SURABAYA, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Jatim mengimbau publik berperan aktif mengawasi pilkada serentak yang sedang berlangsung. Pengawasan publik diperlukan untuk menjaga kontestasi memenuhi prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Pilkada serentak di Jatim terdiri dari satu pemilihan gubernur, empat pemilihan wali kota (Madiun, Probolinggo, Malang, dan Kediri), dan 14 pemilihan bupati (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Bojonegoro, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Tulungagung, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Bondowoso).
”Pengawasan masyarakat diperlukan karena kontestasi menyangkut nasib mereka,” ujar anggota KPU Jatim, Muhammad Arbayanto, dalam temu pers, Kamis (11/1) di Surabaya.
Khusus untuk pilgub Jatim, diikuti pasangan bakal calon wagub Jatim Saifullah Yusuf-anggota DPR Puti Guntur Soekarno dan Mensos Khofifah Indar Parawansa-Bupati Trenggalek Emil Dardak. Jumlah pasangan calon pilgub Jatim turun dari kontestasi sebelumnya. Pilgub Jatim 2013 diikuti empat pasang calon. Pilgub Jatim 2008 diikuti lima pasang calon yang satu di antaranya berangkat dari jalur perseorangan.
Pendaftaran bakal pasangan calon telah terlewati. Bakal pasangan calon kini menjalani tes kesehatan dan tes bebas narkotika. Di sisi lain, KPU meneliti keabsahan dokumen persyaratan dan akan mengumumkan kekurangan yang harus segera diperbaiki oleh pasangan bakal calon. Pada Senin (12/2), KPU berencana mengumumkan pasangan bakal calon menjadi pasangan calon dan sehari kemudian pengundian nomor urut.
Arbayanto mengungkapkan, dalam masa kontestasi ada beberapa hal yang dapat menggugurkan kepesertaan seseorang. Kandidat bisa didiskualifikasi jika tidak lolos tes kesehatan dan tes narkotika. Selain itu, kandidat juga bisa didiskualifikasi jika dalam masa kontestasi dijatuhi vonis pidana berkekuatan hukum tetap.
Calon juga bisa didiskualifikasi jika terbukti terlibat politik uang terstruktur, sistematis, dan masif. Yang juga patut diperhatikan, kandidat dari TNI, Polri, PNS, BUMN, BUMD, DPR, DPRD, dan DPD bisa didiskualifikasi jika tidak menyerahkan surat pemberitahuan telah diberhentikan maksimal 30 hari sebelum pemungutan suara.
”Yang juga bisa menggugurkan kandidat apabila memenuhi status berhalangan tetap atau meninggal,” ujar Arbayanto.
Untuk kandidat terpidana, harus membuat pengumuman lewat media massa tentang status hukumnya. Dia harus menyerahkan tanda terima dari media massa dan bukti pengumuman. KPU juga perlu diingatkan untuk mengumumkan dokumen penting terkait kandidat, terutama visi dan misi, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), dan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).
Dalam konteks ini, publik perlu berperan dalam mengawasi latar belakang dan perjalanan para kandidat. Masyarakat harus mendapat informasi utuh tentang para kandidat agar dapat menjatuhkan pilihan dengan mantap saat pemungutan suara.
Pertarungan ketiga
Khusus untuk pilgub Jatim, Saifullah-Puti dan Khofifah-Emil pada Kamis telah melalui tes psikologi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Pertemuan para kandidat yang akan bertarung itu berlangsung cair. Di antara mereka tidak ada kecanggungan. Mereka saling menyapa dan berbincang dalam suasana hangat.
Saifullah-Putri diusung oleh koalisi partai pemilik 58 kursi di DPRD Jatim. Pengusung dan pendukung ialah PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), Gerindra (13 kursi), dan PKS (6 kursi). Khofifah-Emil diusung koalisi partai pemilik 42 kursi, terdiri dari Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), PAN (7 kursi), PPP (5 kursi), Nasdem (4 kursi), Hanura (2 kursi), dan PKPI (nonparlemen).
Bagi Saifullah dan Khofifah, Pilgub Jatim 2018 menjadi pertarungan ketiga. Di kontestasi 2008 dan 2013, Khofifah harus mengaku kalah dari Saifullah yang berpasangan dengan Soekarwo (Gubernur Jatim). Pertarungan jilid ketiga antara Saifullah, Ketua PBNU, dan Khofifah, Ketua Muslimat NU, diharapkan jauh dari suasana yang berbau konflik.
”Posisi kami ialah ingin melanjutkan program yang baik dan menjadikannya lebih baik,” ujar Khofifah berpidato seusai pendaftaran, Rabu siang. Emil menambahkan, ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemimpin muda seperti dirinya mampu berada di tingkat lebih tinggi dan berkontribusi terhadap perjalanan bangsa.
”Hampir 10 tahun saya bersama Soekarwo (Gubernur Jatim) dan merasa ada banyak kemajuan. Saya mewakili keberlanjutan program yang sudah baik, sedangkan Mbak Puti mewakili keinginan perubahan menjadi lebih baik,” ujar Saifullah berpidato seusai pendaftaran, Rabu malam. Puti menambahkan, secara khusus ingin memperkuat pembangunan kebudayaan, pendidikan, dan olahraga di Jatim.