Petinggi Partai Hadir Langsung di Medan Deklarasikan Pasangan Edy dan Ijek
Oleh
Aufrida Wismi Warastri
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Ribuan orang berkumpul di Lapangan Merdeka, Medan, Minggu (7/1) pagi, mengikuti rangkaian acara deklarasi bakal calon pasangan gubernur-wakil gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. Pasangan ini diusung lima partai politik, yakni Golkar, Gerindra, PKS, Nasdem, dan PAN, yang menguasai 50 persen kursi DPRD Sumut.
Hadir dalam deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Presiden PKS Sohibul Imam, Sekjen Partai PAN Edy Suparno, dan perwakilan dari Partai Nasdem Ali Umri.
Arus lalu lintas menuju Lapangan Merdeka, Medan, sempat macet. Kendaraan hanya bisa melaju pelan. Para pendukung pasangan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) dan tokoh pemuda yang disingkat Eramas itu hadir dengan seragam mereka yang warna-warni.
Arus pendukung terus berdatangan berpakaian putih, seragam loreng oranye, loreng biru, kuning, biru. Para pendukung membawa bendera aneka rupa dari partai dan organisasi pemuda yang mereka goyangkan melambai-lambai di depan panggung.
Tampak para ibu kader PKS membawa anak-anak mereka mendukung pasangan ini, duduk-duduk di tepi lapangan yang sejuk.
Edy dalam orasinya mengatakan, dirinya ingin membangun Sumatera Utara dan berterima kasih kepada semua pihak atas pencalonan ini. Acara berlangsung meriah dengan, terutama, karena kehadiran tokoh-tokoh politik nasional.
Selepas Edy menyampaikan pidatonya, berturut-turut para petinggi partai memberikan orasi, dimulai dari Airlangga Hartarto, dilanjutkan Edy Suparno, Sohibul Imam, Ali Umri, terakhir Prawobo Subianto.
Dalam orasinya, Airlangga menekankan pada pemimpin yang diusungnya menyediakan bahan kebutuhan pokok murah, lapangan kerja, dan rumah murah bagi rakyat Sumut untuk menciptakan Sumut yang bermartabat.
Selepas Airlangga, Edi Suparno tampil dan mengatakan pasangan calon adalah pasangan yang mampu berjuang untuk masyarakat. Edy sudah terbukti mampu berjuang di medan pertempuran dan mampu menjawab tantangan ke depan dan yakni 100 persen NKRI.
Sementara Ijek, panggilan Musa Rajekshah, adalah tokoh muda sekaligus pengusaha.”Mari merapatkan barisan memenangkan Eramas, apa pun boleh dilakukan, yang tidak boleh adalah kalah,” kata Edi.
Adapun Sohibul mengatakan, Sumut adalah provinsi yang besar, penduduknya besar, masalahnya pun banyak. ”Kami membutuhkan pemimpin yang bisa memimpin Sumut dengan segala permasalahannya,” kata Sohibul.
Ada dua hal yang membuat PKS menentukan pilihan pada Edy sejak Oktober tahun lalu, yakni pemimpin yang tulus yang mempunyai idealisme untuk menyejahterakan rakyat. ”PKS melihat Edy dalam karier puncaknya sebagai Pangkostrad memilih menjadi calon gubernur Sumut. Padahal mungkin ke depan ia bisa menjadi Kasad atau Panglima TNI,” kata Sohibul.
Kemahiran Edy dalam memimpin, menurut Sohibul, teruji saat menjadi Pangkostrad. Dia dianggap memiliki keahlian dan jiwa memimpin. Ini didukung Ijek yang adalah generasi yang membantu Edy menghadapi permasalahan masa kini.
”Di beberapa daerah, calon PKS belum kokoh. Namun di Sumut sudah duluan. Sejak 25 Oktober, PKS sudah mengeluarkan SK untuk Edy,” kata Sohibul.
Ia meminta Edy mempertahankan keberagaman dan keberagamaan Sumut, menyejahterakan masyarakat Sumut, bukan hanya segelintir orang. Jurang antara yang kaya dan yang miskin diminta harus dipersempit. Salah satunya dengan memberikan akses yang sama warga Sumut akan lahan.
”Ada yang punya jutaan hektar lahan, tetapi ada yang tidak bisa beli tanah,” kata Sohibul.
Ia juga meminta Edy mempertahankan demokrasi yang sesungguhnya di masyarakat Sumut yang majemuk. ”Beri ruang kebebasan kepada masyarakat, namun juga tegakkan disiplin,” kata Sohibul.
Sementara itu, Prabowo mengatakan, mengenal pribadi Edy dan sudah mengenal Edy sejak Letnan Muda. Ia meminta para kader partai turun ke desa-desa, ke kampung-kampung untuk memenangkan Edy. Prabowo juga berjanji siap turun ke Sumut untuk berkampanye membantu kemenangan Edy.
Prabowo tidak banyak berorasi karena melihat massa yang kepanasan. Ia kemudian meminta Edy menyanyi. Edy pun kemudian menyanyikan lagu ”Tuhan” karya Bimbo. Prabowo kemudian juga menyanyi karena didesak massa. Ia menyanyikan lagu ”Cucak Rowo” dan lagu Benyamin S ”Malam Minggu” ke bioskop disambut massa dengan bergoyang bersama. Ia kemudian melempar topi hitam berbordir nama Prabowo yang dikenakannya ke massa.
Acara berlangsung meriah dan aman hingga pukul 13.00. Tampak pula pengurus Partai Perindo dalam acara ini. (NSA)