logo Kompas.id
RisetPeluang Politik Dinasti di...
Iklan

Peluang Politik Dinasti di Pilkada

Peluang kemenangan pasangan calon di pilkada yang lahir dari jalur politik dinasti juga menyimpan ketidakpastian.

Oleh
Eren Marsyukrilla
· 5 menit baca

Peluang kemenangan pasangan calon di pilkada yang lahir dari jalur politik dinasti juga menyimpan ketidakpastian. Meskipun demikian, jaringan kekerabatan politik, terutama dukungan simpatisan yang dibangun oleh generasi pendahulunya, menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan dibandingkan dengan pasangan calon tanpa modal kekerabatan.

Hal ini tergambar dari data yang menyebutkan bahwa, sepanjang 2015-2018, misalnya, dari 202 pasangan calon yang memiliki modal sosial dari jalur kekerabatan politik tidak semuanya berhasil mengoptimalkan modal tersebut untuk meraih kemenangan di pilkada. Dari jumlah tersebut, memang sebagian besar (57,9 persen) berhasil memenangi kontestasi, tetapi sisanya (42,1 persen) gagal di pilkada. Hasil ini menunjukkan tidak semua calon yang masuk melalui jalur kekerabatan dalam kontestasi akan dengan mudah meraih kemenangan.

Salah satu fenomena kekalahan telak adalah kasus Pilkada Kota Makassar 2018. Saat itu, pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal adalah pasangan tunggal di pilkada. Munafri dikenal sebagai keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000