logo Kompas.id
RisetBayang-bayang Ken Arok di...
Iklan

Bayang-bayang Ken Arok di Kabupaten Malang

Jangan sampai kisah intrik Ken Arok membayangi para pejabat pemerintahan Kabupaten Malang. Kisah itu dapat menjadi pelecut semangat pemerintah Kabupaten Malang agar masyarakatnya tak berakhir malang. Selamat ulang tahun.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YJdXETmBvcBg1nZBvVVDKavXa38=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F2a4582b6-b902-4887-b741-23be7d6141a8_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Nurul Cholis (43), perajin mendong asal Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 01 September 2020, menenun lembar-lembar mendong menjadi tikar.

Kabupaten Malang memperingati hari jadinya yang ke-1.260 pada hari ini. Sebagai kabupaten tertua kedua di Indonesia, Malang rupanya belum terlepas sepenuhnya dari konflik elitis yang berimbas pada kemajuan masyarakatnya.

Kabupaten Malang menetapkan 28 November 760 sebagai awal kelahirannya. Penetapan ini berdasarkan penanggalan (candrasengkala) yang dimuat dalam Dinaya atau Kanjuruhan yang berbunyi Nayana-Vayarase dengan berangka 682 tahun Saka atau tahun 760 Masehi. Inilah sumber tertulis tertua yang dijadikan rujukan para ahli sejarah sebagai letak Kerajaan Kanjuruhan yang kemudian menjadi cikal bakal Kabupaten Malang.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000