JAKARTA, KOMPAS — Generasi muda Aceh yang berada di mana pun harus terus memperkuat kerja sama untuk memajukan bangsa dan negara. Upaya ini membutuhkan kebersamaan untuk menghapus kesan orang Aceh lebih sukses sebagai individu.
Anggota Komisi III DPR, M Nasir Djamil, mengatakan hal ini dalam acara Ngopi Pagi bertajuk ”Berbagi Pengalaman Menjemput Impian”, di The Atjeh Connection, Slipi, Jakarta, Sabtu (9/12). Acara ini juga dihadiri pengusaha Amir Faisal dan Deputi Bidang Informasi Energi dan Teknologi Material BPPT Hammam Mirza.
”Kita harus memperkuat kerja sama untuk bisa membangun dan memajukan bangsa. Jangan lagi orang Aceh dikenal berprestasi sebagai individu,” ujar Nasir.
Nasir pun mencontohkan prestasi olahraga Aceh yang trengginas di cabang-cabang individual, seperti anggar, tetapi kedodoran untuk kompetisi dengan tim seperti sepak bola. Para hadirin pun tertawa mendengarnya.
Mantan jurnalis Serambi Indonesia, anak kelompok usaha Kompas Gramedia di Aceh, itu mengatakan, pengalamannya sebagai wartawan cukup banyak membantu perkembangan kariernya sebagai politisi. Jaringan luas dan pengetahuan dalam mendudukkan persoalan membuat Nasir menjadi narasumber utama media arus utama dalam memberitakan konflik Aceh saat dia duduk sebagai anggota DPRD Aceh 1999-2004.
”Saat anggota legislatif yang lain tidak berani berkomentar, saya tetap berpendapat. Sampai ada teman di Fraksi TNI/Polri dulu bilang saya ini GAM (Gerakan Aceh Merdeka) berdasi, sementara teman yang lain bilang saya ini abu-abu. Biarlah, yang penting saya tetap membela kepentingan rakyat,” tutur Nasir.