Inovasi-inovasi di Kota Surabaya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin memberikan penghargaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam acara Pemberian Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 di Surabaya, Rabu (19/9/2018).
Partisipasi masyarakat adalah kunci keberhasilan dari seorang pemimpin membangun daerahnya, dan Kota Surabaya merupakan sebuah contoh bagaimana pemimpin daerah mentransformasi modal sosial untuk membalik masalah menjadi berkah. Modal sosial ini telah ditransformasikan menjadi nilai estetika, ekonomi, dan peningkatan kualitas hidup warga kota.
Di tangan Walikota Tri Rismaharini, Kota Surabaya menampakkan sebuah eskalasi pembaruan yang masif. Wajah baru senantiasa hadir dalam dimensi-dimensi ruang dan gerak. Kota yang dulu dikenal sebagai kota pesisir yang panas ini sekarang menampilkan wajah yang lebih asri dan dingin dengan banyaknya pepohonan dan taman kota yang rindang. Wajah permukiman-permukiman kumuh di pinggir pantai pun disulap menjadi indah dan menampilkan warna pelangi.
Di tangan Walikota Tri Rismaharini, Kota Surabaya menampakkan sebuah eskalasi pembaruan yang masif.
Tak hanya penampilan luar yang berubah, Kota Surabaya juga terlihat paling sigap mengubah pelayanan birokrasi dan membuat mekanisme pengawasan internal pemerintahan yang ketat. Namun, di sisi lain, juga meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan, ekonomi, dan penanganan masalah-masalah sosial.
Dengan semua upaya yang dilakukan, tak berlebihan jika Pemerintah Kota Surabaya menjadi institusi yang paling banyak memenangkan penghargaan dibanding kota-kota atau kabupaten lainnya. Berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional diraihnya untuk inovasi-inovasi yang telah dilakukannya. Di dalam negeri, setiap tahun Pemkot Surabaya juga memperoleh penghargaan untuk berbagai bidang. Selama 2014-2018, misalnya, Pemkot Surabaya telah 14 kali memperoleh penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan RB).
Di tingkat internasional, periode tahun 2017-2018 saja Pemkot Surabaya memperoleh penghargaan Global Green City dari PBB, Learning City dari UNESCO, ASEANTA Awards 2018, Lee Kuan Yew World City Prize, The OpenGove Recognition of Excellence 2018, Scroll of Honour Award dari UN Habitat, dan terakhir sebagai Online Popular City dalam The Guangzhou International Awards.
Penghargaan Global Green City diraih Kota Surabaya dalam acara Sustainable City and Human Settlements Award (SCAHSA) yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 31 Oktober 2017 di New York. Surabaya terpilih sebagai tiga kota terbaik dunia bersama Kota Maanheim (Jerman) dan Zhejiang Province (China).
Penghargaan Global Green City adalah penghargaan tertinggi kepada kota yang dirancang dengan memperhatikan dampak lingkungan, keseimbangan ekologi, serta pembangunan masyarakat berkelanjutan. Pemerintah Kota Surabaya dianggap telah mengubah wajah kota menjadi jauh lebih bersih dan hijau, berhasil menata permukiman kumuh dan taman, serta menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
Penghargaan Learning City dari UNESCO diperoleh Kota Surabaya pada 19 September 2017 di Cork, Irlandia. Surabaya mendapat kehormatan itu bersama 15 kota dunia lainnya yang mampu mengalami kemajuan luar biasa yang dicapai dalam mempromosikan pendidikan seumur hidup. Dalam mengembangkan konsep Learning City, Pemerintah Kota Surabaya mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan membentuk kampung-kampung pendidikan, seperti Rumah Bahasa, Rumah Matematika, membuat Broadband Learning Center (BLC).
Lewat kampung pendidikan ini, anak-anak dapat belajar secara non-formal dalam bentuk permainan dan melalui BLC warga dapat memanfaatkannya untuk belajar mengenai komputer dan internet. Konsep belajar diterapkan kepada seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali mereka dengan kebutuhan khusus.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara dalam satu sesi diskusi kerja sama bidang bisnis dan perdagangan pada kongres UCLG ASPAC dengan tema penanganan bencana di Dyandra Convention Center, Surabaya, Rabu (12/9/2018). Kongres UCLG ASPAC ke-7 yang diikuti perwakilan sejumlah kota di Asia Pasifik dan berlangsung hingga 15 September 2018 ini mengusung tema ”Pembangunan Berbasis Inovasi Menuju Kota Berkelanjutan”.
