logo Kompas.id
RisetPenyebab Teroris Menargetkan...
Iklan

Penyebab Teroris Menargetkan Polisi

Aksi serangan terhadap polisi tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain. Pola penyerangan lebih kurang sama, yakni dengan melakukan bom bunuh diri atau serangan yang dilakukan secara individu.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eDY5iVZuJE6ZIehdywLUg59k_Oc=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210331ags8_1617204744.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Polisi berjaga dengan senjata laras panjang di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). Mabes Polri memperketat penjagaan pascaserangan dari terduga teroris yang tewas seusai baku tembak.

Aksi serangan dan teror yang menargetkan kantor polisi identik dengan serangan teroris. Upaya deradikalisasi perlu menyelami genealogi paham terorisme.

Rangkaian aksi penyerangan dan teror terhadap pihak kepolisian baik di Indonesia maupun luar negeri memang identik dilakukan oleh kelompok jaringan teroris. Dalam laporan Global Terrorism Overview: Terrorism in 2019, serangan kepada polisi (anggota ataupun infrastrukturnya) berada di posisi kedua target terbanyak aksi terorisme. Pada 2019, serangan atau aksi teror oleh kelompok jaringan teroris terhadap polisi berjumlah 1.359 serangan, lebih sedikit dibandingkan 2018 dengan jumlah 1.624 serangan.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000