Mencermati Potensi Capaian Vaksinasi hingga Akhir Tahun
Pemerataan vaksinasi di Indonesia sudah mulai membaik. Namun, jika laju vaksinasi masih cenderung konstan, hingga akhir tahun masih akan terdapat wilayah yang mencatatkan rendahnya capaian vaksinasi.

Didie SW
Hampir satu tahun pelaksanaan vaksinasi, pemerataan jumlah penerima vaksin pada setiap gugus wilayah mulai terlihat. Namun, jika laju vaksinasi masih cenderung konstan, hingga akhir tahun masih akan terdapat wilayah yang mencatatkan rendahnya capaian vaksinasi.
Sejak Presiden Joko Widodo menerima vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021, pelaksanaan vaksinasi telah berjalan selama 10 bulan. Sepanjang pelaksanaan vaksinasi, 130,9 juta penduduk telah menerima suntikan vaksin dosis pertama hingga 15 November 2021. Sementara 84,8 juta penduduk di antaranya telah menerima vaksin dosis lengkap.
Jika dibandingkan dengan sasaran vaksinasi yang mencapai 208,6 juta penduduk, Indonesia telah memberikan vaksinasi dosis pertama pada 62,9 persen penduduk.
Sementara penerima vaksin dosis lengkap hingga kurun waktu yang sama mencapai 40,8 persen dari target. Artinya, dari setiap 10 penduduk, sebanyak empat orang di antaranya telah menerima vaksin dosis lengkap di Indonesia.

Sementara jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, capaian vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 48,5 persen dari total populasi. Sementara sekitar sepertiga penduduk di Indonesia (31,4 persen) telah menerima vaksin dosis lengkap.
Capaian vaksinasi di Indonesia telah melampaui target dari Organisasi Kesehatan Dunia, yakni 40 persen dari total populasi hingga akhir tahun. Capaian ini menegaskan meskipun terdapat beragam kendala, Indonesia secara bertahap dapat menyelesaikan tantangan pelaksanaan vaksinasi, mulai dari tahap distribusi hingga banyaknya penolakan vaksinasi di awal tahun.
Baca juga : Pergerakan Laju Vaksinasi Mulai Berubah
Akhir tahun
Namun, capaian ini bukannya tanpa catatan. Ada beberapa hal yang perlu dicermati demi mempercepat capaian vaksinasi di Indonesia, khususnya terkait laju vaksinasi. Hal ini penting untuk dicermati guna menentukan daerah yang perlu menjadi fokus percepatan program vaksinasi.
Jika menengok catatan dalam lima pekan terakhir, secara rata-rata laju vaksinasi dosis lengkap di Indonesia mencapai 2 persen dari jumlah penduduk dalam sepekan. Jika laju vaksinasi ini bergerak secara konstan, hingga akhir tahun 2021 potensi capaian vaksinasi dosis lengkap di Indonesia dapat mencapai 43 persen dari jumlah penduduk.
Dengan potensi ini, capaian vaksinasi dosis lengkap di Indonesia hingga akhir tahun masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara dengan penduduk besar lainnya di dunia.

Suasana vaksinasi di Rumah Makan Gratis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). Sebanyak 200 vaksin dan makan gratis diberikan kepada warga di sini.
Berdasarkan catatan Our World in Data, negara-negara dengan penduduk besar kini telah mencatatkan capaian vaksinasi yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. China, misalnya, yang telah memberikan vaksinasi dosis lengkap pada tiga dari empat penduduk di negara itu.
Selain China, Brasil juga mencatatkan capaian vaksinasi yang lebih besar dibandingkan Indonesia. Hingga 14 November 2021, sebanyak 6 dari 10 penduduk di Brasil telah menerima vaksin dosis lengkap.
Artinya, jika laju vaksinasi masih cenderung konstan dan tidak dipercepat, Indonesia masih akan tertinggal dibandingkan sejumlah negara lainnya dalam hal capaian vaksinasi dosis lengkap.
Percepatan vaksinasi perlu dilakukan hingga di atas 2 persen dari jumlah penduduk per pekan agar semakin banyak penduduk yang menerima vaksin di setiap daerah. Hingga kini, rekor tertinggi vaksinasi dosis lengkap di Indonesia baru mencapai 2,1 persen dari jumlah penduduk dalam sepekan.

