logo Kompas.id
RisetAnomali Cuaca Perburuk Musim...
Iklan

Anomali Cuaca Perburuk Musim Hujan

Anomali cuaca La Nina dan aliran udara sepanjang khatulistiwa yang membawa siklus basah (MJO) membuat risiko bencana hidrometeorologi di musim hujan tahun ini meningkat.

Oleh
Yoesep Budianto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U1mjXsFevqnQO_4rXSE7jx59Rpo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fe0d7e143-3cd5-4cc6-8798-6d93c9b6a4d1_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Mendung menyelimuti kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudra Pasifik yang berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan deras yang disertai angin kencang.

Sebagian besar wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan pada Oktober 2020. Ancaman bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor makin mengancam seiring munculnya anomali cuaca di skala regional. Semua daerah harus mengantisipasi besarnya kerugian karena bencana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, setidaknya 34,8 persen wilayah Indonesia telah beralih ke periode basah mulai Oktober 2020. Periode basah ini akan diwarnai turunnya hujan dengan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2020.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000