Penghargaan paling bergengsi di dunia, yakni Scroll of Honour Award dari UN Habitat diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Nairobi, Kenya, 1 Oktober 2018. Penghargaan ini diberikan kepada empat orang dari berbagai negara yang mempunyai kontribusi luar biasa terhadap perkembangan dan memperbaiki kehidupan perkotaan, mengelola pemukiman dan mengangkat kehidupan masyarakat miskin, serta memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal. Risma juga dinilai membuat kota dan masyarakat menjadi inklusif, aman, memiliki daya tahan dan berkelanjutan.
Penghargaan ASEANTA Awards kategori Asean Clean Tourist City Standard diraih Kota Surabaya (bersama Kota Bandung dan Kabupaten Banyuwangi) pada 26 januari 2018. ASEANTA Award merupakan penghargaan di bidang pariwisata untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Dengan penghargaan ini, Kota Surabaya dinilai memenuhi standar sebagai kota pariwisata yang bersih.
Penghargaan Recognition of Excellence 2018 diterima Pemkot Surabaya dalam acara OpenGov Leadership Forum pada 22 Maret 2018. OpenGov Recognition of Excellence ini sendiri bertujuan untuk membuat taraf atau standar baru kehidupan di wilayah ASEAN, Australia, dan New Zealand.
Kota Surabaya dipandang sebagai kota yang bisa menemukan cara baru untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat, memudahkan dan meningkatkan sistem pemerintahannya, mampu memberdayakan masyarakat, serta terus menerus menggali potensi dari teknologi terbaru untuk menghadapi tantangan dengan pembaruan sistem. Karena debutnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini kemudian terpilih secara aklamasi sebagai Presiden United Cities Local Government Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) untuk periode 2018-2020.
Penghargaan Lee Kwan Yew World City Prize kategori Special Mention diterima Kota Surabaya di acara World Cities Summit (WCS) di Singapura 9 Juli 2018 lalu, karena kesuksesan pemkot mengusung pemberdayaan warga di lingkungan kampung, sehingga menjadikan Kota Surabaya sebagai kota unik dan memiliki karakteristik berbeda dengan kota lain di dunia. Perkampungan di Surabaya menjadi memiliki struktur tematik beragam.
Upaya pembenahan seperti saluran, paving, akses pelayanan taman baca, lapangan olahraga, boarding learning center dan pelayanan kesehatan puskesmas yang tersedia di dalam kampung itu juga menjadi nilai tambah. Pemerintah kota juga dinilai mampu menciptakan perkampungan perkotaan yang layak huni, mampu menjaga kampung serta meningkatkan perekonomian UMKM lewat program “Kampung Unggulan” dan “Pahlawan Ekonomi Pejuang Muda”.
Penghargaan The Guangzhou International Awards 2018 kategori “Online Popular City” dimenangkan oleh Pemkot Surabaya pada 7 Desember 2018. Acara penghargaan itu diselenggarakan oleh United Cities and Local Governments (UCLG), World Association of the Major Metropolises (Metropolis), dan Pemerintah Kota Guangzhou. Lewat hasil voting sejumlah 1.504.535 suara masyarakat, Kota Surabaya memenangkannya, menyisihkan 30 kota terbaik di dunia dalam kategori online popular city.
Dalam kompetisi ini, Kota Surabaya dinilai berpartisipasi dalam pengelolaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di menyosialisasikan daur ulang dari tingkat rumah tangga. Sistem ini dinilai mempermudah kota dalam mengatur maupun mengolah sirkulasi limbah plastik di Surabaya dan mendorong warga untuk melakukan kebun kota (urban farming).

Menu makanan kepada lansia dalam program permakanan gratis Pemerintah Kota Surabaya.
Di Indonesia, Pemerintah Kota Surabaya menjadi institusi daerah terinovatif yang sulit ditandingi oleh pemerintah kota atau pemerintah kabupaten lainnya. Aneka penghargaan terhadap inovasi-inovasinya merambah segala bidang, mulai dari pendidikan, perencanaan pembangunan, sistem informasi pemerintahan, kesehatan, penanganan masalah sosial, sampah, ekonomi, hingga kependudukan.
