logo Kompas.id
RisetWaspadai Leptospirosis di Masa...
Iklan

Waspadai Leptospirosis di Masa Pandemi

Penyakit leptospirosis terkait dengan faktor banjir dan populasi tikus yang masih tinggi di permukiman. Manifestasi gejala penyakit itu beragam, mulai dari demam, pembesaran hati dan limpa, sampai kerusakan ginjal.

Oleh
Krishna P Panolih
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pFYDh8gCJW9u8uJMuQmg8DyRUyU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fa9a3d432-47a8-4493-9b44-c9dd3fa42546_jpg.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Kondisi pascabanjir di Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, 2 Januari 2020. Masyarakat terdampak banjir dan longsor berisiko mengalami penyakit akibat lingkungan yang kotor, seperti ISPA, leptospirosis, dan diare.

Dua bulan ini hujan kian sering turun dan menyebabkan genangan air, bahkan banjir di beberapa wilayah. Sekaranglah saatnya mewaspadai leptospirosis, penyakit yang gejalanya bisa mirip dengan Covid-19.

Pada Maret 2002, pengalaman buruk dialami sejumlah warga di Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Delapan warga meninggal akibat leptospirosis. Warga sudah mengetahui leptospirosis dipicu urine tikus. Maka, mereka pun beramai-ramai berusaha menangkap tikus. Bermodalkan perangkap yang disediakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, warga bersemangat memburu tikus, apalagi ada imbalan bayaran Rp 1.000 per ekor.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000