Hal lainnya yang juga perlu memperoleh perhatian adalah laju vaksinasi pada gugus wilayah. Dibandingkan semester I-2021, program vaksinasi sejak Juli hingga November memang telah lebih merata. Namun, masih terdapat selisih yang cukup dalam jika dibandingkan antargugus wilayah.
Dalam lima pekan terakhir, misalnya, secara rata-rata setiap pekan terdapat 2,4 persen penduduk di Pulau Jawa yang menerima vaksinasi dosis lengkap. Sementara di Sulawesi, hanya 1,1 persen penduduk yang menerima vaksin dosis lengkap setiap pekan.
Jika laju vaksinasi hingga akhir tahun tetap berjalan konstan pada setiap gugus wilayah, Pulau Jawa masih akan menjadi gugus wilayah dengan capaian vaksinasi tertinggi dibandingkan gugus wilayah lainnya.
Hingga akhir tahun dengan rata-rata capaian vaksinasi dosis lengkap 2,4 persen penduduk per pekan, potensi capaian vaksinasi di Pulau Jawa dapat mencapai separuh dari jumlah penduduk.

Warga disuntik vaksin di sentra vaksinasi Kepolisian Resor Tegal Kota, Jawa Tengah, Senin (15/11/2021).
Gugus wilayah lainnya yang juga berpotensi mencapai percepatan vaksinasi hingga akhir tahun adalah Kalimantan. Rata-rata capaian vaksinasi dosis lengkap di gugus wilayah ini mencapai 1,8 persen per pekan selama lima pekan terakhir.
Capaian ini adalah yang tertinggi kedua setelah Pulau Jawa. Jika capaian ini tidak banyak mengalami perubahan, hingga akhir tahun sekitar 4 dari 10 penduduk di Kalimantan telah menerima vaksin dosis lengkap.
Baca juga : Membuka Lebar Akses Vaksinasi Covid-19
Daerah tertinggal
Jika menengok catatan vaksinasi sepanjang semester II-2021, vaksinasi tampak masih terfokus pada daerah-daerah di Indonesia bagian barat. Hal ini tergambar dari capaian vaksinasi dosis lengkap di Maluku dan Papua yang baru mencapai 13,3 persen dari jumlah penduduk hingga 15 November 2021. Capaian ini adalah yang terendah dibandingkan gugus wilayah lainnya di Indonesia.
Kondisi serupa juga tampak pada capaian pelaksanaan vaksinasi dosis pertama. Hanya 2 dari 10 penduduk di gugus wilayah Maluku dan Papua yang menerima vaksin dosis pertama pada kurun waktu yang sama. Maluku dan Papua juga menjadi gugus wilayah dengan capaian vaksin dosis pertama terendah di Indonesia.
Dalam lima pekan terakhir, Maluku dan Papua juga menjadi daerah dengan laju vaksinasi terendah di Indonesia, khususnya vaksinasi dosis lengkap. Secara rata-rata, hanya 0,5 persen penduduk yang menerima vaksin dosis lengkap dalam sepekan sejak pertengahan Oktober hingga pertengahan November lalu.

Jika laju vaksinasi di gugus wilayah ini bergerak konstan hingga akhir tahun, potensi penerima vaksinasi dosis lengkap di Maluku dan Papua hingga akhir tahun hanya mencapai 16-17 persen dari jumlah penduduk.
Artinya, Indonesia timur masih akan tetap menjadi wilayah tertinggal dalam pelaksanaan vaksinasi hingga akhir Desember 2021 jika tidak dilakukan percepatan program vaksinasi.
Baca juga : Adu Cepat Laju Vaksinasi di Panggung Global
Waspadai lonjakan
Berdasarkan kajian potensi capaian vaksinasi hingga akhir tahun, maka dapat tergambar bahwa belum ada satu gugus wilayah pun di Indonesia yang berpotensi mencapai vaksinasi dosis lengkap hingga 60 persen dari total penduduk hingga akhir tahun. Kondisi ini tentu menjadi lampu kuning mengingat Indonesia akan melalui masa liburan akhir tahun.

Presiden Joko Widodo memberikan jaketnya kepada salah seorang peserta vaksinasi massal di halaman kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021).
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia terjadi setelah periode libur panjang. Bermodalkan capaian dan potensi vaksinasi di setiap gugus wilayah hingga liburan Natal dan Tahun Baru, maka pengetatan tetap perlu dilakukan untuk membatasi mobilitas pada setiap gugus wilayah.
Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah lonjakan kematian akibat Covid-19 mengingat masih banyak penduduk yang belum menerima vaksinasi dosis lengkap hingga liburan akhir tahun nanti pada setiap gugus wilayah di Indonesia. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Cakupan Vaksinasi Lengkap Capai 40 Persen, Tantangan Perluasan Kian Besar