JAKARTA, KOMPAS — Partai Solidaritas Indonesia melaporkan empat akun Twitter dan satu akun Instragam terkait penyebaran fitnah di media sosial. Lima akun tersebut merekayasa dan menyebarkan isu bahwa PSI berhubungan dengan komunisme.
Menurut Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, PSI merupakan partai baru dan tidak memiliki hubungan dengan konflik ideologi komunis terdahulu. Penyebaran fitnah dan rekayasa yang dilakukan kelima akun tersebut dinilai sebagai tindakan yang kejam.
”Kami melaporkan akun tersebut karena ingin demokrasi kita tumbuh sehat dan jauh dari fitnah serta hoaks yang marak terjadi,” ujar Toni saat ditemui di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Fitnah dan rekayasa yang dilakukan oleh kelima akun tersebut antara lain menuduh logo PSI identik dengan Partai Komunis Indonesia. Hal itu ditegaskan Toni lewat bukti gambar unggahan kelima akun di media sosial.
Kami melaporkan akun tersebut karena ingin demokrasi kita tumbuh sehat dan jauh dari fitnah serta hoaks yang marak terjadi.
Toni juga mengatakan, PSI tidak mungkin anti terhadap Pancasila. Logo mawar dengan lima kelopak luar dan tiga kelopak dalam yang terdapat di PSI mengandung arti berlandaskan Pancasila dan Trisakti sesuai yang tercantum dalam AD-ART Partai.
Dampak dari fitnah tersebut sudah mulai dirasakan di tubuh PSI, yaitu mulai ada pertanyaan dan keraguan dari kader di tiap daerah. Namun, hal itu sudah diatasi PSI dengan cara komunikasi yang intensif agar para kader tetap berkomitmen dengan perjuangan partai dan tidak terganggu dengan isu komunisme. (DD15)