logo Kompas.id
RisetMemahami Pola Berladang...
Iklan

Memahami Pola Berladang Masyarakat Adat Dayak

Budaya berladang yang disertai pembakaran lahan dinilai membahayakan karena berpotensi memicu kebakaran lebih luas. Tahun 2015, pemerintah mengeluarkan regulasi larangan aktivitas perladangan itu.

Oleh
Yoesep budianto
· 7 menit baca
Jurung atau lumbung padi khas Dayak Tomun berbentuk seperti rumah adat Betang di Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Jurung mampu menyimpan puluhan hingga ratusan ton gabah kering dari ladang masyarakat.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Jurung atau lumbung padi khas Dayak Tomun berbentuk seperti rumah adat Betang di Desa Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Jurung mampu menyimpan puluhan hingga ratusan ton gabah kering dari ladang masyarakat.

Bagi masyarakat adat Dayak, berladang menjadi bagian dari tradisi bercocok tanam yang dilakukan dengan kearifan lokal yang telah dibangun berabad-abad. Namun, warisan budaya ini perlahan hilang dengan munculnya larangan berladang sejak tahun 2015.

Masyarakat adat Dayak menempatkan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan siklus kehidupan mereka. Orientasi lingkungan dalam kehidupan sehari-hari ini juga terpatri dalam kegiatan berladang. Ditemukan berbagai nilai yang ada di dalam budaya berladang, seperti kebersamaan, kepedulian, gotong royong, kesenian, serta ritual dan spiritual. Jika ditotal, ada sepuluh tahapan dari keseluruhan rangkaian sistem berladang masyarakat adat Dayak. Dimulai dari pemeriksaan lahan sebelum memulai berladang hingga begawai (upacara ucapan syukur) setelah panen tiba.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000