logo Kompas.id
RisetTranspuan Perlu Ruang...
Iklan

Transpuan Perlu Ruang Penerimaan

Di tengah deraan stigma negatif yang tertuju kepadanya, para transpuan tetap memiliki harapan. Paling utama, mereka ingin diterima oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 7 menit baca
Seorang transpuan lansia mengamen di pasar di kawasan Otista, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Sebagian transpuan diasingkan oleh keluarganya dan harus mandiri menghidupi dirinya sendiri meski kondisi badan telah lemah dan sakit-sakitan.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Seorang transpuan lansia mengamen di pasar di kawasan Otista, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Sebagian transpuan diasingkan oleh keluarganya dan harus mandiri menghidupi dirinya sendiri meski kondisi badan telah lemah dan sakit-sakitan.

Di seluk jalanan kota dan di lini masa media sosial, kehadiran transpuan bukanlah suatu hal yang asing. Sambil terus menerjang ombak stigma, para transpuan mengarungi ruang dan waktu demi eksistensi sebagai manusia biasa. Perjuangan transpuan tidaklah mudah sebab mereka bertarung di ruang persepsi masyarakat.

Kehadiran transpuan di jalanan kota biasa dikenali dari tampilan fisiknya. Wajah dengan dandanan tebal, busana yang cukup mencolok, dan gestur yang menarik perhatian orang sekitar, itu pun karena mereka mencari nafkah dengan mengamen. Namun, ketika transpuan hadir di media sosial, beberapa tampilannya hampir tidak dapat dibedakan dari seorang wanita biasa.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000