Hati-hati Menelan Propaganda di Media Sosial
Keberadaan berita-berita bohong tidak dapat dipandang sebagai sekadar dinamika konten dalam media sosial, tetapi juga sebagai alat propaganda di dunia maya.
Kolong jembatan layang di kawasan Rawa Panjang, Kota Bekasi, Jawa Barat, dihiasi mural untuk melawan penyebaran informasi palsu (hoaks) di masyarakat, seperti yang ditemui pada Minggu (28/2/2021).
Seruan propaganda tidak lagi tersebar melalui poster di jalanan atau siaran radio. Propaganda kini disajikan di media sosial dengan menampilkan ”kebenaran” yang mengecoh persepsi, menipu indera, serta memelintir logika.
Sepanjang Januari 2020 hingga Januari 2021, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengumpulkan 1.387 berita bohong (hoaks) terkait Covid-19 yang tersebar di media sosial. Paling banyak, ditemukan di Maret 2020 sebanyak 311 hoaks. Situasi saat itu bertepatan dengan momen pemberitaan dua orang yang positif tertular virus Covid-19 pertama kali di Indonesia (2/3/2020).


