Bermain Gim, Belajar Memahami Covid-19
Memahami bahaya Covid-19 dapat dilakukan lewat berbagai cara. Salah satu cara menambah pengetahuan tentang Covid-19 dapat diperoleh lewat permainan atau gim dalam jaringan.

Selama masa pandemi, tingginya pemahaman manusia tentang Covid-19 dapat menyelamatkan banyak nyawa. Untuk mewujudkannya, proses edukasi terus digalakkan melalui berbagai media tak terkecuali gim yang kini semakin banyak pengaksesnya.
Hanya dalam beberapa bulan, pandemi Covid-19 menyebar sangat cepat dan telah merenggut banyak korban. Menurut data Johns Hopkins University and Medicine, sejak 22 Januari 2020 setiap hari rata-rata terjadi penambahan 47,2 ribu kasus positif. Dan, hingga 2 Juni 2020 jumlahnya mencapai 6,3 juta kasus yang tersebar di 188 negara. Dari total itu, 375,9 ribu orang atau 5,9 persen di antaranya kehilangan nyawa.
Demi memperlambat penyebaran virus semakin luas, sejumlah kebijakan telah diberlakukan di banyak negara. Mulai dari penguncian atau lockdown penuh seperti yang diberlakukan di Kota Wuhan, China, sejak 23 Januari 2020 dan juga Malaysia sejak 18 Maret 2020. Ada juga lockdown parsial di Singapura sejak 7 April 2020 dan PSBB di sejumlah kota di Indonesia sejak 10 April 2020.
Kebijakan-kebijakan itu diterapkan agar warga dapat mengurangi kontak sosial dan lebih banyak beraktivitas di rumah. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, warga dianjurkan mematuhi sejumlah protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, jaga jarak sosial minimal 1 meter, hingga menjaga higienitas. Hal ini dilakukan agar penularan virus melalui droplet dapat diminimalkan.
Meski kebijakan dan sanksi telah diberlakukan, tidak sedikit warga masih tidak patuh. Ketidakpatuhan warga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di dalam tulisan How to improve adherence with quarantine: rapid review of the evidence (Brooks dkk, 2020) disebutkan ada sembilan faktor yang mempengaruhi. Satu di antaranya adalah pengetahuan atau pemahaman warga tentang wabah penyakit yang terjadi dan protokol karantina yang sedang diberlakukan.
Baca juga: 40.660 Pelanggaran Terjadi Selama PSBB di DKI Jakarta
Tren gim
Pemahaman warga ini akan lebih baik jika menjadi kesadaran bersama. Protokol kesehatan dipatuhi bukan karena bayang-bayang sanksi tegas. Namun, menjadi kebiasaan baru sebagai upaya proteksi diri sendiri dan juga orang lain. Memang, hingga menuju fase ini tidak mudah, maka dari itu proses edukasi harus terus dilakukan melalui berbagai media. Salah satunya media gim yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan tren yang tinggi.
Secara global awal tahun ini pengunduh aplikasi gim di ponsel pintar mengalami kenaikan yang signifikan. Menurut laman Adjust.com, sepanjang triwulan I-2019 hingga triwulan I-2020, jumlah pengunduh gim naik hingga 75 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada Maret 2020. Rata-rata harian pengunduh gim pada bulan itu naik 18,2 juta atau 97,9 persen dari bulan yang sama tahun 2019.

Kenaikan pengunduh gim ini dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas warga yang dilakukan di rumah saja selama masa pandemi Covid-19. Hal ini sesuai dengan hasil survei yang dilakukan Kantar Indonesia. Pada periode 7-12 April 2020, 86 persen responden mengaku menghabiskan sebagian besar waktunya hanya di rumah.
Kondisi ini kemudian menyebabkan durasi bermain ponsel pintar menjadi semakin lama. Terlihat dari data opensignal.com tentang persentase waktu terhubung koneksi Wi-Fi selama masa pandemi. Dibandingkan rata-rata waktu mingguan sebelumnya, 20 dari 26 negara yang diobservasi mengalami peningkatan 3-25 persen pada periode 16-22 Maret 2020.
Sementara itu, dalam kondisi normal, rata-rata waktu untuk bermain ponsel pintar selama 3,7 jam per hari pada tahun 2019. Angka ini diperoleh dari Laporan App Annie berjudul State of Mobile 2020. Porsi tertinggi adalah membuka aplikasi sosial media dan komunikasi 50 persen. Kemudian disusul aplikasi video dan hiburan 21 persen serta gim 9 persen.
Pada periode yang sama laman Adjust.com melaporkan, lama membuka gim justru melebihi aplikasi belanja dan pemutar musik. Dalam satu hari, rata-rata pengguna ponsel pintar membuka gim mid-core selama 38,78 menit, gim casual 16,62 menit, dan gim sports 16,03 menit. Sementara aplikasi belanja hanya sekitar 5 menit, bahkan pemutar musik tidak lebih dari 4 menit.
Gim di ponsel sendiri terdiri dari beberapa kategori. Gim casual salah satunya merupakan jenis gim yang mudah dimainkan hampir semua orang, seperti Pokemon Go dan Idle Miner Tycoon. Ada juga gim mid-core yang dapat dimainkan dalam waktu singkat, tetapi dapat terus dinikmati dalam jangka waktu lama seperti Clash of Clans dan Game of War.
Gim lain yang juga tidak kalah populer adalah jenis MOBA (multiplayer online battle arena) seperti Mobile Legends serta ada pula berbagai jenis gim yang masuk dalam kategori sport.

