Capres Pilihan Publik
Ingin tahu lebih detail berapa persen elektabilitas para tokoh yang sudah disebutkan tadi berdasar hasil survei Kompas terkini? I ngin tahu pula di daerah mana saja basis suara mereka, siapa saja pemilih mereka berdasar pilihan partai politik, maupun kecenderungan pilihan presiden di Pemilu 2019?
Silahkan membaca ulasan lebih lengkap di Harian Kompas edisi hari Rabu, 23 Februari serta baca tulisan-tulisan terkait di Kompas.id.
(KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berdasar hasil survei Kompas Januari 2022 naik hampir dua kali lipat dibandingkan survei Oktober 2021. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kenaikan elektabilitas 5,9 persen, sedangkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik 6,6 persen dibandingkan dengan hasil survei Kompas terakhir. (REK/SYA/PDS)
(KOMPAS/ADITYA DIVERANTA) Muhaimin Iskandar
Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Neng Eem Marhamah mengatakan, kader-kader partainya telah menyepakati untuk mengusung Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar untuk menjadi capres dari PKB. Namun, bagaimana realisasinya ke depan, hal itu akan sangat bergantung pada dinamika politik yang berkembang, termasuk langkah koalisi yang mungkin terbangun nantinya.
PKB juga tidak terlalu risau dengan kenaikan elektabilitas sejumlah nama dari hasil survei Kompas, karena Eem menilai semua tokoh memiliki kekuatan masing-masing. Parpol juga memiliki kader terbaik masing-masing yang ingin dimajukan. “PDI-P memiliki Ganjar, tetapi ia tidak memunyai kekuasaan penuh atas partainya. Anies juga populer, tetapi tidak memiliki partai. Ridwan Kamil juga tidak memiliki partai,” kata Eem (SYA/REK/PDS)
Di antara 13 nama capres pilihan publik, ada empat nama berlatar belakang militer, bahkan salah satunya memiliki elektabilitas sebesar 26,5 persen pada survei Litbang Kompas Januari 2022. Tiga nama lainnya secara berurutan mendapatkan dukungan sebesar 3,7 persen; 1,4 persen; dan 2 persen.
Dibandingkan survei Oktober 2021, tingkat keterpilihan capres berlatar belakang militer ini meningkat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari salah satu karakter kepemimpinan yang menjadi rujukan utama masyarakat yaitu ketegasan. Siapa saja mereka? (DEB/Litbang Kompas)
(KOMPAS/PRADIPTA PANDU)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan Golkar masih tetap optimis untuk menyosialisasikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Sosialisasi dilakukan makin intens sejak tiga bulan terakhir ketika Airlangga kian rajin turun ke daerah.
"So far, selama ini respons masyarakat masih bagus. Memang masih ada gap, artinya Pak Airlangga turun dalam posisi yang tidak bisa 100 persen sebagai ketum partai, tidak bisa betul-betul sebagai capres, karena Pak Airlangga turun juga dalam rangka melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Menko Perekonomian. Tapi masyarakat juga tidak menafikan bahwa Pak Airlangga sudah dicalonkan Golkar," ujar Doli. (REK/SYA/PDS).
(KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO)
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P akan menunggu penilaian dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam menentukan calon presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Sekalipun ada empat kadernya masuk dalam survei Litbang Kompas, yakni Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Basuki Tjahaja Purnama, dan Tri Rismaharini, PDI-P belum menentukan siapa yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Namun, menurut Hasto, siapa pun yang ditetapkan oleh Megawati kelak, diyakini telah melalui serangkaian penilaian secara komprehensif, baik dari aspek ideologi Pancasila, kepemimpinan, keteguhan dalam prinsip, keberanian menghadapi risiko dalam mengambil kebijakan bagi masa depan, rekam jejak kepemimpinan, serta terpenuhinya aspek-aspek psikologis berupa kematangan sebagai pemimpin. “Proses pertimbangan ini tentunya dengan mendengarkan suara kebatinan rakyat,” ucap Hasto (SYA/REK/PDS).
Sebanyak 13 nama tokoh terjaring dalam survei Litbang Kompas Januari 2022 sebagai calon presiden pilihan publik.
Tiga diantaranya adalah gubernur. Sementara, lima nama berasal dari menteri yang bergabung dalam kabinet Indonesia Maju. Tiga nama lainnya berlatar belakang militer, satu tokoh pejabat negara, dan satu pimpinan legislatif. Siapakah mereka? (TIN/Litbang Kompas)
Rancangan teknis survei yang telah disiapkan melalui metode statistik dan penyesuaian anggaran, membutuhkan pengawasan saat pelaksanaan agar hasilnya dapat dicapai dengan cepat tanpa melebihi margin of error yang sudah ditetapkan. Selain kualitas tenaga lapangan yang handal, teknologi informasi serta sarana dan prasarana telekomunikasi sangat berperan dalam hal ini.
