logo Kompas.id
RisetMengatasi Beragam Candu di Era...
Iklan

Mengatasi Beragam Candu di Era Digital

Disadari atau tidak, saat ini teknologi digital sudah menjadi candu yang merasuk dalam keseharian masyarakat. Kita sebagai pengguna dapat mengatasi candu supaya tidak diperalat oleh perangkat digital.

Oleh
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BIJuVaQoAjFWq_twbC-GIurQDH4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F3fc325b0-bb01-4f3a-876f-0b59e682f8f3_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Anak-anak bermain gim daring di sebuah pos jaga di kawasan Cibunar, Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/3/2021). Berdasarkan survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 25.264 anak dari 34 provinsi di Indonesia, selama pandemi 76,8 persen anak diizinkan menggunakan gawai selain untuk keperluan belajar. Mereka menggunakan gawai untuk chatting, menonton Youtube, mencari informasi, media sosial, dan sebagainya.

Terdapat beragam sumber adiksi pada teknologi digital, mulai dari media sosial hingga belanja daring. Ilmuwan mulai dapat mengungkap akar persoalan kondisi kecanduan di era digital untuk dapat mengatasinya. Bahkan menemukan prospek untuk merekayasa mekanisme candu supaya dapat diarahkan pada aktivitas positif.

Candu yang dihadirkan teknologi digital didefinisikan oleh Adam Alter dalam bukunya, Irresistible: the rise of addictive technology and the business of keeping us hooked (2017), sebagai ketergantungan yang merugikan diri dan terasa sulit untuk hidup tanpa melakukannya. Melihat maknanya, istilah candu masih identik dengan ketergantungan.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000