JAKARTA, KOMPAS — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hati Nurani Rakyat Dadang Rusdiana mengatakan, Rabu (17/1) pukul 22.00, partainya akan menggelar musyawarah nasional luar biasa di Hotel Sultan, Jakarta, dengan agenda pergantian ketua umum.
Akan tetapi, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang tidak mengakui adanya munaslub tersebut.
Saat dihubungi, Dadang mengatakan, agenda munaslub malam ini adalah langsung memilih ketua umum. Ia berharap, Ketua Dewan Pembina Wiranto turut menghadiri agenda munaslub tersebut.
”Paling tidak, Pak Wiranto sudah merestui. Hadir atau tidaknya, munaslub akan tetap berjalan,” ujar Dadang.
Dadang kemarin mengatakan, beberapa pemimpin DPD telah bertemu dengan Wiranto. Dari pertemuan itu, Wiranto dianggap mendukung pelaksanaan munaslub.
Beberapa nama yang disebut Dadang berpotensi dipercaya forum munaslub untuk menjadi ketua umum antara lain Dossy Iskandar, Sarifuddin Sudding, Daryatmo, Wiranto, dan Moeldoko.
Beberapa nama yang disebut Dadang berpotensi dipercaya forum munaslub untuk menjadi ketua umum antara lain Dossy Iskandar, Sarifuddin Sudding, Daryatmo, Wiranto, dan Moeldoko.
Sejak Senin (15/1) terjadi saling pecat di kepengurusan Partai Hanura.
Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding beserta beberapa kader Partai Hanura di Hotel Ambhara memecat Oso, sapaan akrab Oesman Sapta Odang, dari posisi ketua umum. Daryatmo ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua umum.
Pemecatan Oso salah satunya didasari oleh adanya mosi tidak percaya dari 27 DPD yang merasa Oesman meminta uang dalam proses penjaringan bakal calon peserta pilkada 2018.
Akan tetapi, pada hari yang sama, Oso menyampaikan telah memecat Sudding terlebih dahulu dari posisinya sebagai sekjen sejak Minggu (14/1). Sudding dianggap merusak marwah partai. Posisi Sudding kini diduduki Herry L Siregar.
Hingga kini Oso merasa tidak ada konflik di dalam partainya. Bahkan, ia meyakini masih didukung Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto untuk menjabat ketua umum.
”Tidak ada itu munaslub, tidak ada. Saya sudah ketemu Pak Wiranto tadi (pelantikan menteri Kabinet Kerja). Dia ingin partai ini dikelola dengan baik sesuai dengan AD/ART,” ucap Oso.
Wiranto, pendiri Partai Hanura, menanggalkan jabatannya sebagai ketua umum karena ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan.
Oso mengatakan, Wiranto tidak pernah mendukung diadakannya munaslub untuk mengganti dirinya dari jabatan ketua umum.
Pada masa awal kepemimpinannya, Presiden Jokowi menyebutkan tidak ingin para menterinya merangkap jabatan ketua umum partai politik. Hal itu untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan antara kepentingan kementerian dan partai.
Oso menuturkan, Wiranto tidak pernah mendukung diadakannya munaslub untuk mengganti dirinya dari jabatan ketua umum. Hal itu, menurut dia, sudah diklarifikasi Wiranto saat pertemuannya tadi pagi.
”Yang kemarin itu orang-orang yang ingin mengadu domba antara saya dan Pak Wiranto saja,” ujar Oso.
Hari ini, bertempat di Manhattan Hotel, Oso juga telah mendapatkan dukungan dari beberapa pengurus DPD dan DPC untuk tetap menjabat Ketua Umum Partai Hanura.
Sebelumnya, Wiranto mengatakan, segala konflik yang ada di Partai Hanura harus diselesaikan dengan mekanisme yang telah diatur dalam AD/ART.
Wiranto prihatin terhadap adanya konflik yang terjadi di tubuh partainya. Ia merasa konflik yang terjadi selama ini tidak pernah terjadi sebelumnya saat dirinya menjabat. (DD14)