Data dari laman opensignal.com tentang persentase waktu terhubung koneksi Wi-Fi selama masa pandemi Covid-19.
Baca juga : Kompetisi E-sport Perdana Digelar Presiden
Gim edukasi
Hingga saat ini, edukasi kepada warga terkait Covid-19 terus digaungkan. Kegiatan ini dilakukan di berbagai kanal media. Di Indonesia contohnya, melalui media televisi, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto setiap sore memberikan perkembangan data dan informasi. Selain televisi, edukasi ini juga dilakukan di media sosial, media cetak, radio, poster, SMS, hingga gim.
Sejumlah aplikasi gim sengaja dibuat sebagai wahana edukasi warga. Contohnya gim bernama Can You Save the World? karya Profesor Richard Wiseman di University of Hertfordshire Inggris, bersama tim pengembang gim. Melalui avatar di gim PC ini pemain diajak berjalan kaki menjelajah kota. Selama perjalanan pemain diminta mengindari para pedestrian dan pesepeda yang berpotensi menularkan virus penyebab Covid-19.
Di tengah jalan terdapat masker yang dapat dikumpulkan pemain dan di beberapa titik dapat didonasikan sebagai salah upaya untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Selain masker, ada juga ikon makanan yang dapat diambil pemain sebagai sumber energi selama penjelajahan. Sebab, satu energi makanan akan berkurang setiap kali menabrak pedestrian ataupun pesepeda.
Gim ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, orang dewasa pun akan asyik memainkan gim ini. Sebab jika masuk dalam kategori gim ponsel, gim ini tergolong dalam gim casual. Meski mudah dimainkan, pesan kuat ingin disampaikan di dalam gim ini. Mulai dari pentingnya menjaga jarak sosial, menjaga kesehatan, dan juga berbagi untuk keselamatan orang banyak.
Setelah Inggris, Indonesia belum lama ini juga meluncurkan gim serupa. Tepatnya pada 2 Mei 2020 ketika peringatan Hari Pendidikan Nasional diluncurkan gim bernama Dawn of Civilization: Solve Corona. Gim ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Jawa Timur dan para sukarelawan pelajar di luar negeri, yaitu Nusantara Innovation Forum di Inggris dan Solve Education di Singapura.
Gim yang dapat dimainkan di PC maupun ponsel pintar Android ini mengajarkan sejumlah hal. Melalui mini game-nya, pemain diajak mengisi kuis cerdas terkait Covid-19. Selain itu, ada juga kuis serupa untuk melatih kemampuan bahasa Inggris. Setiap jawaban yang benar akan mendapatkan skor yang nantinya akan dikonversi menjadi kebutuhan pokok atau alat pelindung diri (APD).
Selain kedua gim di atas, ada juga gim untuk mencari obat virus korona. Gim itu bernama Foldit yang dikembangkan para peneiliti dari Institute for Protein Design (IPD) di University of Washington. Gim yang diluncurkan pada tahun 2008 ini menantang pemainnya untuk memecahkan teka-teki rumit terkait rantai protein. Hingga dapat terbentuk struktur baru untuk memblokir berbagai virus penyebab penyakit, termasuk virus korona.
Meski tampak rumit, gim puzzle 3D daring ini dapat dimainkan oleh semua pemain tak terkecuali mereka yang tidak paham tentang biologi. Sebab bagi pemula telah disediakan tutorial yang menjelaskan protein mana yang sesuai dengan virus korona. Pada versi lanjutan, pemain diajak untuk merancang protein mereka sendiri.

Peneliti di IPD akan mengamati hasil eksperimen para pemain ini. Tidak menutup kemungkinan, mereka mulai mengembangkan vaksin berdasarkan struktur protein yang dibuat di dalam gim. Bahkan tahun 2011 pernah ditemukan struktur molekul enzim protease retroviral (M-PMV) hasil konstruksi salah seorang pemain. Struktur ini berperan penting dalam pengembangan virus mirip dengan HIV.
Gim-gim semacam ini dapat menggaungkan rasa kepedulian bersama akan masalah yang sedang dihadapi banyak umat manusia. Melalui gim Foldit, apa pun latar belakang pemain dapat berpartisipasi aktif menemukan obat mujarab untuk menangkal virus korona. Sementara melalui gim Can You Save the World?dan Dawn of Civilization: Solve Corona, pemain diajak untuk lebih mengerti Covid-19 dan familiar dengan kebiasaan-kebiasaan baru selama pandemi.
Gim sebagai media edukasi warga merupakan sebuah terobosan yang jitu. Meski demikian hal yang paling utama adalah bagaimana pemahaman terkait Covid-19 dapat menyebar luas. Termasuk di dalamnya protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah. Hingga timbul rasa kepedulian bersama untuk menekan penyebaran virus dan semakin banyak nyawa yang dapat diselamatkan. (LITBANG KOMPAS)