logo Kompas.id
RisetMetamorfosis Parlemen di...
Iklan

Metamorfosis Parlemen di Nusantara

Pembangunan kelembagaan wakil rakyat mengalami dinamika yang tidak mudah. Kini, dalam usia 75 tahun, kehadiran DPR tidak saja menjadi tuntutan demokrasi, tetapi juga tuntutan zaman yang terus bergerak.

Oleh
Dedy Afrianto
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_8gUTANrlSkAQ8X0U_H6AIMekNI=/1024x1365/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2Fwin4-1.jpg
KOMPAS/WINDORO ADI

Poster kegiatan Volksraad semasa MH Thamrin menjadi anggota di Museum MH Thamrin, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Lebih dari satu abad silam, semangat untuk memiliki lembaga perwakilan rakyat telah dimiliki oleh para tokoh bangsa. Semangat itu juga terlihat dalam pembentukan KNIP beberapa hari setelah proklamasi. Dalam perjalanannya, lembaga ini mengalami transformasi yang berliku hingga menjadi DPR yang kini dikenal oleh masyarakat.

Perlunya lembaga perwakilan rakyat dalam ketatanegaraan telah disadari oleh para tokoh bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada dekade kedua abad ke-20, sejumlah tokoh, seperti Abdul Moeis, Dwidjosewojo, dan beberapa tokoh lain, telah bertolak ke Belanda untuk mengajukan beberapa pemikiran. Salah satunya adalah agar Indonesia memiliki lembaga perwakilan rakyat.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000