Program “3R”
Program “3R” (reduce, reuse, recycle) pengelolaan sampah dengan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka mengurangi sampah dan mengambil nilai ekonomis dari sampah. Sampah organik dipakai sebagai media tumbuh bagi bayi larva Black Soldier Fly (BSF), untuk memproduksi larva sekaligus mereduksi buangan sampah. Larva dapat dijual sebagai pakan unggas dan ikan, sementara residu hasil memproses sampah dapat menjadi kompos.
Sampah daun dan ranting diproses menjadi pupuk dan didistribusikan ke taman-taman di Surabaya, sebagian dipakai untuk menghasilkan gas methan. Gerakan pengurangan sampah juga diterapkan di sekolah melalui program Eco School. Inovasi itu mampu menekan volume sampah organik 60 persen dari 1.500 ton sampah kota per hari dan mengurangi pasokan sampah dari pasar tradisional yang masuk ke TPA hingga 40 ton per hari. Gerakan ini melibatkan 28.600 kader lingkungan dan 620 fasilitator yang tersebar di seluruh Surabaya.
E-Musrenbang
Sistem musyawarah perencanaan pembangunan yang telah dilakukan secara online melalui website www.musrenbang.surabaya.go.id. Lewat mekanisme ini, terjamin keakuratan data, ketepatan sasaran kegiatan, mempermudah pengelompokan jenis usulan pekerjaan, rekapitulasi data lebih cepat dan efisien. Selain itu warga lebih mudah untuk mengetahui kepastian usulan mereka telah dimasuk dan verifikasi oleh Tim Musrenbang dengan disertai foto usulan yang akurat dan up date, dan kebutuhan anggaran yang diajukan masyarakat dapat diproses lebih cepat dan tepat. Sejak tahun 2009.
GRMS (Government Resources Management System)
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Pemerintahan dalam hal pengelolaan keuangan daerah yang terintegrasi dari aktivitas birokrasi hulu sampai dengan hilir (dalam konteks belanja). GRMS meliputi proses penyusunan anggaran (e-Budgeting), perencanaan pekerjaan (e-Project Planning), pelelangan secara elektronik (e-Procurement), administrasi kontrak dan pencairan pekerjaan (e-Delivery), monitoring pelaksanaan kegiatan (e-Controlling) dan pengukuran kinerja PNS (e-Performance). Sejak tahun 2004.
Media Center Pemerintah Kota Surabaya
Wadah bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan atau memohon informasi seputar Pemerintah Kota Surabaya. Berhasil mempersingkat prosedur, mengurangi biaya, dan mempercepat jaring aspirasi dan informasi dari masyarakat ke Pemerintah Kota Surabaya. Sejak tahun 2011.
Rapor Online
Sistem yang efektif dan efisien untuk memudahkan wali murid melihat rapor putra-putrinya tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Dapat diakses sewaktu-waktu dan di mana pun karena disimpan dalam sistem online. Sistem meminimalisir kesalahan dalam penulisan rapor. Sejak tahun 2013.
Surabaya Single Window (SSW)
Program pengurusan perizinan secara online. Sistem ini memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian atau pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron, serta pembuatan keputusan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah. Memudahkan warga kota Surabaya maupun warga asing yang ingin berinvestasi di Surabaya. Sejak tahun 2013.
Try Out Online
Sistem informasi berisi soal-soal ujian untuk latihan siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional dari jenjang SD hingga SMA, mudah diakses tanpa biaya.
Campus Social Responsibility
Merupakan kegiatan yang dilakukan Dinas Sosial bekerjasama dengan perguruan tinggi melalui mahasiswanya untuk melakukan pendampingan kepada anak putus sekolah dan anak rentan putus sekolah. Satu orang mahasiswa mendampingi satu orang adik asuh. Melalui proses pendampingan diharapkan terjadi transfer ilmu, pengetahuan, dan wawasan kepada anak bermasalah sosial sehingga dapat mengubah pola pikir dan perilaku mereka. Program memiliki tujuan mengembalikan anak bermasalah sosial yang putus sekolah untuk kembali bersekolah dan anak kategori rentan putus sekolah untuk tetap bersekolah.

