logo Kompas.id
›
Riset›Respons Publik pada...
Iklan

Respons Publik pada Digitalisasi Penyiaran

Masyarakat antusias untuk beralih menyaksikan siaran televisi digital. Namun, antusiasme itu tak tercapai karena meski separuh bagian publik mengetahui siaran televisi digital, tetapi belum bisa menangkap siaran digital.

Oleh
Topan Yuniarto
· 5 menit baca
https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/UbyTZcSosupONuBcLizlZxwJzEI=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Ff3168576-ecff-44c5-9e4b-46fc06fa7169_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Bendera Merah Putih berukuran 1.000 meter persegi berkibar di Menara TVRI, Jakarta, Kamis (27/8/2020). TVRI telah bersiaran digital pada empat kanal, yakni TVRI nasional, TVRI daerah, TVRI World, dan TVRI Sport dengan kualitas gambar high-definition atau HD.

Digitalisasi siaran televisi merupakan hal yang tidak terhindarkan karena hampir semua negara telah bermigrasi dari sistem penyiaran analog frekuensi VHF dan UHF menuju frekuensi digital terrestrial. Proses peralihan siaran ini disebut sebagai migrasi atau analog switch off (ASO).

Sistem terrestrial yang dimaksud adalah sistem pemancaran gelombang dari menara pemancar televisi ke antena penerima yang diteruskan ke pesawat televisi seperti selama ini. Sistem ini masih menggunakan pancaran gelombang yang merambat melalui udara, bukan melalui jaringan internet ataupun kabel fiber optik.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan