Media Sosial Semarak, Konten Kreatif Bertumbuh
Di tengah keterbatasan karena pembatasan kegiatan masyarakat seperti saat ini, media sosial dan konten kreatif digunakan sebagai platform pilihan untuk menyelenggarakan kegiatan masyarakat.
Kehidupan dunia digital tidak terlepas dari seluk beluk media sosial dan konten kreatif. Kini tua muda apapun profesi dan latar belakangnya bisa membuat dan mempublikasikan konten kreatif di media sosialnya.
Seiring dengan meningkatnya pemanfaatan internet di berbagai aspek kehidupan, semakin banyak pula penduduk Indonesia yang menggunakan internet. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, internet dengan didukung berbagai teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu masyarakat untuk tetap beraktivitas dari rumah.
Ini juga didukung oleh pembangunan infrastruktur internet cepat atau broadband melalui Palapa Ring. Dengan program ini, setidaknya hingga saat ini seluruh wilayah Indonesia mulai mendapatkan akses internet meskipun sebarannya belum merata.
Menurut Survei Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2020, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta atau 73,7 persen dari penduduk indonesia. Jumlah itu meningkat 25,5 juta pengguna dibandingkan pada 2018.
Sejalan dengan peningkatan tersebut, semakin banyak pula masyarakat yang memanfaatkan layanan media sosial. Hal ini terekam dalam Laporan dari We Are Social dan Hootsuite yang mendata penggunaan media sosial dalam lima tahun terakhir.
Selama periode 2017-2021, pengguna media sosial di Indonesia meningkat rata-rata 12,74 persen setiap tahunnya. Pada 2017, tercatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia hanya 106 juta. Setahun berikutnya, jumlahnya meningkat menjadi 130 juta, hingga pada 2021 mencapai 170 juta pengguna.
Membaca data itu, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia yang mengakses internet juga menggunakan media sosial. Media sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari untuk berkomunikasi, mencari hiburan, memasarkan produk atau hanya sekedar mengisi waktu luang.
Menurut laporan yang sama, durasi penggunaan media sosial di Indonesia lebih lama dibanding rata-rata dunia. Pengguna media sosial di Indonesia mengakses platform media sosial selama kurang lebih tiga jam setiap hari sementara rata-rata penggunaan media sosial global hanya dua jam 25 menit.
Konten kreatif
Antusias masyarakat dalam menggunakan media sosial semakin besar saat media sosial ini berkembang menjadi platform untuk berkarya. Media sosial semakin dilengkapi dengan teknologi untuk merekam, mengedit, bahkan melakukan siaran langsung yang dapat dilakukan oleh setiap penggunanya.
Pengguna media sosial dengan mudahnya menemukan konten-konten kreatif dari berbagai penjuru dunia. Mulai dari konten hiburan hingga pendidikan, semua tersedia di media sosial. Tak hanya menjadi penikmat saja, pengguna juga ikut berkontribusi menyajikan konten kreatif melalui platform media sosialnya.
Konten kreatif yang dimaksud adalah produk berbentuk pesan visual, audio, audio visual, dan acara yang disusun melalui metode kerja kreatif serta memiliki keunikan dan estetika melalui berbagai kanal digital. Menariknya, melalui media sosial, siapapun dan berapapun usianya dapat membuat, mempublikasikan, serta menikmati konten kreatif.
Antusiasme publik membuat konten kreatif tergambar dari hasil survei Kompas pada 27 Desember 2020 hingga 9 Januari 2021 lalu. Responden dari berbagai kelompok usia dan generasi mengaku pernah membuat konten kreatif selama masa pandemi. Dari 102 responden yang pernah membuat konten kreatif di masa pandemi, milenial muda paling aktif memproduksi konten kreatif. Sebanyak 32,7 persen responden kelompok ini pernah membuat konten kreatif.
Selanjutnya ada Gen Z (25,7 persen) dan milenial dewasa (20,8 persen) yang juga aktif berkontribusi membuat konten kreatif. Menariknya, responden Gen X (16,8 persen) dan responden Baby Boomers (4 persen) pun mengaku pernah membuat konten kreatif.
Tidak kalah dengan generasi muda, platform yang digunakan untuk membuat konten kreatif oleh Gen X dan Baby Boomerspun beragam. Gen X menggunakan TikTok, Facebook, Youtube, Whatsapp, Instagram dan Poster untuk membuat dan mempublikasikan konten. Sementara responden Baby Boomers menggunakan TikTok dan Facebook.
Secara umum, TikTok, Facebook, Instagram, Youtube, dan Whatsapp menjadi lima platform media sosial yang paling banyak digunakan responden untuk memproduksi konten kreatif. Tetapi adapula yang menggunakan aplikasi Zoom, Twitter, In Shoot bahkan media cetak seperti majalah, buku, spanduk, poster untuk membuat dan menampilkan karyanya.
Platform untuk menyalurkan konten kreatif yang digunakan oleh responden survei ini serupa dengan platform media sosial yang banyak digunakan di Indonesia menurut laporan We Are Social. Youtube, Whatsapp, Instagram, dan Facebook selalu tercatat sebagai platform media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia dalam lima tahun berturut-turut.
Tetapi TikTok, platform media sosial berbasis video yang mulai terkenal tiga tahun belakangan, mampu menarik antusias masyarakat Indonesia. Meskipun pada 2018 sempat diblokir Kominfo, TikTok semakin digemari hingga memunculkan berbagai tren konten kreatif.
Bahkan, menurut data dari Sensor Tower, Indonesia menjadi negara dengan pengunduh TikTok paling banyak di dunia yaitu 11 persen dari 63,3 juta total unduhan. Angga A. Putra, Head of User dan Content Creation TikTok Indonesia dalam sebuah wawancara menyebutkan Indonesia sering menjadi kiblat tren konten TikTok.
Memanfaatkan konten kreatif
Produksi konten kreatif semakin meningkat di masa pandemi ini. Masyarakat yang harus bekerja atau beraktivitas di rumah memiliki lebih banyak waktu untuk berkreasi. Tak jarang membuat konten kreatif menjadi salah satu cara untuk mengisi waktu luang atau menghilangkan rasa bosan. Ini diakui oleh 51,4 persen responden yang pernah membuat konten kreatif selama pandemi.
Media sosial yang memberikan akses terbuka pada semua pengguna untuk saling terhubung seringkali menjadi celah bagi akun-akun media sosial untuk mengejar jumlah pengikut atau untuk menjadi viral. Melalui konten kreatif inilah seringkali pengguna media sosial bersaing. Dengan memiliki jumlah pengikut yang banyak atau menjadi viral, pemilik akun bisa memberikan pengaruh luas dan mendapatkan keuntungan ekonomi.
Milenial muda paling aktif memproduksi konten kreatif. Sebanyak 32,7 persen responden kelompok ini pernah membuat konten kreatif.
Peluang inilah yang dimanfaatkan sejumlah responden. Mereka membuat konten kreatif untuk berjualan, bebisnis, promosi komersial (endorse) untuk memperoleh pendapatan. Ada pula yang menggunakan konten kreatif untuk kegiatan pendidikan, pelatihan, berbagi ilmu, memberikan motivasi hingga menyelenggarakan kegiatan sosial.
Di tengah keterbatasan karena pembatasan kegiatan masyarakat seperti saat ini, media sosial dan konten kreatif digunakan sebagai platform pilihan untuk menyelenggarakan kegiatan masyarakat. Di ranah pendidikan daring, TikTok berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program #SamaSamaBelajar. Tujuannya adalah menyebarluaskan informasi edukasi dan materi belajar yang mudah dicerna dan menarik.
Konten kreatif memang memiliki porsi besar dan peran penting dalam dunia digital saat ini. Akan tetapi, pengguna perlu bijak dalam membuat atau mengonsumsi konten kreatif apapun media sosialnya, jangan sampai terjatuh ke dalam pelanggaran norma dan aturan hukum di platform media sosial saat ini. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Pembuatan Konten Kreatif Skala Domestik Naik Daun