JAKARTA, KOMPAS — Masifnya sebaran ideologi asing menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan, revitalisasi Pancasila akan menyelamatkan Indonesia dari gempuran disintegrasi yang disebabkan ancaman soft power.
Soft power menurut Ryamizard adalah ideologi asing seperti komunisme, radikalisme atas nama agama, sosialisme, dan liberalisme.
Ryamizard mengemukakan, Indonesia tengah menghadapi ancaman nonfisik berupa masuknya ideologi asing yang merongrong Pancasila. Ancaman ideologi itu diidentifikasikan Ryamizard sebagai ancaman soft power. Ideologi asing atau soft power itu, kata Ryamizard, berupaya merusak pola pikir dan jati diri bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, revitalisasi Pancasila, kata Ryamizard, penting untuk segera dilaksanakan.
”Strategi yang paling efektif melawan ideologi materialistis itu adalah pemahaman implementasi nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila ini satu-satunya ideologi di dunia yang berdasarkan filsafat idealisme,” kata Ryamizard di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Sabtu (12/8).
Pendekatan militer, bagi Ryamizard, belumlah cukup untuk mempertahankan negara. Ryamizard menekankan perlu menguatkan wawasan kebangsaan agar tidak terprovokasi oleh kekuatan soft power tersebut.
”Inilah pentingnya bela negara. Bela negara bukan dalam artian latihan militer, melainkan penguatan wawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air,” kata Ryamizard. (DD10)