Kemampuan bertahan berbagai merek minuman kekinian diuji oleh waktu. Strategi yang tepat menjadi kunci agar tidak hanya sesaat hadir di pasar minuman kekinian.
Oleh
Susanti Agustina S
·5 menit baca
Beragam jenis dan merek minuman kekinian kian bermunculan di tengah pandemi Covid-19. Ragam kemudahan yang ditawarkan oleh bisnis minuman tersebut membuatnya banyak dipilih sebagai alternatif usaha. Produk yang dapat menjaga kualitas dan terus berinovasi akan mampu bertahan.
Tren minuman kekinian seolah tak ada hentinya. Varian baru hadir terus-menerus. Perubahan yang dibuat tidak hanya pada rasa, tetapi juga bahan pelengkap dan taburan yang dihadirkan dengan kemasan menarik. Rasa dan tampilan yang menggugah selera membuat ragam minuman kekinian selalu menarik untuk dicicipi.
Banyak waralaba minuman yang dibuka di berbagai kota, mulai dari minuman jenis teh, kopi, cokelat, hingga minuman dengan rasa buah-buahan. Mulai dari jamu yang dihadirkan dingin dalam botol, es kopi susu, cokelat, bubble tea, thai tea, jus mangga, hingga yoghurt dengan aneka topping. Tidak jarang produk-produk ini dihadirkan dengan cara unik, kreatif, dan menggugah selera.
Pandemi pun telah membuat jamu ”naik kelas”. Jika sebelumnya sekadar dijual menggunakan gendongan, saat ini jamu untuk kesehatan dikemas dan dijual dalam bentuk botol. Ukuran dan varian rasanya beragam, disesuaikan dengan lidah masyarakat dan menyasar berbagai kategori usia. Beberapa merek di antaranya Jejamu by Mustika Ratu, Djamoe.co, dan Suwe Ora Jamu.
Minuman dari bahan dasar cokelat juga masih terus digemari. Rasanya yang manis menjadi kegemaran anak-anak. Beberapa contoh waralaba cokelat adalah Milo, Nyocolate Factory, Pasco, Monster Ice Blend, Nyoklat, serta Soklat Banget.
Jus buah pun kini hadir dalam bentuk yang makin bervariasi dan lebih menggugah selera. Misalnya jus buah mangga yang diberi taburan potongan buah mangga di atasnya, seperti yang disajikan King Mango Thai, Mango Booster, MangoJack, dan Pattaya Mango Thai. Ada pula jus yang disajikan secara botolan dengan mengusung konsep sehat, detoksifikasi, seperti yang diusung merek Re.juve dan Nakedpress. Alpukat yang dikocok kemudian disajikan dengan tambahan susu ataupun taburan cokelat juga hadir dengan berbagai merek.
Uniknya, ada pula ragam jenis minuman yang memadukan yakult ataupun yoghurt dengan tambahan bahan lainnya. Minuman yakult dicampur es leci, matcha, dan lemon seperti yang dihadirkan merek Glek dan Haus!. Adapun yoghurt dicampur dengan ketan, oat, atau buah-buahan, antara lain, dihadirkan oleh merek Haiyo Yoghurt dan Yowis Rice Yoghurt.
Minuman teh kekinian yang bermunculan di pasar kini juga sangat beragam. Salah satunya bubble tea yang merupakan pelopor dari kemunculan berbagai minuman kekinian. Rasanya yang manis membuat minuman asal Taiwan ini digemari. Bubble tea merupakan minuman berbahan dasar teh yang dicampur dengan susu, es, dan isian mutiara atau boba yang terbuat dari tepung tapioka.
Awalnya, bubble tea menggunakan teh hitam. Namun, seiring tren, bahan dasar yang digunakan meluas menjadi teh oolong, matcha, atau green tea. Beragam merek di pasaran yang menjual minuman jenis bubble tea di antaranya Tiger Sugar, Xing Fung Tang, Chatime, Kokumi, Diagon Alley, Xi Boba, Koi The, Gong Cha, Comebuy, Dua Lapan Bubble Tea, Boba Time, Kamsia Boba, King Boba, dan Boba Cha.
