logo Kompas.id
RisetPilkada dan Kisah Para Datuk...
Iklan

Pilkada dan Kisah Para Datuk di Ranah Minang

Jejak pilkada sebelumnya membuktikan bahwa gelar datuk bukan satu-satunya faktor yang dapat menjadi modal dalam pentas pertarungan politik lokal.

Oleh
Dedy Afrianto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QpIFL1idGU0fQYOi_u0oS6MXgVc=/1024x695/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Ff161c0d2-6418-4ac5-986e-3abf0f8095cf_jpg.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Audy Joinaldy, didampingi petinggi partai dan perwakilan sukarelawan mendeklarasikan kemenangan di Padang, Sumbar, Kamis (10/12/2020).

Pemilihan kepala daerah menyisakan kisah tentang eksistensi para datuk di Sumatera Barat. Selain tokoh adat, sejumlah datuk berperan sebagai aktor politik lokal di sebagian daerah. Kehadiran para datuk dalam gelanggang pilkada merupakan wujud persilangan corak politik tradisional dan modern di Ranah Minang yang kini berjalan bersisian.

Datuk, atau yang dalam bahasa Minang jamak disebut datuak, merupakan tokoh adat yang sangat dihormati oleh masyarakat Minangkabau. Sebagai pemimpin kaum atau kelompok suatu suku, datuk memegang peranan penting dalam tatanan kehidupan sosial di tengah masyarakat Minang.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000