Rega Fitriawati (19) membimbing adik asuhnya Rafli dalam program Campus Social Responsibility (CSR) Dinas Sosial Kota Surabaya, Sabtu (1/10/2018) di Surabaya, Jawa Timur.
E-Health
Aplikasi yang memudahkan warga untuk mempersingkat antrian di puskemas maupun rumah sakit. Melalui penggunaan aplikasi E-Health, pemohon tidak perlu datang langsung ke loket pelayanan, melainkan cukup mendaftar di rumah bagi yang mempunyai koneksi internet maupun di E-Kios yang tersedia di seluruh kantor kelurahan, kecamatan dan puskemas Kota Surabaya, sehingga lebih efisien, disamping juga lebih ramah lingkungan karena pengurangan penggunaan kertas. Pemohon tidak perlu datang langsung ke loket, sehingga pemrosesan berkas pun menjadi lebih cepat.
SWAT - SOLID WASTE TRANSPORTATION
Sistem manajemen pengangkutan sampah secara online dan terintegrasi, sehingga memudahkan evaluasi beberapa hal terkait penanganan persampahan. Sistem ini meliputi identifikasi volume sampah yang masuk ke TPA, identifikasi sumber sampah untuk evaluasi implementasi retribusi persampahan, optimalisasi rute pengangkutan sampah sehingga efektif dalam pemakaian BBM angkutan sampah, peningkatan kinerja (disiplin) supir sehingga berpengaruh terhadap jadwal pengangkutan sampah.
Rumah Bahasa
Ruang publik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing warga Kota Surabaya secara gratis, sebagai salah satu wujud perhatian pemerintah kota dalam mempersiapkan warga menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pemkot menyiapkan fasilitas kursus bahasa asing secara gratis untuk 10 bahasa asing di antaranya: Mandarin, Jepang, Korea, Arab, Thailand, Prancis, Jerman, Belanda, Rusia, dan Spanyol. Tenaga pengajarnya merupakan volunteer dari berbagai profesi, dan beberapa adalah native speaker dari Konjen Jepang, Korean Association, pengajar di lembaga pendidikan, dan expatriat.
“112”
Pelayanan publik terpadu guna menangani berbagai keluhan, laporan, pengaduan, atau permasalahan lainnya yang terjadi di masyarakat baik yang bersifat kegawatdaruratan maupun tidak. Masyarakat cukup menghubungi satu nomer yang mudah diingat dan bebas biaya serta dapat diakses selama 24 jam penuh tanpa libur, yaitu nomor telepon 112. Memiliki manfaat mengatasi berbagai permasalahan sosial seperti kebakaran, konflik sosial, bangunan runtuh, orang tenggelam, papan reklame roboh, pohon tumbang, kemacetan, orang gantung diri, penemuan bayi, kecelakaan lalu lintas, anak hilang dan permasalahan lainnya.
Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda
Pahlawan Ekonomi adalah program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah bagi warga Surabaya, khususnya perempuan, berupa pelatihan dan pendampingan usaha. Sedangkan Pejuang Muda merupakan program pemberdayaan yang dikhususkan anak muda yang putus sekolah, tidak melanjutkan kuliah, atau pengusaha muda yang baru terjun di dunia usaha. Mereka diberi pelatihan dan pendampingan sampai ke tahap pengemasan, promosi, dan pemasaran produk. Juga dikenalkan konsep go global, go digital dan go financial untuk mendorong pelaku UKM memiliki usaha meluas hingga ranah global, dengan memanfaatkan teknologi digital.
TAHU PANAS, (Tak Takut Kehujanan, Tak Takut Kepanasan)
Program dari Dinas Sosial Surabaya dalam perbaikan rumah tidak layak huni melalui rehabilitasi sosial daerah kumuh. Berupa perbaikan rumah tidak layak huni dan pembuatan jamban sehat, yang dilakukan secara terpadu, baik dalam hal perbaikan fisik, lingkungan, sosial maupun ekonomi masyarakat di lingkungan perkampungan.
“6 in 1”
Program pengurusan akte lahir, kematian, perkawinan, perceraian, surat pindah datang, dan pindah keluar secara online. Masyarakat bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya dan tidak perlu lagi datang ke kantor Dispendukcapil. (LITBANG KOMPAS)