Empat tim sepakbola yang pernah meraih gelar juara Liga Indonesia menghuni “Big Four” di klasemen sementara Liga 1 musim 2021-2022. Salah satu diantaranya berpeluang menjuarai kompetisi teratas sepak bola negeri ini.
Oleh
Dwi Erianto
·6 menit baca
Empat tim teratas Liga 1 saat ini dihuni oleh Bhayangkara FC, Persib Bandung, Arema FC, dan Bali United. Keempatnya pernah juara Liga Indonesia. Bhayangkara FC menjuarai liga musim 2017, Persib Bandung di musim 1995 dan 2014, Arema di musim 2009-2010, dan Bali United sebagai juara bertahan 2019.
Persaingan memperebutkan juara liga bakal sengit mengingat peringkat pertama klasemen hingga keempat hanya berjarak empat poin. Bhayangkara FC untuk sementara memimpin di puncak dengan 29 poin, diikuti Persib Bandung dengan 28 poin di peringkat ke-2. Sementara peringkat ke-3 dihuni oleh Arema FC dengan 26 poin dan Bali United menguntit di peringkat ke-4 dengan 25 poin.
Selain pernah menjuarai liga, jajaran big four itu juga didominasi pemain bintang yang berasal dari pemain asing dan naturalisasi. Bali United memiliki pemain naturalisasi Ilija Spasojevic yang menempati urutan teratas daftar top skor sementara dengan 10 gol. Kemudian Arema FC memiliki Carlos Fortes dari Portugal yang mengemas delapan gol. Sementara Bhayangkara memiliki Ezechiel N'Douassel dari Chad dengan tujuh gol. Adapun Persib Bandung mempekerjakan Wander Luiz dari Brasil mengemas 6 gol.
Yang menarik, empat tim teratas itu dibesut oleh pelatih-pelatih asing. Bhayangkara FC dilatih oleh Paul Munster dari Irlandia Utara, Persib Bandung oleh Robert Rene Alberts dari Belanda, dan Arema FC ditangani Eduardo Almeida dari Portugal. Adapun Bali United ditukangi Stefano Cugurra Teco dari Brasil.
Dari empat pelatih asing itu, dua nama pernah mempersembahkan juara liga bersama tim asuhannya. Robert Rene Albert yang menukangi Persib Bandung pernah membawa Arema FC menjuarai Liga Indonesia musim 2009-2010, sementara Stefano Cugurra Teco berhasil membawa Persija Jakarta kampiun di liga musim 2018 dan Bali United di musim 2019.
Tanpa bermaksud mengesampingkan peluang tim-tim lain, berikut dipaparkan kiprah tim-tim yang bertengger di empat besar klasemen sementara pentas sepak bola nasional.
Bhayangkara FC
Klub hasil merger dari PS Polri dan Surabaya United ini baru menduduki posisi puncak di pekan ke-10 setelah mengalahkan Persikabo 1973 di Stadion Madya Magelang pada 31 Oktober 2021 dengan skor 1-0. Hasil ini membawa Bhayangkara FC mengudeta Persib Bandung dari puncak klasemen sementara Liga 1 2021-2022. Posisi itu berhasil dipertahankan hingga pekan ke-13 dengan torehan 29 poin dari 9 kali menang, dua seri dan dua kali kalah.
Jika cermati, perjalanan Bhayangkara FC menduduki posisi teratas itu mirip dengan perjalanan klub itu yang menjuarai musim 2017. Di musim 2017, Bhayangkara FC berhasil menjadi kuda hitam dan memastikan gelar juara Liga 1 2017 pada pekan ke-33 seusai menang 3-1 atas Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Madura (8/11/2017).
Di akhir musim kompetisi, poin yang dikoleksi Bhayangkara FC sama dengan Bali United yakni 68 poin. Namun Bhayangkara FC menang head to head dari Serdadu Tridatu. Mentalitas juara sepertinya sudah dimiliki Bhayangkara FC apalagi jika melihat prestasi klub binaan Polri ini selalu masuk jajaran tim papan atas di Liga 1.
Persib Bandung
Persib Bandung masih menguntit Bhayangkara FC di posisi kedua klasemen dengan 28 poin atau hanya selisih satu angka dari puncak klasemen. Perjalanan Persib Bandung di papan atas Liga 1 musim 2021-2022 terbilang tidak mulus. Di pekan-pekan awal, tim ini meraih dua kemenangan dan hasil imbang empat kali beruntun, kemudian berlanjut empat kali kemenangan beruntun.
Pencapaian itu membawa klub ini bertengger di posisi puncak klasemen sementara dan menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan hingga pekan ke-11. Namun Maung Bandung harus membayar mahal berkat kekalahan perdana di pekan ke-12 melawan Persija Jakarta dengan skor 0 -1, sehingga terlempar dari peringkat satu.
