logo Kompas.id
RisetMengapa Orang Modern Masih...
Iklan

Mengapa Orang Modern Masih Percaya Mitos?

Kurang tepat bila ”babi ngepet” disebut sebagai mitos. Nyatanya, narasi takhayul tetap diminati masyarakat modern Indonesia.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NRWVQgL-F9__OTSkMr_GNxsnyu0=/1024x698/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F4d46f52e-d071-405f-92c7-2783a6c71127_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Sesaji diletakkan warga pada hari ketiga pencarian korban longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (16/2/2021). Pada hari ketiga pascalongsor, sepuluh warga masih dalam pencarian.

Kemunculan makhluk ”babi ngepet” di Kota Depok, Jawa Barat, sempat menghebohkan media massa, walau ternyata hanyalah tindakan usil semata. Dalam konsepnya, mitos terlalu sakral bila ditempelkan pada kisah ”babi ngepet”. Sementara itu, narasi yang dibungkus unsur mistis itu rupanya tetap mampu menjadi daya tarik orang modern.

Berita penangkapan ”babi ngepet” di Bedahan, Sawangan, Depok, beberapa hari lalu, cukup menyita perhatian masyarakat, khususnya di media sosial. Selang tiga hari sesudahnya, publik tergocek karena penangkapan ”babi ngepet” tersebut hanyalah skenario belaka. Tersangka, Adam Ibrahim, telah merencanakan semua ini, mulai dari narasi kemunculan, penangkapan, hingga akhirnya ”babi ngepet” itu dikuburkan.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000