Cendekiawan Muslim Tingkatkan Kontribusi untuk Negara
Oleh
Andy Riza Hidayat
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Ini sejalan dengan karakter ICMI sebagai organisasi kaum cerdik cendekia. Komitmen tersebut tecermin dari tema Silaturahmi Kerja Nasional ICMI kali ini, yakni ”ICMI untuk Bangsa: Memperkokoh Tanggung Jawab Bernegara”.
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan, ICMI menaruh perhatian serius pada merosotnya peran tanggung jawab bernegara dalam kebangsaan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok.
”Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, ICMI merasa bertanggung jawab untuk segera mengantisipasi dan memberikan solusi cermat,” ujar Jimly pada acara pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional ICMI dan Hari Ulang Tahun Ke-27 ICMI Tahun 2017 di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12).
Menurut Jimly, persoalan serius yang kini sedang terjadi adalah belum adanya kesinambungan arah pembangunan dari waktu ke waktu. Sebab, pembangunan pada dasarnya merupakan proses panjang sehingga memerlukan tongkat estafet antargenerasi secara berkesinambungan.
Persoalan ini membuat laju kemajuan bangsa terhambat. Untuk itu, diperlukan pemerintahan yang stabil, kepemimpinan yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat, dan bersikap konsisten.
”ICMI tidak pernah ragu untuk mendukung pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun. Bukan untuk kepentingan orang per orang, melainkan untuk kemajuan bangsa dalam jangka panjang,” tutur Jimly.
Pembukaan acara yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ini dihadiri sekitar 400 tamu undangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka umumnya adalah akademisi, pengusaha, dan pegiat organisasi kemasyarakatan.
Acara Silaturahmi Kerja ICMI dijadwalkan berlangsung dari Jumat (8/12) hingga Minggu (10/12) di Gedung Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Selain Jimly, di lokasi pembukaan acara juga hadir jajaran wakil ketua umum, antara lain Mohammad Nuh, Ilham Akbar Habibie, Priyo Budi Santoso, Herry Suhardiyanto, dan Sri Astuti Buchari, serta Sekretaris Jenderal Mohamad Jafar Hafsah dan para pengurus ICMI lainnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan ICMI Baharuddin Jusuf Habibie menyampaikan kerisauannya terkait dasar negara Pancasila. Pancasila saat ini seperti tenggelam di tengah hiruk-pikuk kebebasan demokrasi.
Pancasila seolah lenyap dari kehidupan bangsa karena situasi dan lingkungan bangsa yang telah berubah, baik di tingkat domestik, regional, maupun global. Kondisi ini akan terus terjadi dengan cepat di segala aspek kehidupan.
Karena perubahan itu, menurut Jimly, diperlukan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila yang dijadikan acuan bangsa untuk menghadapi tantangan, baik saat ini maupun di masa mendatang.