logo Kompas.id
RisetRob Masih Mengancam Pesisir...
Iklan

Rob Masih Mengancam Pesisir Utara Jawa

Genangan rob bukan hanya persoalan perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka air laut, melainkan juga ada campur tangan manusia yang menyebabkan permukaan tanah menurun dan mengakuisisi kawasan lindung pesisir.

Oleh
M. Puteri Rosalina
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/D0pTXBAWnY3hVtne6wSrF8naJe0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190611ags63_1560224264.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Rob atau limpasan air laut di Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (11/6/2019).

Musim hujan kemungkinan segera berakhir pada akhir Maret mendatang. Namun bukan berarti ancaman banjir di kawasan pesisir hilang. Masih ada banjir rob yang mengancam pantai utara Jawa saat pasang laut terjadi. Dampaknya bukan hanya soal bangunan ataupun jalan yang tergenang, melainkan juga menghambat kegiatan transportasi serta ekonomi masyarakat.

Kata rob sudah identik dengan banjir akibat pasang air laut yang terjadi di kawasan pesisir. Rob sebenarnya merupakan bahasa Jawa yang juga berarti pasang (air naik). Berdasarkan penelusuran pemberitaan Kompas, istilah rob pertama kali muncul dalam pemberitaan mengenai Kota Semarang, Jawa Tengah (Kompas, 19/2/1996).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000