turut serta dalam ajang tersebut. Selain itu, para peserta berharap adanya peserta dari mancanegara. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan eksposur di komunitas internasional sehingga gaungnya kian mendunia.
Pada ajang Cycling de Jabar lalu sudah ada dua pesepeda warga negara asing dan kesan mereka terhadap event ini juga bernada positif. Artinya, pada kesempatan mendatang, pihak panitia bisa lebih mengoptimalkan promosinya tidak hanya di kalangan domestik, tetapi juga menyasar komunitas dari mancanegara.
Terkait dengan aspek promosi event, mayoritas peserta sebesar 34,5 persen mengetahui informasi tentang Cycling de Jabar dari komunitas yang mereka ikuti. Artinya, pendekatan promosi yang menyasar komunitas perlu dipertahankan sembari memperkuat promosi dari kanal-kanal digital, seperti media sosial, serta publikasi di berbagai media.
Terakhir, dengan kesan positif yang dibawa pulang oleh para peserta, mereka tidak segan-segan untuk mengajak dan merekomendasikan kepada teman dan koleganya untuk ikut gowes dalam ajang ini. Semoga tur sepeda lintas Jabar selatan bisa semakin ramai peserta, semakin meriah atmosfernya. Tidak kalah penting, bisa membawa dampak positif terhadap kawasan serta pariwisata di pesisir selatan Jabar. (LITBANG KOMPAS)