Penggunaan aplikasi pengisian kuesioner secara daring dapat memangkas beberapa tahapan input data. Pengembangan aplikasi yang mampu mengirimkan berbagai format media dan metadata, dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol kualitas terhadap data yang masuk dan tenaga lapangan. Ketergantungan terhadap koneksi internet yang kurang stabil di beberapa pelosok dapat diminimalisir dengan aplikasi yang hybrid.
Pemantauan terbantu dengan dashboard yang menampilkan progres dari wawancara yang telah dilakukan, dilengkapi peta yang menampilkan lokasi responden, serta identitas responden dan interviewer. Dengan begitu, memudahkan koordinator menghubungi interviewer jika ternyata masih ditemukan kesalahan, atau melakukan cek ulang terhadap beberapa responden secara acak. (SJP/Litbang Kompas)
Sumber : Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas Oktober 2021 dan Januari 2022 mencatat ada perubahan elektabilitas sejumlah tokoh pilihan publik untuk menjadi calon presiden. Setidaknya terdapat 13 nama besar yang menjadi rujukan publik untuk menjadi calon presiden.
Dari jumlah tersebut, ada tiga nama besar mendominasi pilihan publik. Pada Oktober 2021, ketiganya mengantongi total 37,4 persen pilihan responden. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat pada Januari 2022, yakni 61,2 persen.
Meningkatnya dukungan terhadap tiga nama ini memengaruhi elektabilitas figur-figur lain, terutama di papan tengah. Hanya satu nama yang bertahan stabil. Sementara pada papan bawah terjadi dinamika seiring dengan munculnya nama-nama baru. (DEB/Litbang Kompas)
Survei Litbang Kompas digelar dengan tiga agenda besar, yakni merekam suara publik terkait penilaian pada kinerja pemerintahan, menilai kinerja dan elektabilitas partai politik, dan memproyeksikan tokoh-tokoh yang diinginkan publik sebagai sosok presiden ke depan.
Survei periodik ini telah dimulai sejak tahun 2004 dan dibiayai secara mandiri oleh Kompas. Hal ini untuk menjaga independensi lembaga dengan tetap menjaga hasil riset yang berkualitas dan mampu menyajikan hasil yang sebenarnya, tanpa bias dalam penentuan metode. (TIN/Litbang Kompas)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Survei Kompas merekam ada tiga nama baru dalam bursa calon presiden 2024. Nama pertama meraih simpati 2 persen responden. Sementara dua lainnya dipilih 1,1 persen dan 0,6 persen publik.
Ketiga nama tersebut kini menempati posisi penting dalam pemerintahan dan legislatif. Siapakah mereka? (DEB/Litbang Kompas)
(KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)
Berikut nama sosok yang berdasar survei Kompas pada Januari 2022, masuk urutan enam sampai 13 teratas dengan elektabilitas di atas 0,5 persen. Nama disusun berdasar urutan abjad, bukan berdasar tingkat keterpilihan; Andika Perkasa, Basuki Tjahaja Purnama, Erick Thohir, Gatot Nurmantyo, Mahfud MD, Puan Maharani, Ridwan Kamil, dan Tri Rismaharini. (REK/SYA/PDS)
(Kompas/RADITYA HELABUMI)
Hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan urutan elektabilitas calon presiden masih fluktuatif, tetapi untuk urutan tiga teratas relatif tidak berubah dibandingkan dengan survei Kompas sebelumnya, yakni pada Oktober 2021. Berikut nama lima teratas diurutkan berdasarkan abjad, bukan berbasis perolehan suara yakni Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno (REK/SYA/PDS).
Harian Kompas menyelenggarakan survei kepemimpinan nasional pada 17-30 Januari 2022. Hasil survei menunjukkan ada sejumlah tokoh yang memuncaki benak publik sebagai calon Presiden. Dari 13 tokoh yang muncul dengan elektabilitas di atas 0,5 persen, dua tokoh di antaranya perempuan dan 11 tokoh lainnya laki-laki (REK/SYA/PDS).
Mengawali tahun 2022, Litbang Kompas kembali melakukan Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) pada 17-30 Januari 2022 di 34 provinsi. Survei tatap muka ini bersifat panel yang diselenggarakan tiga kali setahun untuk mengukur kinerja pemerintah berdasarkan pendapat masyarakat yang tersebar di 600 lokasi baik di perkotaan maupun pedesaan. Sebaran 600 lokasi tersebut mengikuti proporsi pedesaan dan perkotaan Indonesia agar hasilnya nanti dapat mewakili secara nasional.
Survei ini menargetkan 1.200 responden yang dipilih secara acak dan sistematis bertingkat dari berbagai kelompok usia dengan keberimbangan jenis kelamin 50:50. Dengan begitu, diharapkan margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tiga provinsi dengan jumlah responden terbesar adalah Jawa Barat (206), Jawa Timur (184), dan Jawa Tengah (164). Untuk pelaksanaannya, secara keseluruhan melibatkan sekitar 180 interviewer yang dibekali telepon pintar dan aplikasi pengisian kuesioner online. (SJP/Litbang Kompas)