Selanjutnya, ada thai tea yang berasal dari Thailand. Thai tea awalnya dibuat dari seduhan teh ceylon yang dicampur dengan susu murni atau santan. Di Indonesia, minuman ini hadir dengan varian taburan di atasnya sehingga sangat digemari. Merek thai tea yang hadir di pasaran antara lain Wano Boba Tea, Rachacha Thai Tea, Haus!, Teguk, dan Dum Thai Tea.
Ada pula minuman cheese tea. Cheese tea merupakan minuman berbahan dasar teh yang dikombinasikan dengan krim keju dan kemudian dilengkapi dengan isian, misalnya boba. Teh yang biasa digunakan untuk membuat cheese tea adalah teh hijau atau teh hitam. Minuman ini bisa diminum dengan atau tanpa susu. Cita rasa gurih, manis, dan menyegarkan dari cheese tea, antara lain, dihadirkan merek Kini Cheese Tea, Gulu Gulu, Haus!, Sel Sel Cheese Tea, dan So What Bubble Cheese.
Kopi susu gula aren pun semakin dilirik. Bahkan, sebagian besar kedai kopi memasukkan kopi susu gula aren ke dalam daftar menu karena peminatnya banyak. Kopi susu gula aren terdiri dari kopi hitam yang dicampur dengan gula aren sebagai pemanisnya, susu full cream, serta sirup. Beberapa merek dengan gerai yang telah menyebar di sejumlah wilayah menyajikan varian minuman ini, di antaranya Kopi Kenangan, Anomali, Tuku, Sure Coffee, Janji Jiwa, Kopi Yor, dan Kopi Kulo.
Es dawet, cincau, dan doger juga hadir dalam bentuk kekinian. Sejak hadir di berbagai pusat perbelanjaan seperti mal dan dikemas lebih modern, minuman tradisional tersebut naik kelas. Penggemarnya pun semakin luas dengan berbagai merek, seperti Goola, Cappucino Cincau Tempo Doeloe, Kamu, dan Dawet.
Industri menggeliat
Aktivitas bisnis minuman terasa sangat mudah, terlebih di tengah pandemi, karena untuk membeli semua bahan dapat dilakukan secara daring. Untuk membeli bahan minuman, tak harus ke pasar atau supermarket. Semuanya bisa dipesan melalui telepon seluler. Begitu pula dalam penjualan yang kini juga bisa dilakukan secara daring.
Tawaran menjadi reseller dari waralaba produk minuman yang telah dikenal luas juga melimpah. Ragam skema ditawarkan, termasuk potongan harga dan fasilitas berjualan. Dengan menjadi reseller, tak perlu memikirkan hal-hal seperti merek dan jenis minuman yang akan dijual.
Strategi pemasaran ikut menentukan keberhasilan bisnis minuman kekinian. Nama merek yang terdengar berbeda digunakan untuk mendapatkan perhatian dari calon pembeli dan agar lebih mudah diingat. Selain penamaan, kisah di balik nama produk juga sering kali ditampilkan untuk menjadi makin dekat dengan calon pembeli.
Statistik Penyediaan Makanan dan Minuman 2018 dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, sebanyak 45,53 persen usaha memanfaatkan media daring untuk mempromosikan usaha atau produk makanannya. Media lainnya yang dianggap cukup efektif adalah menggunakan brosur dan spanduk.
Namun, hanya produk minuman yang dapat menjaga rasa dan terus berinovasi yang mampu bertahan. Salah satu upaya inovasi ini dengan menciptakan visual bubble tea, kopi susu, ataupun produk lainnya yang layak Instagram.
Kemampuan bertahan berbagai merek minuman kekinian diuji oleh waktu. Strategi yang tepat menjadi kunci agar tidak hanya sesaat hadir di pasar minuman kekinian.