Setiap liga bergulir, Persib Bandung selalu dipandang menjadi salah satu tim kuat dan digadang-gadang bisa menyegel gelar juara liga di musim yang diikutinya. Ada sejumlah alasan yang membuat nama Persib Bandung difavoritkan menjadi juara. Tim itu selalu diarsiteki pelatih top dan punya pemain kelas atas, sehingga dipandang cukup untuk membantu Persib mewujudkan ambisi meraih titel juara.
Jika dilihat prestasi klub yang berdiri tahun 1933 itu, Persib mengoleksi tujuh gelar juara terdiri dari lima gelar di Perserikatan dan dua gelar di Liga Indonesia yakni musim 1995 dan 2014. Selain itu, Persib juga bertabur prestasi antara lain lolos delapan besar Liga Champion AFC 1995, Celebes Cup 2012, Piala Wali Kota Padang 2015, dan Piala Presiden 2015.
Sejak era Liga 1, tim Maung Bandung kerap masuk jajaran tim papan atas. Di musim 2018, tim ini duduk di peringkat ke-4 dan di musim 2019 di peringkat ke-6. Bahkan, di awal musim 2020 sebelum kompetisi dihentikan, Persib bertengger di puncak dengan tiga kemenangan beruntun. Jejak prestasi itu membuat Maung Bandung menjadi salah satu klub yang selalu diperhitungkan setiap liga bergulir.
Arema FC
Arema FC terbilang tim paling mengejutkan di empat besar Liga 1 musim ini. Tim berjuluk Singo Edan ini tahu-tahu sudah berada di jalur persaingan juara. Arema kini tinggal berselisih tiga angka saja dari puncak klasemen sementara.
Meski sempat limbung di awal musim, tim berjuluk Singo Edan ini berhasil merangkak naik dan merebut tempat ketiga di pekan ke-13 dengan 26 poin. Posisi itu diraih klub kebanggaan Arek Malang ini dari tujuh kali menang, lima kali seri dan satu kali mengalami kekalahan.
Klub asal Jawa Timur ini berpeluang mengulang kisah sukses saat menjadi kampiun di liga tersebut. Arema meraih gelar juara di kompetisi kasta tertinggi Indonesia di musim 2009-2010. Setelah itu, Arema tiga kali finish sebagai runner-up, yakni musim 2011, 2013 dan 2016.
Tim berjuluk Singo Edan ini juga menjadi tim papan atas berkat deretan prestasinya yang sulit dicapai klub sepak bola lain, seperti dua kali meraih Piala Indonesia yakni 2005 dan 2006, dua kali meraih Piala Presiden pada 2017 dan 2019, serta Piala Bhayangkara 2016 dan 2017.
Bali United
Sebagai juara bertahan, Bali United sangat diperhitungkan bisa kembali menjuarai liga musim 2021-2022, terlebih lagi klub berjuluk Sedadu Tridatu ini masih ditukangi Stefano Cugurra Teco yang berhasil membawa Bali United kampiun di Liga 1 musim 2019.
Hingga pekan ke-13, klub asal Pulau Dewata ini duduk diperingkat ke-4 dengan 25 poin hasil dari tujuh kali menang, empat seri, dan dua kalah. Kekalahan tim ini didapat saat berlaga melawan Bhayangkara FC dan PSM Makasar. Sementara kemenangan terakhir diraih tim itu melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo pada 27 November 2021.
Meski hanya diperingkat ke-4, tim ini masih berpeluang merangkak naik melihat performa pemain dan kepiawaian pelatih. Bahkan, Bali United bisa keluar sebagai kampiun di kompetisi teratas sepakbola negeri ini.
Musim sebelumnya, Bali United mengunci gelar juara liga di pekan ke-30 atau saat kompetisi masih menyisakan empat pertandingan. Peristiwa itu menjadi momen yang sangat bersejarah untuk Serdadu Tridatu yang untuk pertama kalinya merengkuh trofi Liga 1 musim 2019 dan menjadi koleksi trofi kompetisi resmi pertama mereka sejak berdiri pada 2015.
Selain empat besar, dua tim di jajaran papan atas lainnya yakni PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya yang duduk di posisi ke-5 dan ke-6 juga berpeluang mengulang kisah sukses mereka di Liga Indonesia. PSIS pernah memenangi liga musim 1998-1999, sementara Persebaya kampiun kompetisi teratas negeri ini musim 1996-1997 dan musim 2004.
Terlepas dari tim manapun yang nanti menjuarai liga musim 2021-2022, yang pasti kompetisi itu mampu menggairahkan persepakbolaan nasional dan menjadi tontonan menarik dan menghibur bagi masyarakat. Harapan munculnya pemain-pemain lokal berkualitas yang menjadi tumpuan timnas Indonesia pun masih menyala dengan semaraknya liga. Semoga itu bisa diwujudkan oleh timnas Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa di pentas Asia. (LITBANG KOMPAS)