Pasangan mana yang lebih menarik bagi pemilih di Pangandaran untuk mewujudkan impian tujuan wisata kelas dunia akan ditentukan pada 9 Desember mendatang.
Oleh
Gianie
·5 menit baca
Petahana Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akan saling berhadapan dalam pilkada, 9 Desember 2020. Pilkada kedua yang digelar di kabupaten ini diharapkan melahirkan pemimpin yang akan membawa wilayah ini menjadi destinasi wisata yang lebih mendunia.
Kabupaten Pangandaran merupakan daerah otonom baru hasil pemekaran dari Kabupaten Ciamis yang dibentuk pada akhir 2012 berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012. Setelah terbentuk, Kabupaten Pangandaran dipimpin Endjang Naffandy sebagai Penjabat Bupati untuk periode 2013-2015. Kabupaten itu masih dipegang lagi oleh penjabat bupati, yaitu Daud Achmad untuk periode 2015-2016.
Kabupaten ini baru memilih pemimpinnya melalui Pilkada 2015. Sebagai daerah baru yang belum memiliki lembaga penyelenggara pemilu, saat itu pilkada masih diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari kabupaten induk, yaitu Ciamis.
Saat itu tiga pasangan calon berlaga dalam pilkada di wilayah yang punya sektor unggulan pariwisata serta perikanan dan kelautan ini. Hasilnya, pasangan Jeje Wiradinata-Adang Hadari berhasil memenangi kontestasi dengan memperoleh 140.481 suara atau 58,66 persen.
Pasangan ini didukung koalisi empat partai politik (parpol) besar yang menguasai separuh kursi di DPRD (18 kursi atau 51,4 persen). Keempat partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. PDI-P merupakan pemenang pemilu di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2014 dengan menempatkan delapan anggotanya di DPRD.
Saat itu kemenangan Jeje Wiradinata–Adang Hadari bukan semata karena besarnya dukungan koalisi parpol. Namun, pasangan ini juga berhasil memaksimalkan modal sosial yang dimiliki.
Jeje Wiradinata pada periode pertama pencalonannya adalah seorang petahana yang menjabat sebagai Wakil Bupati Ciamis, daerah induk sebelum Pangandaran dimekarkan. Ia juga kader PDI-P. Sementara Adang Hadari dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan Pangandaran menjadi daerah otonom.
Setelah Kabupaten Pangandaran memiliki pemimpin hasil pemilihan langsung warganya, satu visi yang menjadi arah pengembangan kabupaten ini adalah mewujudkan Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia pada 2025.
Pecah kongsi
Dalam pilkada kedua yang akan digelar di Pangandaran tahun ini hanya ada dua pasangan yang berkompetisi. Petahana bupati dan petahana wakil bupati sama-sama maju kembali, tetapi keduanya pecah kongsi. Mereka menggandeng pasangan baru untuk berlaga dalam pilkada.
Petahana Bupati Jeje Wiradinata menggandeng Ujang Endin Irawan dengan dukungan koalisi parpol yang gemuk. PDI-P yang kembali menjadi pemenang di Kabupaten Pangandaran pada Pemilu 2019 (dengan 15 kursi) tetap setia mengusung kadernya, Jeje Wiradinata.
Kali ini PDI-P membentuk koalisi dengan lima parpol lain, yaitu Partai Gerindra, PKS, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) untuk memuluskan Jeje Wiradinata menuju periode keduanya. Koalisi enam partai pendukung Jeje Wiradinata-Ujang Endin Irawan menguasai tiga perempat kursi (30 kursi) di DPRD.
Adapun petahana Wakil Bupati Adang Hadari berpasangan dengan Supratman. Pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar dengan penguasaan hanya 10 kursi di DPRD. Pada Pemilu 2019, Partai Demokrat dan Partai Nasdem tidak mendapat kursi di DPRD Kabu-paten Pangandaran sehingga tidak dapat mengajukan calon untuk pilkada.
Di atas kertas, Adang Hadari–Supratman tampaknya sulit mengalahkan Jeje Wiradinata-Ujang Endin Irawan. Namun, peluang bagi keduanya sebenarnya masih sama besar mengingat kedua petahana ini sama-sama menjadi sosok yang berperan penting dalam membangun Pangandaran sejak awal menjadi daerah otonom.
Visi bersama
Sejumlah perbaikan dan kemajuan dicapai Kabupaten Pangandaran semasa dipimpin Jeje Wiradinata-Adang Hadari. Pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang berpenduduk 424.786 jiwa (2019) ini meningkat dengan meyakinkan. Jika pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Pangandaran hanya 4,98 persen, perlahan tetapi pasti angkanya meningkat menjadi 5,96 persen pada 2019.
Angka kemiskinan pun menurun cukup drastis. Tercatat penduduk miskin di Pangandaran sebanyak 41.970 orang (10,76 persen) pada tahun 2015. Jumlah itu berkurang menjadi sekitar 30.700 orang (7,2 persen) pada tahun 2019. Capaian ini menempatkan Kabupaten Pangandaran dalam kelompok lima besar kabupaten dengan kemiskinan yang terendah di Jawa Barat.
Berada di tepi Samudra Indonesia dan memiliki panjang pantai 91 kilometer turut menjadi berkah bagi Pangandaran. Struktur perekonomian kabupaten itu ditopang oleh kegiatan di sektor pertanian, kehutanan, dan kelautan. Kontribusi sektor ini terhadap total produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Pangandaran 27,07 persen pada tahun 2019.
Posisi geografis kabupaten yang terletak di ujung timur Provinsi Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia ini memberi keuntungan berlimpah di sektor perikanan dan kelautan. Kegiatan masyarakat Pangandaran lainnya adalah di sektor perdagangan besar dan eceran (20,17 persen) serta transportasi dan pergudangan (11,64 persen).
Potensi pariwisata pantai sangat besar. Pangandaran memiliki sejumlah pantai yang sudah ternama dan menjadi obyek wisata, seperti Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, Pantai Madasari, dan Pantai Karapyak.
Dari aktivitas wisata, kontribusi bagi perekonomian cukup berarti. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum memberi sumbangan 9,36 persen terhadap total PDRB Kabupaten Pangandaran. Dengan potensi ini tidak salah jika visi daerah ini untuk pengembangan jangka panjang bertumpu pada sektor kelautan dan pariwisata.
Mewujudkan Pangandaran sebagai destinasi wisata berkelas dunia masih menjadi visi besar kedua pasangan yang maju dalam pilkada 2020. Keduanya memiliki keinginan yang sama untuk menuntaskan rencana pembangunan jangka panjang daerah yang sudah dituangkan dalam peraturan daerah ini.
Dalam paparan visinya, Jeje Wiradinata-Ujang Endin Irawan menyebutkan akan menjadikan Pangandaran juara menuju wisata berkelas dunia yang berpijak pada nilai dan karakter bangsa. Kurang lebih sama, pasangan calon Adang Hadari–Supratman juga ingin menjadikan Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata dunia yang adil, amanah, dan nyaman atau disingkat dengan Aman.
Pasangan mana yang lebih menarik bagi pemilih di Pangandaran untuk mewujudkan impian tujuan wisata kelas dunia akan ditentukan pada 9 Desember mendatang.